Halilhodzic Angkat Kaki dari Kursi Pelatih Aljazair
Halilhodzic Angkat Kaki dari Kursi Pelatih Aljazair
A
A
A
RIO DE JANEIRO - Vahid Halilhodzic resmi angkat kaki dari kursi pelatih Aljazair. Setelah dia gagal membawa tim berjuluk Les Fennecs terhenti di babak 16 besar Piala Dunia 2014, oleh Jerman dengan skor 1-2.
Pelatih berkebangsaan Bosnia itu adalah salah satu ahli strategi yang patut diwaspadai. Betapa tidak, Halilhodzic sukses membuat sejarah bersama Aljazair menjadi tim yang ditakuti oleh lawan-lawannya di Piala Dunia tahun ini.
Beralih ke permasalahan pengunduran dirinya, Halilhodzic bahwa ini merupakan salah satu keputusan tersulit yang pernah dihadapinya. Pasalnya, waktu tiga tahun bersama Aljazair bukan waktu yang singkat.
"Saya bangga dengan rekor saya di Piala Dunia, terutama setelah menjalani kontrak saya dengan FAF. Selama tiga tahun tinggal di Aljazair, kewajiban mengayomi keluarga hanya untuk mengarungi tantangan baru sebagai pelatih kepala sangat membebani keputusan saya. Tapi semua itu terbayar lunas ketika saya berhasil membuat mereka tersenyum," kata Halilhodzic dikutip Goal, Selasa (8/7).
Ditambahkan Halilhodzoc: "Saya ingin berterima kasih, pertama-tama kepada presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, di mana kata-katanya sangat mendalam dan menyentuh saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada perdana menteri Abdelmalek Sellal serta presiden FAF, Mohamed Raouraoua atas dukungannya selama ini di mana kami telah bekerja selama tiga tahun. Selain itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemain dan staf teknis, medis dan administrasi yang selalu memberi bantuan untuk membangun misi ini."
Sementara itu, Halilhodzic juga sangat terkesan dengan masyarakat Aljazair yang dengan cepat dapat menerimanya saat dirinya tiba di sana. Itulah, tambah dia, kenangan yang akan selalu diingatnya.
"Masyarakat Aljazair sangat baik dan memberikan dukungan luar biasa, terutama sejak hari pertama saya tiba dan tetap setia kepada saya. Saya akan selalu menjaga memori ini dan saya juga sangat menyukai sambutan yang luar biasa dari mereka," tukasnya.
Pelatih berkebangsaan Bosnia itu adalah salah satu ahli strategi yang patut diwaspadai. Betapa tidak, Halilhodzic sukses membuat sejarah bersama Aljazair menjadi tim yang ditakuti oleh lawan-lawannya di Piala Dunia tahun ini.
Beralih ke permasalahan pengunduran dirinya, Halilhodzic bahwa ini merupakan salah satu keputusan tersulit yang pernah dihadapinya. Pasalnya, waktu tiga tahun bersama Aljazair bukan waktu yang singkat.
"Saya bangga dengan rekor saya di Piala Dunia, terutama setelah menjalani kontrak saya dengan FAF. Selama tiga tahun tinggal di Aljazair, kewajiban mengayomi keluarga hanya untuk mengarungi tantangan baru sebagai pelatih kepala sangat membebani keputusan saya. Tapi semua itu terbayar lunas ketika saya berhasil membuat mereka tersenyum," kata Halilhodzic dikutip Goal, Selasa (8/7).
Ditambahkan Halilhodzoc: "Saya ingin berterima kasih, pertama-tama kepada presiden Aljazair, Abdelaziz Bouteflika, di mana kata-katanya sangat mendalam dan menyentuh saya. Saya juga ingin berterima kasih kepada perdana menteri Abdelmalek Sellal serta presiden FAF, Mohamed Raouraoua atas dukungannya selama ini di mana kami telah bekerja selama tiga tahun. Selain itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemain dan staf teknis, medis dan administrasi yang selalu memberi bantuan untuk membangun misi ini."
Sementara itu, Halilhodzic juga sangat terkesan dengan masyarakat Aljazair yang dengan cepat dapat menerimanya saat dirinya tiba di sana. Itulah, tambah dia, kenangan yang akan selalu diingatnya.
"Masyarakat Aljazair sangat baik dan memberikan dukungan luar biasa, terutama sejak hari pertama saya tiba dan tetap setia kepada saya. Saya akan selalu menjaga memori ini dan saya juga sangat menyukai sambutan yang luar biasa dari mereka," tukasnya.
(wbs)
Explore More