Saling Sikut Tim Selevel Wilayah Timur

MADURA - Persaingan super ketat bakal terjadi di Indonesia Super League (ISL) wilayah timur. Bukan terjadi di papan atas, tetapi justru dari papan tengah, yakni tim-tim yang saling sikut berebut satu tempat di posisi empat besar. Empat tim terlibat persaingan di sisa pertandingan ISL selama Agustus dan September.

Mulai dari Persela Lamongan yang berada di peringkat empat, disusul Persepam Madura United, Persisam Putra Samarinda dan Persiram Raja Ampat yang antri di belakangnya. Sangat sulit memprediksi siapa yang nantinya menemani tiga tim unggulan, Persipura Jayapura, Mitra Kukar dan Persebaya Surabaya, ke babak 8 besar.

Faktor teknis yang sangat berimbang, membuat sulit melakukan prediksi. Persela yang hingga kini posisinya paling menguntungkan, belum bisa dianggap paling prospektif. Mengingat perjalanan Persela juga masih labil, sedangkan tim di bawahnya mulai menemukan performa lumayan di putaran dua ISL.

"Persaingan akan sangat ketat. Empat tim yang berebut posisi empat besar memiliki kekuatan yang selevel. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan menembus empat besar wilayah timur," ucap Manajer Persepam Madura United Achsanul Qosasi.

Walau motivasi Persepam saat ini adalah menggeser posisi Persela, tapi Sape Kerap juga masih risih dikuntit Persisam dan Persiram. Achsanul mengakui dua tim di bawah Persepam tersebut masih cukup merisaukan karena masih dalam zona persaingan.

"Kunci pertama adalah mengalahkan Persisam. Itu modal awal untuk mengejar Persela. Kami akan sangat kesulitan jika gagal menang. Saya rasa saat ini tidak ada tim yang ingin kehilangan satu poin pun," jelas mantan anggota DPR-RI ini.

Tim Jawa Timur lainnya Persela Lamongan juga mengakui tim-tim yang bersaing ke empat besar kualitasnya cukup merata. Persela tidak bisa menepuk dada walau kini meninggalkan Persepam di bawahnya dengan kesenjangan tiga angka.

"Persela tidak boleh lengah karena tiga tim di bawahnya memiliki kualitas yang sama. Persepam, Persisam dan Persiram masih memiliki peluang (ke posisi empat besar) dan itu jelas menjadi bukti bahwa Persela tak boleh teledor," sebut Pelatih Persela Lamongan, Eduard Tjong.