Laskar Wong Kito Tiru Kehebatan Jerman
Kamis, 10 Juli 2014 - 10:35 WIB
Laskar Wong Kito Tiru Kehebatan Jerman
A
A
A
PALEMBANG - Kemenangan fantastis 7-1 yang diraih Jerman atas Brazil pada semifinal Piala Dunia 2014 menginspirasi pelatih kepala Sriwijaya FC Subangkit. Dia telah menyiapkan strategi jitu untuk menghadapi tiga laga away dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL).
Laskar Wong Kito dijadwalkan menghadapi Persijap Jepara pada 12 Agustus, Gresik United (20/8) dan Arema Cronus (23/8). Hasil pertandingan dari tiga laga itu akan menjadi penentu apakah Asri Akbar dkk masih memiliki peluang untuk menggeser Persija Jakarta dari posisi empat besar, yang memiliki selisih hingga lima poin.
Meski tim asal ibukota itu telah memainkan satu pertandingan lebih banyak dari SFC. Saat ini Lancine Kone dkk berada di urutan lima klasemen sementara wilayah barat dengan koleksi 23 poin dari 15 laga, atau selisih satu poin dengan Pelita Bandung Raya (PBR) di posisi enam dari 14 pertandingan.
Sementara tim berjuluk Macan Kemayoran itu mengumpulkan poin 28 dari 16 pertandingan. Menurut arsitek asal Pasuruan itu, kekuatan mental pemain Der Panzer dalam menghadapi tekanan dari pendukung tuan rumah yang memenuhi stadion dan permainan kolektif yang diperlihatkan oleh Mesut Oezil dkk, patut menjadi contoh bagi penggawa SFC saat melakukan pertandingan tandang.
Eks pelatih Persiwa Wamena ini juga mengaku salut dengan performa pemain Jerman, yang tetap bermain seperti biasa dan mempertahankan pola permainan sama seperti pada fase sebelumnya, serta tidak melakukan banyak perubahan dari komposisi pemain yang diturunkan.
''Di saat bertahan, skema yang mereka pakai seperti menggunakan pola 4-5-1, dengan hanya meninggalkan seorang Klose dan semua pemain langsung turun untuk menutup ruang gerak pemain lawan. Tapi begitu menyerang mereka bisa bertransformasi menjadi 4-3-3 dengan melakukan tekanan dari kedua sisi sayapnya,''ungkap Subangkit.
Laskar Wong Kito dijadwalkan menghadapi Persijap Jepara pada 12 Agustus, Gresik United (20/8) dan Arema Cronus (23/8). Hasil pertandingan dari tiga laga itu akan menjadi penentu apakah Asri Akbar dkk masih memiliki peluang untuk menggeser Persija Jakarta dari posisi empat besar, yang memiliki selisih hingga lima poin.
Meski tim asal ibukota itu telah memainkan satu pertandingan lebih banyak dari SFC. Saat ini Lancine Kone dkk berada di urutan lima klasemen sementara wilayah barat dengan koleksi 23 poin dari 15 laga, atau selisih satu poin dengan Pelita Bandung Raya (PBR) di posisi enam dari 14 pertandingan.
Sementara tim berjuluk Macan Kemayoran itu mengumpulkan poin 28 dari 16 pertandingan. Menurut arsitek asal Pasuruan itu, kekuatan mental pemain Der Panzer dalam menghadapi tekanan dari pendukung tuan rumah yang memenuhi stadion dan permainan kolektif yang diperlihatkan oleh Mesut Oezil dkk, patut menjadi contoh bagi penggawa SFC saat melakukan pertandingan tandang.
Eks pelatih Persiwa Wamena ini juga mengaku salut dengan performa pemain Jerman, yang tetap bermain seperti biasa dan mempertahankan pola permainan sama seperti pada fase sebelumnya, serta tidak melakukan banyak perubahan dari komposisi pemain yang diturunkan.
''Di saat bertahan, skema yang mereka pakai seperti menggunakan pola 4-5-1, dengan hanya meninggalkan seorang Klose dan semua pemain langsung turun untuk menutup ruang gerak pemain lawan. Tapi begitu menyerang mereka bisa bertransformasi menjadi 4-3-3 dengan melakukan tekanan dari kedua sisi sayapnya,''ungkap Subangkit.
(aww)
