Ducati Rombak Total Karakter Desmosedici

MISANO - Terus menurunnya prestasi tim Ducati di ajang MotoGP selama lima tahun belakangan ini membuat perombakan besar-besaran di lakukakan Ducati. Bahkan guna menggempur pembalap baris terdepan Ducati siap merombak total karakter motor Desmosedici yang terkenal sulit diajak menikung.

Luigi Dall’Igna, Ducati Corse General Manager, mengakui timnya mengalami beberapa kemajuan. Namun diakuinya itu tidak cukup, oleh karenanya Ducati merombak total motal Ducati.

“Kami kini lebih baik dan kami perlu bekerja lebih keras di paruh kedua musim ini. Kami segera memiliki fairing baru dan kami akan memiliki sasis baru di Aragon. Tujuan kami, yang akan sulit dicapai sebelum akhir tahun ini, namun bukan tidak mungkin, adalah untuk mengurangi kesenjangan dengan pembalap-pembalap terdepan sebanyak 10 detik,” ujar Luigi.

Ducati terus kendor pasca ditinggal Casey Stoner pada tahun 2010 yang lalu. Kini pabrikan yang bermarkas di Bologna itu menegaskan akan merombak total pacuan Desmosedici pada musim depan.

Gigi Dall’Igna sadar betul akan kekurangan motor racikannya itu dalam enam balapan terakhir. Itulah sebabanya dia keluarkan ide segar merancang motor baru untuk mengakhiri dominasi Honda dan Yamaha di kelas utama.

“Saya punya ide lebih mantab soal masalah motor dan kami punya beberapa ide untuk menyelesaikannya. Tapi ini butuh waktu dan itu bukanlah sesuatu yang dapat diselesaikan dalam beberapa hari”, ungkap Gigi Dall’Igna kepada MCN.

“Saya cukup senang dengan peningkatan motor pada saat ini dan jika kami terus mengikuti langkah ini, maka kami bisa mengurangi kesenjangan (dengan Honda dan Yamaha).”

Ducati Desmosedici GP14 lumayan mantab ditangan beberapa pembalap seperti Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso. Sayangnya, motor ini tak tahan lama dan bagusnya hanya saat di awal balapan.

“Tapi saya sudah mulai merancang motor baru untuk tahun 2015. Ini merupakan motor yang benar-benar baru dan itu bukanlah pekerjaan mudah dan tidak mungkin siap sebelum akhir musim ini”, tambah bos baru Ducati itu.

“Saya ingin melakukan pekerjaan itu hanya sekali, sehingga untuk melakukannya saya perlu punya gagasan yang jelas tentang apa yang harus saya lakukan dan apa yang harus saya rancang dan mengembangkan beberapa solusi baru.”