Sean Nyaris Dulang Poin di Nurburgring

Senin, 18 Agustus 2014 - 18:42 WIB
Sean Nyaris Dulang Poin...
Sean Nyaris Dulang Poin di Nurburgring
A A A
NRBURG - Pebalap Indonesia, Sean Gelael hampir saja mendapatkan poin setelah menjalani seri yang dramatis di Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa yang berlangsung di Nurburgring akhir pekan lalu.

Setelah menjalani sebagian besar pertarungan sengit di race terakhir untuk memperebutkan posisi ke enam, akhirnya Sean Gelael dengan mobil Jagonya Ayam with Carlin Dallara-Volkswagen harus finish di posisi 11, hanya terpaut satu posisi dari posisi yang berhak memperoleh poin.

Hal ini melengkapi perjuangan berat Sean di race pertama dan kedua. Di kualifikasi untuk race pertama, pebalap berusia 17 tahun ini berhasil ada di posisi 13 dalam kondisi lintasan yang basah. Balapan race pertama juga terjadi lintasan basah, dengan menggunakan slick tyres atau yang sering disebut ban gundul/botak. Sean melakukan start yang sangat baik dimana ia mampu naik ke posisi sembilan. Sayangnya, Sean melakukan pelanggaran dengan melewati batas kecepatan pit-lane saat ia menyelesaikan putaran pemanasan dan masuk ke posisi start. Dan untuk itu Sean dikenakan hukuman pinalti.

Tidak terpengaruh dengan hal itu, Sean bertarung dari posisi 23 ke posisi 16, melewati pebalap Australia, Spike Goddard dan pebalap Israel, Roy Nissany di lap terakhir, walaupun akhirnya harus kembali mengakui keunggulan Nissany. “Sebenarnya kami cukup cepat di sektor tengah dan akhir lintasan pada saat kualifikasi,” kata Sean, “tetapi agak kerepotan di sektor awal. Saya cukup yakin bahwa akan memiliki kecepatan yang baik pada saat race, tetapi hukuman pinalti yang diberikan membuat semua harapan menghilang. Walaupun demikian, saya berhasil melewati banyak pebalap lain dan menujukan kecepatan yang baik, terutama dalam lintasan yang masih basah,” ungap Sean dalam rilis yang diterima Sindonews.com, Senin (18/8).

Dengan cuaca yang kemudian mengering, di sesi kualifikasi kedua, Sean menempatkan dirinya di posisi start 17 pada race kedua, dan posisi 16 untuk race ketiga. “Ini bukan posisi seperti apa yang saya harapkan, saya hanya terlalu berhati-hati,” terang Sean.

Di race kedua Sean berhasil naik ke posisi 14 setelah berhasil menyusul pebalap lain, termasuk aksi dramatis melewai pebalap Belanda, Dennis van de Laar, dan kemudian mulai mendekati rombongan di depannya untuk memperebutkan posisi 10. Tetapi kemudian Sean terpaksa keluar lintasan dan menabarak ban pembatas saat berusaha menyusul Roy Nissany. Hebatnya, Sean kembali melanjutkan pertandingan, dan kembali berada di posisi 14 sebelum mobilnya melintir dan membuatnya kembali ke posisi 17. Sekali lagi Sean mampu melanjutkan pertandingan dan berada di posisi 14 sebelum akhirnya harus benar-benar berhenti karena kerusakan sayap depan kendaraannya setelah bertabrakan dengan pebalap Puerto Rico, Felix Serrales.

“Kecepatan kendaraan sudah baik tetapi ini adalah sebuah pertandingan yang sangat agresif,” kata Sean. “Pertandingan yang sangat ketat sekaligus juga berantakan.”

Di race terakhir, Sean mulai dari posisi 16, dan dalam dua putaran sudah berada di posisi 12, kemudian terus melaju melewati Spike Goddard untuk bercokol di posisi 11. Meskipun sudah berusaha keras, Sean tetap tidak berhasli menemukan celah untuk melewati pebalap Belanda lainnya, Jules Szymkowiak sampai dengan garis finish.

"Kinerja rem agak berkurang dibandingkan awal-awal pertandingan,” terang Sean. “Saya berusaha melewati Jules, tetapi dia menutup jalan saya, sehingga saya terpaksa melebar keluar lintasan. Semua orang berjuang keras sehingga sangat sulit untuk menemukan celah untuk menyusul dengan baik. Selain itu, pada saat kita mendekat pada mobil yang ada di depan, maka kita akan kehilangan tekanan mobil pada lintasan (downforce) dan juga mobil akan bergerak ke kiri dan kanan (understeer). Dan saya juga tidak berhasil memperoleh keuntungan di lintasan lurus karena kami bergerak dalam suatu kelompok besar, di mana semua berusaha melakukan slipstreaming, yang dapat menghilangkan keunggulan kecepatan.”

Secara keseluruhan, akhir pekan di Nurburgring ini cukup memberikan hasil yang baik bagi Tim Jagonya Ayam with Carlin. Antonio Giovinazzi berhasil menjadi juara untuk kedua kalinya di sebuah seri Formula 3 Eropa dan menambahkan satu podium lagi di posisi ketiga. Sementara Tom Blomqvist mencatatkan dirinya sebagai juara dua di dua race, satu kali di posisi ke lima, termasuk juga dua kali start dari posisi terdepan.

Saat ini Kejuaraan Formula 3 Eropa memasuki masa liburan panjang sebelum nanti seri kedua terakhir akan dilaksanakan di Imola, Itali, tanggal 11-12 Oktober. "Kami membuat upaya Karena Kami ingin memiliki tim yang kompetitif," aku menambahkan. "Luis Suarez sangat senang berada di sini. Apakah saya ingin bermain untuk Barca selama bertahun-tahun."
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6895 seconds (0.1#10.140)