Dana PT. Liga Tak Membantu Juku Eja
A
A
A
MAKASSAR - Kontribusi komersil dari PT. Liga Indonesia tidak bisa membantu banyak untuk mengatasi krisis finansial klub Indonesia Super League (ISL) musim ini. Termasuk PSM Makassar yang sementara terseok-seok dalam menggalang dana.
Memang baru-baru ini, penyelenggara liga sudah mencairkan sebagian kontribusi komersil tersebut ke masing-masing klub. Namun, dana yang dikeluarkan tersebut belum bisa diharap untuk mengatasi krisis finansial yang membuat gaji tertunggak hingga Pasukan Ramang mogok latihan.
Pihak PT. Liga memang mengalokasikan Rp2 miliar untuk 22 klub peserta ISL. Namun, hingga saat ini hanya Rp500 juta yang diterima oleh klub. Pasalnya, kontribusi komersil tersebut dibayar secara berangsur oleh penyelenggara kompetisi.
Ketua Umum PSM Makassar Sadikin Aksa mengatakan, pihaknya baru menerima sebagian kecil dari dana komersil tersebut. Menurutnya, bantuan dana itu tidak terlalu membantu tim.''Memang belum bisa membantu banyak. Apalagi biaya operasional membengkak,''kata dia.
DiIa menyayangkan pihak PT. Liga dalam tak menyerahkan sepenuhnya kontribusi komersial itu sepenuhnya kepada klub, terutama untuk Juku Eja. Itu mengingat Juku Eja saat ini tengah mengalami krisis finansial yang berujung pada keterlambatan pembayaran gaji pemainnya. "Kompetisi tahun ini kita sudah keluarkan 10 miliar rupiah, tapi hanya 500 juta rupiah yang diberi sama penyelenggara liga,''ungkapnya.
Sadikin merinci, jika normalnya pemasukan untuk tim itu 30% dari Liga, kemudian 30% dari sponsor dan khusus Juku Eja dalam hal ini Semen Bosowa dan sisanya dari pemasukan-pemasukan klub baik itu tiket pertandingan maupun hasil penjualan merchandise. "Tapi di PSM hanya satu sumber saja, dari sponsor. Itupun sudah melebihi limitnya," kata dia.
Memang baru-baru ini, penyelenggara liga sudah mencairkan sebagian kontribusi komersil tersebut ke masing-masing klub. Namun, dana yang dikeluarkan tersebut belum bisa diharap untuk mengatasi krisis finansial yang membuat gaji tertunggak hingga Pasukan Ramang mogok latihan.
Pihak PT. Liga memang mengalokasikan Rp2 miliar untuk 22 klub peserta ISL. Namun, hingga saat ini hanya Rp500 juta yang diterima oleh klub. Pasalnya, kontribusi komersil tersebut dibayar secara berangsur oleh penyelenggara kompetisi.
Ketua Umum PSM Makassar Sadikin Aksa mengatakan, pihaknya baru menerima sebagian kecil dari dana komersil tersebut. Menurutnya, bantuan dana itu tidak terlalu membantu tim.''Memang belum bisa membantu banyak. Apalagi biaya operasional membengkak,''kata dia.
DiIa menyayangkan pihak PT. Liga dalam tak menyerahkan sepenuhnya kontribusi komersial itu sepenuhnya kepada klub, terutama untuk Juku Eja. Itu mengingat Juku Eja saat ini tengah mengalami krisis finansial yang berujung pada keterlambatan pembayaran gaji pemainnya. "Kompetisi tahun ini kita sudah keluarkan 10 miliar rupiah, tapi hanya 500 juta rupiah yang diberi sama penyelenggara liga,''ungkapnya.
Sadikin merinci, jika normalnya pemasukan untuk tim itu 30% dari Liga, kemudian 30% dari sponsor dan khusus Juku Eja dalam hal ini Semen Bosowa dan sisanya dari pemasukan-pemasukan klub baik itu tiket pertandingan maupun hasil penjualan merchandise. "Tapi di PSM hanya satu sumber saja, dari sponsor. Itupun sudah melebihi limitnya," kata dia.
(aww)