Biarkan Mascherano Main, FIFA Layangkan Kritik
A
A
A
SAO PAULO - Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengkritik keputusan membiarkan gelandang timnas Argentina, Javier Mascherano tetap bermain setelah bertabrakan dengan pemain Belanda, Georginio Wijnaldum saat duel udara di babak semifinal Piala Dunia 2014, dini hari. Mascherano yang tersungkur setelah kepalanya saling beradu dengan Wijnaldum dan sempat kebingungan, menurut FIFA berpotensi cedera otak.
Bukannya langsung digantikan, Mascherano justru kembali bermain dan menghantarkan Argentina ke final usai mengalahkan Belanda lewat drama adu penalti berkesudahan 4-2. Selain keputusan membiarkan Mascherano main, FIFA juga menyoroti hal sama yang terjadi pada pemain Uruguay, Alvaro Pereira ketika melawan Inggris.
Insiden itu membuat FIFA menyatakan prihatin dan berniat memperketat peraturan untuk melindungi pemain. "Pada even besar seperti Piala Dunia, sangat sulit dimengerti bagaimana ada dua pemain diizinkan terus bermain ketika mereka berpeluang menderita cedera berat dikepala," ucap juru bicara FIFA seperti dilansir Soccerway, Kamis (10/7).
"Ada pertanyaan serius yang mempertanyakan FIFA bagaimana pemain tetap diizinkan bermain dalam situasi seperti itu. Pedoman FIFA menyarankan jika seorang pemain mengalami gegar otak atau ada risiko mengalami cedera otak, maka pemain itu harus segera digantikan dan tidak diperbolehkan kembali bermain," tandasnya.
Bukannya langsung digantikan, Mascherano justru kembali bermain dan menghantarkan Argentina ke final usai mengalahkan Belanda lewat drama adu penalti berkesudahan 4-2. Selain keputusan membiarkan Mascherano main, FIFA juga menyoroti hal sama yang terjadi pada pemain Uruguay, Alvaro Pereira ketika melawan Inggris.
Insiden itu membuat FIFA menyatakan prihatin dan berniat memperketat peraturan untuk melindungi pemain. "Pada even besar seperti Piala Dunia, sangat sulit dimengerti bagaimana ada dua pemain diizinkan terus bermain ketika mereka berpeluang menderita cedera berat dikepala," ucap juru bicara FIFA seperti dilansir Soccerway, Kamis (10/7).
"Ada pertanyaan serius yang mempertanyakan FIFA bagaimana pemain tetap diizinkan bermain dalam situasi seperti itu. Pedoman FIFA menyarankan jika seorang pemain mengalami gegar otak atau ada risiko mengalami cedera otak, maka pemain itu harus segera digantikan dan tidak diperbolehkan kembali bermain," tandasnya.
(akr)