Gaji Tertunggak, Laskar Mataram Ancam Mogok
Gaji Tertunggak, Laskar Mataram Ancam Mogok
A
A
A
YOGYAKARTA - Dua bulan belum gajian membuat program latihan PSIM Yogyakarta amburadul. Anak-anak asuhan Seto Nurdiyantara itu pun berkeinginan untuk mogok sambil menunggu adanya kejelasan dari pihak manajemen untuk hak-haknya.
Pelatih Kepala PSIM Yogyakarta Seto Nurdiyantara mengatakan, para pemain berkeinginan untuk berhenti sementara dalam latihan. Sebab, hak-hak mereka sampai kini belum ada titik terang, padahal mereka juga mempunyai kebutuhan. Apalagi, waktu saat ini jelang lebaran.''Tapi bagaimana lagi, ini tidak bisa dihindari. Ada keinginan dari para pemain agar ada kejelasan gaji terlebih dahulu,” kata dia.
Keinginan untuk mogok dari latihan tersebut sudah sejak Sabtu (12/7) sore lalu. namun, hal tersebut masih bisa ditahan oleh tim pelatih. Kendati demikian, Seto sendiri tidak bisa menjamin pada hari-hari selanjutnya para anak-anak asuhannya tetap seperti biasa menjalankan latihan.''Permintaan mereka cukup realistis,” tuturnya.
Selain sudah ada permintaan untuk mogok dari latihan, wacana mendatangi kantor Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pun semakin menguat. Jika saja dalam beberapa hari ke depan masih belum ada kejelasan mengenai gaji, bukan tidak mungkin hal tersebut akan terwujud juga.''Ditunggu saja nanti aksinya,''ujarnya.
Seto juga khawatir mengenai program latihan yang sudah ia rencanakan. Termasuk beberapa kali uji coba ke tim lokal, baik ke Kulonprogo maupun Gunungkidul. Bisa saja semua itu dibatalkan.''Kalau untuk melawan tim selevel, yang rencananya bertandang ke kandang PSCS (cilacap) mungkin batal. Selain finansial, untuk ke sananya juga terlalu jauh,''ucapnya.
Sementara, Kapten tim, Topas Pamungkas mengatakan, ia meyakinkan kalau para pemain sebenarnya tetap semangat berlatih. Namun, mogok latihan tersebut sudah ada di benak mereka. ''Sudah ada rencana memang untuk mogok. Tapi dengan berbagai pertimbangan, kami akan tetap berlatih,” katanya.
Pelatih Kepala PSIM Yogyakarta Seto Nurdiyantara mengatakan, para pemain berkeinginan untuk berhenti sementara dalam latihan. Sebab, hak-hak mereka sampai kini belum ada titik terang, padahal mereka juga mempunyai kebutuhan. Apalagi, waktu saat ini jelang lebaran.''Tapi bagaimana lagi, ini tidak bisa dihindari. Ada keinginan dari para pemain agar ada kejelasan gaji terlebih dahulu,” kata dia.
Keinginan untuk mogok dari latihan tersebut sudah sejak Sabtu (12/7) sore lalu. namun, hal tersebut masih bisa ditahan oleh tim pelatih. Kendati demikian, Seto sendiri tidak bisa menjamin pada hari-hari selanjutnya para anak-anak asuhannya tetap seperti biasa menjalankan latihan.''Permintaan mereka cukup realistis,” tuturnya.
Selain sudah ada permintaan untuk mogok dari latihan, wacana mendatangi kantor Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pun semakin menguat. Jika saja dalam beberapa hari ke depan masih belum ada kejelasan mengenai gaji, bukan tidak mungkin hal tersebut akan terwujud juga.''Ditunggu saja nanti aksinya,''ujarnya.
Seto juga khawatir mengenai program latihan yang sudah ia rencanakan. Termasuk beberapa kali uji coba ke tim lokal, baik ke Kulonprogo maupun Gunungkidul. Bisa saja semua itu dibatalkan.''Kalau untuk melawan tim selevel, yang rencananya bertandang ke kandang PSCS (cilacap) mungkin batal. Selain finansial, untuk ke sananya juga terlalu jauh,''ucapnya.
Sementara, Kapten tim, Topas Pamungkas mengatakan, ia meyakinkan kalau para pemain sebenarnya tetap semangat berlatih. Namun, mogok latihan tersebut sudah ada di benak mereka. ''Sudah ada rencana memang untuk mogok. Tapi dengan berbagai pertimbangan, kami akan tetap berlatih,” katanya.
(aww)
Explore More