PSSI Bentuk Keamanan Khusus untuk Laga Persija v Persib
A
A
A
JAKARTA - PSSI sangat concern terhadap peningkatan kualitas sepakbola Indonesia. Tidak hanya dari sisi teknis permainan di lapangan, namun juga perbaikan di segala aspek lainnya, seperti penyelenggaraan pertandingan.
Salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan pertandingan adalah mengenai keamanan. Dan, sebagai tindaklanjut dari rapat Komite Keamanan yang telah disetujui dalam rapat Exco 23 Juli, PSSI membentuk tim Security Assesment Project, yang akan bertugas pada laga Indonesia Super League 2014 antara Persija vs Persib di Stadion Utam Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/8).
"Ini menjadi salah satu aksi kongkret dari PSSI dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan, khususnya di bidang security. Tim ini akan memantau, dan melakukan penilaian terhadap aspel keamanan laga Persija vs Persib," kata Joko Driyono, Sekjen PSSI, Sabtu (9/8).
Tim ini akan dikoordinir oleh Timmy Setiawan, Security Officer lisensi FIFA, dan Nugroho Setiawan, security Officer PSSI. Dalam aksinya, tim ini juga akan melalukan semacam riset saat laga Persija vs Persib.
"Banyak hal yang akan kita nilai, berdasarkan pada standar pengamanan pertandingan yang kita punya. Nantinya kita akan melakukan riset dengan mewawancarai penonton di stadion, apakah mereka merasa nyaman dan juga pihak lainnya yang terkait," papar Nugroho Setiawan dalam keterangan pers.
Lebih lanjut, Nugroho menyatakan, tim ini memang akan menjalin komunikasi dengan panpel Persija dan pengamanan, namun tidak dalam arti mengambil alih, atau pun mencampuri kerja mereka.
"Kita hanya memantau, menilai dan nantinya akan kita laporkan kepada PSSI, untuk dievaluasi," tandas Nugroho.
Masih menurut Nugroho, laga Persija vs Persib ini memang tepat dipilih untuk diassemsent, karena merupakan laga berkategori high risk.
Beberapa aspek penilaian, diantaranya, Apakah tersedia petugas keamanan yang cukup untuk mencegah masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan ke dalam area teknik (OA) dan area pertandingan (FOP), Apakah pelaksana pengamanan memiliki prosedur standar untuk penanganan orang bermasalah, insiden keamanan, kerusuhan, ditemukannya senjata/narkoba dan evakuasi, Apakah rencana darurat (safety talk) tersebut dikomunikasikan kepada penonton sebelum acara berlangsung, dan lain sebagainya.
Salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan pertandingan adalah mengenai keamanan. Dan, sebagai tindaklanjut dari rapat Komite Keamanan yang telah disetujui dalam rapat Exco 23 Juli, PSSI membentuk tim Security Assesment Project, yang akan bertugas pada laga Indonesia Super League 2014 antara Persija vs Persib di Stadion Utam Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/8).
"Ini menjadi salah satu aksi kongkret dari PSSI dalam upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pertandingan, khususnya di bidang security. Tim ini akan memantau, dan melakukan penilaian terhadap aspel keamanan laga Persija vs Persib," kata Joko Driyono, Sekjen PSSI, Sabtu (9/8).
Tim ini akan dikoordinir oleh Timmy Setiawan, Security Officer lisensi FIFA, dan Nugroho Setiawan, security Officer PSSI. Dalam aksinya, tim ini juga akan melalukan semacam riset saat laga Persija vs Persib.
"Banyak hal yang akan kita nilai, berdasarkan pada standar pengamanan pertandingan yang kita punya. Nantinya kita akan melakukan riset dengan mewawancarai penonton di stadion, apakah mereka merasa nyaman dan juga pihak lainnya yang terkait," papar Nugroho Setiawan dalam keterangan pers.
Lebih lanjut, Nugroho menyatakan, tim ini memang akan menjalin komunikasi dengan panpel Persija dan pengamanan, namun tidak dalam arti mengambil alih, atau pun mencampuri kerja mereka.
"Kita hanya memantau, menilai dan nantinya akan kita laporkan kepada PSSI, untuk dievaluasi," tandas Nugroho.
Masih menurut Nugroho, laga Persija vs Persib ini memang tepat dipilih untuk diassemsent, karena merupakan laga berkategori high risk.
Beberapa aspek penilaian, diantaranya, Apakah tersedia petugas keamanan yang cukup untuk mencegah masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan ke dalam area teknik (OA) dan area pertandingan (FOP), Apakah pelaksana pengamanan memiliki prosedur standar untuk penanganan orang bermasalah, insiden keamanan, kerusuhan, ditemukannya senjata/narkoba dan evakuasi, Apakah rencana darurat (safety talk) tersebut dikomunikasikan kepada penonton sebelum acara berlangsung, dan lain sebagainya.
(wbs)