Chile Fantastis, Brazil Pragmatis

Senin, 07 Juli 2014 - 14:26 WIB
Chile Fantastis, Brazil Pragmatis
Chile Fantastis, Brazil Pragmatis
A A A
RIO DE JANEIRO - Arsene Wenger hanya tersenyum masam begitu KORAN SINDO mencoba meminta keterangannya. Pelatih asal Prancis tersebut bereaksi demikian saat ditanya apakah mencapai babak 8 besar Piala Dunia 2014 merupakan prestasi bagi Les Bleus.

Ketika itu negara kelahiran Wenger baru saja dikalahkan Jerman 0-1 di Estadio Maracana, Jumat (4/7). Dia barangkali tidak heran dan bisa menerima melihat hasil ini. Maklum, Wenger pernah menyatakan peluang Prancis memenangkan Piala Dunia sangat kecil. Walau begitu, Wenger tetap mengutarakan kekecewaannya terhadap kegagalan Prancis menembus semifinal.

Nakhoda Arsenal tersebut juga mengutarakan analisisnya menyikapi Piala Dunia secara keseluruhan. Berikut penjelasan sosok yang bekerja sebagai komentator TF1 itu selama berada di Brazil.

Apa kunci kemenangan Jerman?
Joachim Loew telah memperbaiki kesalahannya. Dia memainkan empat bek tengah pada pertandingan melawan Aljazair (16 besar). Taktik ini terlalu negatif sehingga membuat permainan tim tidak berkembang. Saya bisa mengerti sebenarnya mengingat keterbatasan bek sayap Jerman. Tapi tadi Loew menurunkan Philipp Lahm di posisi naturalnya. Dari sekian banyak pemain Arsenal yang membela kedua negara, cuma Mesut Oezil yang memulai laga sejak menit awal.

Anda menyesali keadaan ini?
Pelatih masing-masing tim punya kebijakan sendiri. Saya tetap senang melihat Oezil.

Meski belakangan ini Oezil dikritik?

Semua gugatan itu tidak adil. Oezil tipe pemain yang mampu memberikan perubahan.

Siapa kontestan yang menarik perhatian Anda di Piala Dunia?

Kosta Rika menciptakan kejutan. Tapi Chile juga fantastis. Saya mengucapkan selamat mereka. Saya pikir Chile tim terbaik pada turnamen kali ini hingga mereka mesti menghadapi Brazil. Mereka bahkan hanya kalah beruntung melawan tuan rumah.

Lalu tim yang paling mengecewakan bagi Anda?
Brazil karena terlalu pragmatis. Saya kira mereka menderita mengingat tekanan begitu besar. Kadang kala Brazil menunjukkan kemampuan sebenarnya. Namun seringnya mereka tampil seadanya. Kita belum melihat permainan yang membuat dunia jatuh cinta pada Brazil.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7339 seconds (0.1#10.140)