Chiellini Kritik Pernyataan Rasis Wakil Ketua FIGC
A
A
A
TURIN - Bek timnas Italia, Giorgio Chiellini baru-baru ini melontarkan kritikan pedes terkait pernyataan berunsur rasis yang diutarakan oleh wakil ketua Federasi Sepak bola Italia (FIGC) Carlo Tavecchio.
Seperti diketahui, Tavecchio terpilih menjadi kandidat presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), menyusul mundurnya Giancarlo Abete sebagai presiden FIGC setelah Timnas Italia gagal lolos dari fase grup di Piala Dunia 2014 di Brasil.
Tavecchio yang menjadi kandidat pengganti Abete sebagai presiden FIGC dalam sepekan ini telah menjadi pusat perhatian setelah pidatonya yang menyebut para pemain dari Afrika sebagai “pemakan pisang” telah menimbulkan kontroversi.
Penyataan pria berusia 71 tahun itu yang menyebut pemain asal Afrika hanya modal makan pisang sebelum menandatangani kontrak profesional dengan tim top Serie A telah membuat Chiellini geram, bahkan Chiellini mengklaim penunjukkan Carlo Tavecchio sebagai presiden Federasi Sepak bola Italia (FIGC) akan membuat malu negaranya, dan menurut Chiellini, rival Tavecchio yaitu Demetrio Albertini merupakan calon yang paling cocok untuk menempati jabatan terhormat itu.
“Saya membaca pernyataannya (Tavecchio) sehari setelahnya dan itu membuat saya bingung. Saya tidak ada masalah pribadi dengan Tavecchio, namun saya pikir saat ini orang yang paling tepat (menjadi ketua FIGC) adalah Albertini, Kita tak boleh membiarkan sepakbola Italia mempermalukan dirinya lagi. Tim nasional lebih besar dari Tavecchio tapi kami harus menghindari figur seperti itu untuk peran ini. Kita tentunya butuh orang dengan kesopanan dan kepribadian untuk peran ini. “ ujar Chiellini, dilansir Reuters, Senin (4/8).
Sebelumnya, pernyataan rasis Tavecchio muncul ketika dia ingin membawa Italia agar menerapkan peraturan persyaratan ketat terhadap pemanfaatan jasa para pemain non-Uni Eropa. Tavecchio ingin mengikuti langkah yang diterapkan otoritas sepak bola Inggris, dimana sepak bola Inggris benar-benar melakukan identifikasi atas setiap pemain non-Uni Eropa yang ingin merumput di Liga Inggris.
Seperti diketahui, Tavecchio terpilih menjadi kandidat presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), menyusul mundurnya Giancarlo Abete sebagai presiden FIGC setelah Timnas Italia gagal lolos dari fase grup di Piala Dunia 2014 di Brasil.
Tavecchio yang menjadi kandidat pengganti Abete sebagai presiden FIGC dalam sepekan ini telah menjadi pusat perhatian setelah pidatonya yang menyebut para pemain dari Afrika sebagai “pemakan pisang” telah menimbulkan kontroversi.
Penyataan pria berusia 71 tahun itu yang menyebut pemain asal Afrika hanya modal makan pisang sebelum menandatangani kontrak profesional dengan tim top Serie A telah membuat Chiellini geram, bahkan Chiellini mengklaim penunjukkan Carlo Tavecchio sebagai presiden Federasi Sepak bola Italia (FIGC) akan membuat malu negaranya, dan menurut Chiellini, rival Tavecchio yaitu Demetrio Albertini merupakan calon yang paling cocok untuk menempati jabatan terhormat itu.
“Saya membaca pernyataannya (Tavecchio) sehari setelahnya dan itu membuat saya bingung. Saya tidak ada masalah pribadi dengan Tavecchio, namun saya pikir saat ini orang yang paling tepat (menjadi ketua FIGC) adalah Albertini, Kita tak boleh membiarkan sepakbola Italia mempermalukan dirinya lagi. Tim nasional lebih besar dari Tavecchio tapi kami harus menghindari figur seperti itu untuk peran ini. Kita tentunya butuh orang dengan kesopanan dan kepribadian untuk peran ini. “ ujar Chiellini, dilansir Reuters, Senin (4/8).
Sebelumnya, pernyataan rasis Tavecchio muncul ketika dia ingin membawa Italia agar menerapkan peraturan persyaratan ketat terhadap pemanfaatan jasa para pemain non-Uni Eropa. Tavecchio ingin mengikuti langkah yang diterapkan otoritas sepak bola Inggris, dimana sepak bola Inggris benar-benar melakukan identifikasi atas setiap pemain non-Uni Eropa yang ingin merumput di Liga Inggris.
(wbs)