Pembinaan Atlet Jabar Bergantung Ketum Baru
A
A
A
BANDUNG - Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Jawa Barat dilangsungkan pada 27-29 Desember 2014. Plt Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat, Ahmad Saefudin berharap siapapun ketua umum (Ketum) terpilih bisa melanjutkan program-program jitu pembinaan atlet Jabar.
Terlebih Jabar memiliki program kejuaraan besar di mana provinsi tanah Pasundan itu akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2015 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. Selain itu, Jabar juga akan menjadi salah satu kandidat penyelenggara sejumlah pertandingan Asian Games 2019.
''Tentu, harus ada program yang berkelanjutan dari program KONI Jabar. Itu akan ditekankan pada Musorprov KONI Jabar mendatang sehingga siapapun yang memimpin KONI Jabar nanti memiliki persiapan, visi dan misi yang sama serta sinergi dengan even besar yang akan dihadapi Jabar. Begitu juga dengan program-program pembinaan atlet yang dinilai mampu mendongkrak prestasi olahraga Jawa Barat,"papar Plt Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin kepada wartawan.
Baginya, tidak masalah siapapun yang akan naik sebagai Ketua Umum KONI Jabar menggantikan kepemimpinan almarhum (Alm) Azis Syarif. Namun, kata Ahmad, jangan sampai di setiap kepengurusan baru justru muncul konsep baru dari awal kembali.
Program pembinaan atlet usia dini yang dipersiapkan untuk PON Remaja I/2014 ataupun program pembinaan atlet di negeri Korea Selatan menjadi salah satu program yang harus dilanjutkan. Pasalnya, untuk menyukseskan program Jabar Kahiji atau juara umum di PON XIX/2016 dibutuhkan jenjang pembinaan yang kontinu dan berkelanjutan.
''Bagaimana proses pembinaan bisa berlanjut jika di setiap periode kepengurusan harus dimulai dari nol lagi. Jadi setidaknya ada kelanjutan program dalam pembinaan olahraga prestasi,''terangnya.
Terlebih Jabar memiliki program kejuaraan besar di mana provinsi tanah Pasundan itu akan menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2015 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016. Selain itu, Jabar juga akan menjadi salah satu kandidat penyelenggara sejumlah pertandingan Asian Games 2019.
''Tentu, harus ada program yang berkelanjutan dari program KONI Jabar. Itu akan ditekankan pada Musorprov KONI Jabar mendatang sehingga siapapun yang memimpin KONI Jabar nanti memiliki persiapan, visi dan misi yang sama serta sinergi dengan even besar yang akan dihadapi Jabar. Begitu juga dengan program-program pembinaan atlet yang dinilai mampu mendongkrak prestasi olahraga Jawa Barat,"papar Plt Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin kepada wartawan.
Baginya, tidak masalah siapapun yang akan naik sebagai Ketua Umum KONI Jabar menggantikan kepemimpinan almarhum (Alm) Azis Syarif. Namun, kata Ahmad, jangan sampai di setiap kepengurusan baru justru muncul konsep baru dari awal kembali.
Program pembinaan atlet usia dini yang dipersiapkan untuk PON Remaja I/2014 ataupun program pembinaan atlet di negeri Korea Selatan menjadi salah satu program yang harus dilanjutkan. Pasalnya, untuk menyukseskan program Jabar Kahiji atau juara umum di PON XIX/2016 dibutuhkan jenjang pembinaan yang kontinu dan berkelanjutan.
''Bagaimana proses pembinaan bisa berlanjut jika di setiap periode kepengurusan harus dimulai dari nol lagi. Jadi setidaknya ada kelanjutan program dalam pembinaan olahraga prestasi,''terangnya.
(aww)