Laskar Mataram Jajaki Stadion Sultan Agung
A
A
A
YOGYAKARTA - Manajemen PSIM Yogyakarta akan memastikan lapangan mana yang digunakan untuk menjamu PSS Sleman, seminggu sebelum laga dimulai. Beberapa tempat dijajaki, termasuk markas Persiba Bantul, Stadion Sultan Agung.
Sekretaris PSIM Yogyakarta Jarot Sri Kastawa mengatakan, keputusan seminggu sebelum digelar pertandingan karena dia ingin memastikan terlebih dahulu, Stadion Mandala Krida bisa digunakan atau tidak.''Kita lihat situasinya dulu, Mandala Krida bisa digunakan atau tidak. Kalau memang tidak, kita harus menggunakan lapangan lainnya,''kata dia.
Beberapa lapangan pun menjadi pilihannya. Seperti di Akademi Angkatan Udara (AAU), Stadion Kridosono, dan Stadion Sultan Agung. Namun, masing-masing menemui beberapa kendala.
Jika ingin menggunakan lapangan AAU, maka konsekuensinya timnya sebagai tuan rumah tidak akan mendapat dukungan dari suporter. Sebab, di sana hanya ada satu tribun penonton dan tidak akan menampung banyak penonton.
Sementara, di Stadion Kridosono, meski bisa menampung penonton, namunlapangannya dianggap tidak ideal. Untuk itu, rencananya kemungkinan besar nantinya akan menggunakan Stadion Sultan Agung, dengan catatan Mandala Krida memang tidak bisa digunakan.''Wacana kita memang seperti itu, kecil kemungkinan di Kridosono karena lapangannya kurang ideal,''tuturnya.
Jika memang akan menggunakan Stadion Sultan Agung, pihaknya pun secepatnya untuk mengajukan surat ke PT. Liga Indonesia agar jadwalnya bisa diundur satu hari. Sebab, pada 8 Agustus tersebut, Persiba Bantul juga bermain menjamu PSM Makassar di lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL).''Kita akan meminta PT. Liga untuk mengundurkan satu hari jadwalnya agar tidak berbenturan dengan Persiba,''ucapnya.
Sementara, Pelatih Kepala Laskar Mataram, Seto Nurdiyantara mengatakan, keinginannya untuk tetap mendapatkan dukungan dari penonton saat menjamu PSS karena pertandingan ini sangat penting. Dapat menentukan lolos tidaknya, tim besutannya ke babak 16 besar.''Akan menjadi kerugian bila kita sebagai tuan rumah tidak bisa mendapat dukungan penuh dari suporter,''ucapnya.
Sekretaris PSIM Yogyakarta Jarot Sri Kastawa mengatakan, keputusan seminggu sebelum digelar pertandingan karena dia ingin memastikan terlebih dahulu, Stadion Mandala Krida bisa digunakan atau tidak.''Kita lihat situasinya dulu, Mandala Krida bisa digunakan atau tidak. Kalau memang tidak, kita harus menggunakan lapangan lainnya,''kata dia.
Beberapa lapangan pun menjadi pilihannya. Seperti di Akademi Angkatan Udara (AAU), Stadion Kridosono, dan Stadion Sultan Agung. Namun, masing-masing menemui beberapa kendala.
Jika ingin menggunakan lapangan AAU, maka konsekuensinya timnya sebagai tuan rumah tidak akan mendapat dukungan dari suporter. Sebab, di sana hanya ada satu tribun penonton dan tidak akan menampung banyak penonton.
Sementara, di Stadion Kridosono, meski bisa menampung penonton, namunlapangannya dianggap tidak ideal. Untuk itu, rencananya kemungkinan besar nantinya akan menggunakan Stadion Sultan Agung, dengan catatan Mandala Krida memang tidak bisa digunakan.''Wacana kita memang seperti itu, kecil kemungkinan di Kridosono karena lapangannya kurang ideal,''tuturnya.
Jika memang akan menggunakan Stadion Sultan Agung, pihaknya pun secepatnya untuk mengajukan surat ke PT. Liga Indonesia agar jadwalnya bisa diundur satu hari. Sebab, pada 8 Agustus tersebut, Persiba Bantul juga bermain menjamu PSM Makassar di lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL).''Kita akan meminta PT. Liga untuk mengundurkan satu hari jadwalnya agar tidak berbenturan dengan Persiba,''ucapnya.
Sementara, Pelatih Kepala Laskar Mataram, Seto Nurdiyantara mengatakan, keinginannya untuk tetap mendapatkan dukungan dari penonton saat menjamu PSS karena pertandingan ini sangat penting. Dapat menentukan lolos tidaknya, tim besutannya ke babak 16 besar.''Akan menjadi kerugian bila kita sebagai tuan rumah tidak bisa mendapat dukungan penuh dari suporter,''ucapnya.
(aww)