Blatter Ogah Lengser
A
A
A
LONDON - Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan 'misinya masih belum selesai' setelah dipastikan dapat mencalonkan diri untuk masa jabatan ke lima. Pria berusia 78 tahun sudah empat kali menjabat sebagai orang nomor satu di FIFA, tak membuat Blatter ingin mengakhiri masa jabatannya.
"Jika saya tidak dikritik, saya tidak akan memiliki nilai apapun. Orang-orang yang mengatakan saya tidak harus menjadi kandidat (Presiden FIFA lagi) atau saya tidak harus terpilih, mereka bisa beradu di pemilu. Saya mengambil risiko itu pada tahun 1998,” kata Blatter seperti dilansir Reuters.
"Jika Anda tidak pernah mengambil risiko, Anda tidak akan pernah memiliki kesempatan. Tetapi jika Anda mengambil risiko Anda juga harus siap untuk kalah. Sekarang, jika (orang lain) ingin mengambil risiko maka hadapilah risiko itu. Jangan hanya bicara, tapi coba keluar dan melawan, maka Anda akan melihat hasilnya. Itu adalah hal bagus. Saya senang untuk melawan karena saya seorang pejuang,” tambahnya.
Di bawah kepemimpinan Blatter, beberapa pihak berpendapat FIFA banyak terkait dengan tuduhan korupsi. Namun Blatter menegaskan bahwa dia belum bersedia mundur.
"Tetapi saya bisa katakan kepada Anda, saya siap mendampingi Anda di masa depan."
Pada kongres tahunan di Sao Paolo menjelang Piala Dunia di Brasil, penyelidik Michael Garcia mengatakan telah mengkaji sebagian besar dokumen yang didapat Koran Sunday Times terbitan Inggris sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap kemenangan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Negara di kawasan teluk itu terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada Desember 2010 lalu. Namun muncul tuduhan bahwa kemenangannya diwarnai dengan korupsi, yang membuat FIFA melancarkan penyelidikan independen
"Jika saya tidak dikritik, saya tidak akan memiliki nilai apapun. Orang-orang yang mengatakan saya tidak harus menjadi kandidat (Presiden FIFA lagi) atau saya tidak harus terpilih, mereka bisa beradu di pemilu. Saya mengambil risiko itu pada tahun 1998,” kata Blatter seperti dilansir Reuters.
"Jika Anda tidak pernah mengambil risiko, Anda tidak akan pernah memiliki kesempatan. Tetapi jika Anda mengambil risiko Anda juga harus siap untuk kalah. Sekarang, jika (orang lain) ingin mengambil risiko maka hadapilah risiko itu. Jangan hanya bicara, tapi coba keluar dan melawan, maka Anda akan melihat hasilnya. Itu adalah hal bagus. Saya senang untuk melawan karena saya seorang pejuang,” tambahnya.
Di bawah kepemimpinan Blatter, beberapa pihak berpendapat FIFA banyak terkait dengan tuduhan korupsi. Namun Blatter menegaskan bahwa dia belum bersedia mundur.
"Tetapi saya bisa katakan kepada Anda, saya siap mendampingi Anda di masa depan."
Pada kongres tahunan di Sao Paolo menjelang Piala Dunia di Brasil, penyelidik Michael Garcia mengatakan telah mengkaji sebagian besar dokumen yang didapat Koran Sunday Times terbitan Inggris sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap kemenangan Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Negara di kawasan teluk itu terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 pada Desember 2010 lalu. Namun muncul tuduhan bahwa kemenangannya diwarnai dengan korupsi, yang membuat FIFA melancarkan penyelidikan independen
(wbs)