Terapkan Iptek, KONI Jabar Belanja Rp1,9 Miliar
A
A
A
BANDUNG - KomiteOlahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat semakin melek dengan sentuhan ilmu pengetahuan teknologi (Iptek) untuk menjaga kesehatan atletnya. KONI Jabar membeli alat pengukur kondisi fisik para atlet yang dipersiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 bernama Cardiopulmonary Exerciser Testing (CPET) senilai Rp1,9 miliar.
Ketua Bidang Sport Medicine KONI Jabar, Prof. Dr. Dr. A Purba, M.Sc. AIFO menjelaskan, penerapan iptek dalam olahraga tidak bisa diabaikan bahkan menjadi salah satu syarat penting untuk mendongkrak performa dan meningkatkan prestasi atlet.
''Keberadaannya sangat vital demi mengetahui kesiapan atlet secara metodologi sebelum turun dalam sebuah kejuaraan baik skala nasional maupun internasional,”katanya kepada wartawan.
Profesor di bidang Ilmu Faal dan Kesehatan Olahraga ini mengaku, KONI Jabar menjadi KONI pertama di Indonesia yang memiliki alat ini. KONI Pusat dan KOI saja belum punya. Padahal alat ini penting untuk mengukur kemampuan fisik seorang atlet, hingga memprediksi sampai jauh mana kemempuan maksimal seorang atlet, apakah bisa juara atau tidak. Dan alat ini punya keakuratan hingga 100 persen.
Menurutnya, setidaknya terdapat tiga komponen penting yang harus disiapkan untuk mencapai sebuah prestasi olahraga yang baik. Pertama adalah kondisi fisik yang baik, kemudian taktik, teknik dan strategi yang tepat, terakhir adalah mental juara dari seorang atlet.
''Jadi kondisi fisik setiap atlet itu kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing cabang olahraga. Misalnya, kebutuhan fisik untuk atlet Catur akan berbeda dengan untuk atlet Taekwondo. Dan CPET atau kami sebut Cosmet ini bisa memprediksi itu semua,''ujar
Ketua Bidang Sport Medicine KONI Jabar, Prof. Dr. Dr. A Purba, M.Sc. AIFO menjelaskan, penerapan iptek dalam olahraga tidak bisa diabaikan bahkan menjadi salah satu syarat penting untuk mendongkrak performa dan meningkatkan prestasi atlet.
''Keberadaannya sangat vital demi mengetahui kesiapan atlet secara metodologi sebelum turun dalam sebuah kejuaraan baik skala nasional maupun internasional,”katanya kepada wartawan.
Profesor di bidang Ilmu Faal dan Kesehatan Olahraga ini mengaku, KONI Jabar menjadi KONI pertama di Indonesia yang memiliki alat ini. KONI Pusat dan KOI saja belum punya. Padahal alat ini penting untuk mengukur kemampuan fisik seorang atlet, hingga memprediksi sampai jauh mana kemempuan maksimal seorang atlet, apakah bisa juara atau tidak. Dan alat ini punya keakuratan hingga 100 persen.
Menurutnya, setidaknya terdapat tiga komponen penting yang harus disiapkan untuk mencapai sebuah prestasi olahraga yang baik. Pertama adalah kondisi fisik yang baik, kemudian taktik, teknik dan strategi yang tepat, terakhir adalah mental juara dari seorang atlet.
''Jadi kondisi fisik setiap atlet itu kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing cabang olahraga. Misalnya, kebutuhan fisik untuk atlet Catur akan berbeda dengan untuk atlet Taekwondo. Dan CPET atau kami sebut Cosmet ini bisa memprediksi itu semua,''ujar
(aww)