PT. Liga Yakin Klub Setuju Tiga Asing
A
A
A
JAKARTA - PT. Liga Indonesia (Liga) yakin jika pemangkasan kuota pemain asing pada Indonesia Super League (ISL) musim mendatang akan diterima dengan baik oleh klub. Untuk ISL 2014, Liga berkebijakan menetapkan kuota tiga plus satu untuk pemain asing. Tiga dari non Asia, sementara satu pemain wajib dari Asia.
Namun, untuk ISL musim berikutnya, PT. Liga kembali mengurangi jatah pemain asing dari empat ke tiga pemain saja pada musim depan. Ada dua aspek utama yang dikedepankan Liga dalam keputusannya kembali mengurangi jumlah pemain asing di kompetisi ISL.
Pertama, PT. Liga ingin keuangan klub lebih ringan dan efisien. Kebijakan itu berkaca dari apa yang dialami semua klub-klub ISL di kompetisi tahun ini. Walaupun PT. Liga memberikan kuota empat pemain asing kepada klub-klub peserta ISL, namun setiap klub hanya boleh memainkan tiga pemain saja dalam sebuah pertandingan. Sementara satu pemain lain yang tersisa, sama sekali tidak diperbolehkan bermain pada pertandingan tersebut.
''Kebijakan itu juga melihat hanya ada tiga pemain saja yang diperbolehkan bermain di lapangan. Sementara satu pemain lain tidak. Jadi keputusan ini tentu bisa jadi lebih efisien bagi klub-klub yang ingin mengontrak pemain asing,''ungkap CEO PT. Liga, Joko Driyono.
Pertimbangan yang kedua, tidak lain dan tidak bukan demi memberikan kesempatan lebih banyak kepada pemain-pemain lokal Indonesia sendiri. Terutama kepada mereka pemain-pemain muda harapan bangsa di masa yang akan datang. Pengurangan pemain asing, tentu akan memberikan kesempatan untuk bisa bermain pula.
''Harapannya, pemain lokal bisa mengasah kualitasnya di kompetisi, meningkatkan jam terbang, sehingga tim nasional (timnas) tak kekurangan stok pemain berkualitas,''ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI tersebut.
Namun, untuk ISL musim berikutnya, PT. Liga kembali mengurangi jatah pemain asing dari empat ke tiga pemain saja pada musim depan. Ada dua aspek utama yang dikedepankan Liga dalam keputusannya kembali mengurangi jumlah pemain asing di kompetisi ISL.
Pertama, PT. Liga ingin keuangan klub lebih ringan dan efisien. Kebijakan itu berkaca dari apa yang dialami semua klub-klub ISL di kompetisi tahun ini. Walaupun PT. Liga memberikan kuota empat pemain asing kepada klub-klub peserta ISL, namun setiap klub hanya boleh memainkan tiga pemain saja dalam sebuah pertandingan. Sementara satu pemain lain yang tersisa, sama sekali tidak diperbolehkan bermain pada pertandingan tersebut.
''Kebijakan itu juga melihat hanya ada tiga pemain saja yang diperbolehkan bermain di lapangan. Sementara satu pemain lain tidak. Jadi keputusan ini tentu bisa jadi lebih efisien bagi klub-klub yang ingin mengontrak pemain asing,''ungkap CEO PT. Liga, Joko Driyono.
Pertimbangan yang kedua, tidak lain dan tidak bukan demi memberikan kesempatan lebih banyak kepada pemain-pemain lokal Indonesia sendiri. Terutama kepada mereka pemain-pemain muda harapan bangsa di masa yang akan datang. Pengurangan pemain asing, tentu akan memberikan kesempatan untuk bisa bermain pula.
''Harapannya, pemain lokal bisa mengasah kualitasnya di kompetisi, meningkatkan jam terbang, sehingga tim nasional (timnas) tak kekurangan stok pemain berkualitas,''ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI tersebut.
(aww)