Presiden FIGC Minta Maaf Juluki Pemain Afrika
A
A
A
ROMA - Presiden Federasi Sepak bola Italia (FIGC), Carlo Tavecchio mengatakan ia harus diadili terkait apa yang telah dilakukan, bukan tentang apa yang dikatakan. Meski begitu Tavecchio meminta maaf telah mengeluarkan pernyataan rasis terhadap para pemain Afrika, sesaat sebelum menjabat Presiden FIGC.
Beberapa pihak mempertanyakan kemenangan Tavecchio dalam pemilihan setelah mengeluarkan pernyataan rasisme. Ia mengatakan para pemain dari Afrika sebagai “pemakan pisang” yang tidak mempunyai modal apapun untuk mendapatkan kontrak profesional dengan tim top Serie A. Namun dalam percakapan terbaru, pemain 71 tahun itu bakal berjuang memberi kesempatan bagi pemain non Eropa.
"Saya bakal mencoba memberi kesempatan bagi 12.000 pemain non-uni Eropa bermain sepak bola, dan kemudian diantara mereka yang menonjol dapat bergabung dengan tim profesional. Kemudian saya mengeluarkan pernyataan yang salah. Saya meminta maaf, tapi fakta sangat penting," ucap pria berusia 71 tahun itu seperti dilansir Football-Italia, Selasa (19/8).
Tavecchio sendiri ingin membawa Italia agar menerapkan peraturan persyaratan ketat terhadap pemanfaatan jasa para pemain non-Uni Eropa. Langkah ini mengikuti otoritas sepak bola Inggris yang sudah menerapkan kebijakan ini lebih dulu. Inggris melakukan identifikasi atas setiap pemain non-Uni Eropa yang ingin merumput di Liga Premier Inggris.
Beberapa pihak mempertanyakan kemenangan Tavecchio dalam pemilihan setelah mengeluarkan pernyataan rasisme. Ia mengatakan para pemain dari Afrika sebagai “pemakan pisang” yang tidak mempunyai modal apapun untuk mendapatkan kontrak profesional dengan tim top Serie A. Namun dalam percakapan terbaru, pemain 71 tahun itu bakal berjuang memberi kesempatan bagi pemain non Eropa.
"Saya bakal mencoba memberi kesempatan bagi 12.000 pemain non-uni Eropa bermain sepak bola, dan kemudian diantara mereka yang menonjol dapat bergabung dengan tim profesional. Kemudian saya mengeluarkan pernyataan yang salah. Saya meminta maaf, tapi fakta sangat penting," ucap pria berusia 71 tahun itu seperti dilansir Football-Italia, Selasa (19/8).
Tavecchio sendiri ingin membawa Italia agar menerapkan peraturan persyaratan ketat terhadap pemanfaatan jasa para pemain non-Uni Eropa. Langkah ini mengikuti otoritas sepak bola Inggris yang sudah menerapkan kebijakan ini lebih dulu. Inggris melakukan identifikasi atas setiap pemain non-Uni Eropa yang ingin merumput di Liga Premier Inggris.
(akr)