Tak Terdegradasi = Juara
A
A
A
KEDIRI - Lupakan pesta kemenangan di kandang. Persik Kediri bakal kembali menghadapi 'kutukan' di laga away, ketika berkunjung ke markas Pelita Bandung Raya (PBR) dan kemudian disambut Persib Bandung. Dua laga ini terbilang sangat berat bagi Macan Putih.
PBR nyaris saja mengalahkan Persija Jakarta tempo hari, sedangkan Persib kualitasnya jauh di atas Fortune Udo dkk. Dilihat dari aspek kualitas serta rekor tim, satu angka dari dua laga tersebut sudah sangat istimewa.
Mengingat laga termudah hanya menghadapi Persegres Gresik United di akhir putaran dua, Persik butuh sedikit keajaiban. Melihat rintangan yang dihadapi adalah sekaliber PBR, Persib dan Arema Cronus, lolos degradasi sudah sama dengan mengangkat trofi juara.
Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri, mengakui timnya harus bermain istimewa walau situasi di klasemen sedikit membaik setelah mengalahkan Persita Tangerang 3-1. "Perjalanan kami masih sangat sulit," kata dia dihubungi Sabtu (16/8).
"Kami harus mengakui bahwa lolos degradasi sudah hampir sama dengan mendapat trofi juara. Perjalanan Persik di ISL musim ini sangat sulit, bahkan di laga sisa kami masih harus berhadapan dengan Persib Bandung dan Arema Cronus," tuturnya.
Dia meminta pemain memberikan segalanya ketika melakoni dua away terakhir musim ini, lawan PBR dan Persib. Dia tak menampik timnya sama sekali tak dijagokan untuk sekadar mendapatkan satu poin di dua pertandingan itu.
Namun semangat dan tekad pemain untuk lepas dari zona berbahaya wilayah barat menurutnya akan sangat menentukan. "Upaya pemain untuk menyelamatkan Persik di ISL sangat besar. Itu akan menjadi faktor penting," terang dia.
Persik selama putaran dua selalu kalah di kandang lawan, yakni ketika menyambangi markas Persija Jakarta, Semen Padang dan Sriwijaya FC. Sedangkan pada putaran pertama silam, hasil terbaik adalah imbang ketika bertanding di rumah Persegres Gresik United.
PBR nyaris saja mengalahkan Persija Jakarta tempo hari, sedangkan Persib kualitasnya jauh di atas Fortune Udo dkk. Dilihat dari aspek kualitas serta rekor tim, satu angka dari dua laga tersebut sudah sangat istimewa.
Mengingat laga termudah hanya menghadapi Persegres Gresik United di akhir putaran dua, Persik butuh sedikit keajaiban. Melihat rintangan yang dihadapi adalah sekaliber PBR, Persib dan Arema Cronus, lolos degradasi sudah sama dengan mengangkat trofi juara.
Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri, mengakui timnya harus bermain istimewa walau situasi di klasemen sedikit membaik setelah mengalahkan Persita Tangerang 3-1. "Perjalanan kami masih sangat sulit," kata dia dihubungi Sabtu (16/8).
"Kami harus mengakui bahwa lolos degradasi sudah hampir sama dengan mendapat trofi juara. Perjalanan Persik di ISL musim ini sangat sulit, bahkan di laga sisa kami masih harus berhadapan dengan Persib Bandung dan Arema Cronus," tuturnya.
Dia meminta pemain memberikan segalanya ketika melakoni dua away terakhir musim ini, lawan PBR dan Persib. Dia tak menampik timnya sama sekali tak dijagokan untuk sekadar mendapatkan satu poin di dua pertandingan itu.
Namun semangat dan tekad pemain untuk lepas dari zona berbahaya wilayah barat menurutnya akan sangat menentukan. "Upaya pemain untuk menyelamatkan Persik di ISL sangat besar. Itu akan menjadi faktor penting," terang dia.
Persik selama putaran dua selalu kalah di kandang lawan, yakni ketika menyambangi markas Persija Jakarta, Semen Padang dan Sriwijaya FC. Sedangkan pada putaran pertama silam, hasil terbaik adalah imbang ketika bertanding di rumah Persegres Gresik United.
(wbs)