Laskar Wong Kito Adopsi Sport Science ala Jerman

Jum'at, 11 Juli 2014 - 06:26 WIB
Laskar Wong Kito Adopsi...
Laskar Wong Kito Adopsi Sport Science ala Jerman
A A A
PALEMBANG - Manajemen Sriwijaya FC akan menerapkan teknologi sport science di musim depan. Presiden Klub Sriiwjaya FC Dodi Reza Alex mengungkapkan, dengan memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dalam permainan sepak bola, dia yakin Laskar Wong Kito tidak hanya nantinya tidak hanya berjaya di kancah sepak bola domestik, tapi juga di even internasional seperti AFC Cup hingga Liga Champion Asia (LCA).

Keinginan putra sulung Gubernur Sumsel, Alex Noerdin itu tidak lain karena terinspirasi dengan kehebatan Jerman saat sukses mempermalukan tuan rumah Piala Dunia 2014, Brazil dengan skor telak 7-1, di babak semifinal.

Sport science telah memberikan gambaran dan data mengenai pemain Brazil, sehingga Jerman terlihat bisa dengan mudah menekuk tim Samba. Bahkan psywar yang dilayangkan oleh suporter Brazil, jika mereka akan mengerahkan dukun untuk mencederai pemain Jerman justru sama sekali tidak terbukti.

Menurut anggota DPR RI asal Sumsel ini, terus berkembang pesatnya sepak bola Jerman tidak terlepas dari pengaruh sport science yang dikembangkan oleh federasi sepak bola Jerman.

''Selain berkat permainan secara tim dan skill indifidu setiap pemain, keberhasilan Jerman dapat menembus final bukan hanya kebetulan atas hanya latihan semata. Tetapi juga diperoleh melalui perpaduan taktik, strategi, dan sport science. Inilah yang akan kita tiru,ā€¯ungkapnya.

Lebih jauh dijelaskan Dodi, dalam setiap pertandingan yang akan dilakoni Jerman, ada puluhan orang yang bertugas untuk mengamati setiap pergerakan pemain dan mengumpulkan data mereka. Begitupula terhadap tim yang akan menjadi calon lawannya nanti, mereka juga diawasi dengan ketat oleh ilmuan yang menjadi bagian dari teknologi sport science itu. Mereka bertugas mengumpulkan semua data terkait pertandingan dengan menggunakan metode ilmiah.

''Jadi mereka bertugas mengumpulkan data kemampuan personal pemain, skema, taktik, rotasi, kecepatan, akurasi tembakan, psikologis pemain dan semuanya dengan sangat detail. Data inilah yang kemudian digunakan untuk memahami karakter pemain maupun tim sebelum bertanding. Mulai musim depan, kita akan coba terapkan hal itu," paparnya.

Seperti diketahui, penerapan teknologi dalam sepak bola telah menjadi salah satu faktor pengubah fisik dan gaya bermain Jerman dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai negeri pengembang alat-alat berteknologi canggih, mereka telah berhasil mengembangkan Footbonaut.

Footbonaut adalah kombinasi alat yang terdiri atas alat penembak bola dengan kecepatan hingga 120 kilometer per jam dan kotak-kotak berfungsi gawang yang dilengkapi dengan sensor, mampu meningkatkan kemampuan passing dan shooting bola.

Melalui Footbonaut, pemain dirangsang merespons, mengoper bola, dan melepas tembakan dalam waktu singkat. Aturan menggunakan Footbonaut sangat sederhana. Mesin peluncur bola itu akan melepaskan bola dengan kecepatan tertentu dan kemudian meminta pemain menembakkan bola tersebut dalam waktu kurang dari 1 menit pada hampir 20 kotak panel yang ada di penjuru mereka.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8508 seconds (0.1#10.140)