Persaingan Buruk Wilayah Timur
A
A
A
SURABAYA - Persaingan menembus peringkat keempat Indonesia Super League (ISL) wilayah Timur lebih rumit dari yang dibayangkan. Setidaknya empat tim yang sebelumnya bernafsu lolos ke fase delapan besar semua menghadapi persaingan 'buruk'.
Pada awal Agustus lalu, tiga tim memiliki kans mendongkel Persela Lamongan di peringkat empat. Yakni Persepam Madura United, Persisam Putra Samarinda, dan Persiram Raja Ampat. Belakangan semuanya menghadapi pekan sulit di pertengahan Agustus.
Persepam yang terlalu percaya diri, terjungkal di Surabaya kala menantang PSM Makassar awal pekan lalu. Putra Samarinda juga pulang dengan tangan hampa setelah lawatan ke Papua menghadapi Persipura Jayapura dan Perseru Serui.
Persiram Raja Ampat juga menghadapi problem. Dua laga kandang lawan Persebaya dan PSM berakhir dengan kekalahan. Persela yang masih berada di posisi empat pun sedang kesulitan setelah tertahan di kandang melawan Mitra Kukar dan kalah di kandang Persebaya.
Persaingan yang seharusnya berlomba menambah angka sebanyak mungkin, justru mengarah sebaliknya. Tim yang berambisi menuju peringat empat justru harus berlomba menghindari hasil buruk. Itu bisa berlangsung hingga dua laga terakhir putaran dua.
Tekanan harus menang menjadikan tim tidak bisa bermain optimal. Persepam misalnya, datang dengan konfidensi tinggi, nyatanya harus mengakui ketangguhan PSM. "Tekanan harus mendapat poin atau menang membuat tim sulit berkembang,"demikian diakui Pelatih Persepam Arcan Iurie.
Tak berbeda dengan Persela Lamongan. Menuju Surabaya dengan harapan bisa mencuri angka dari Persebaya, ternyata dicekoki tiga gol oleh Emmanuel ''Pacho'' Kenmogne. "Kami tidak bisa tampil lepas sehingga Persebaya lebih leluasa,"kata Pelatih Persela Eduard Tjong.
Dengan kondisi demikian, harapan masing-masing tim ada di pengujung putaran kedua. Ada tiga tim yang bisa mengambil keuntungan di laga-laga terakhir, yakni Persela Lamongan, Persepam Madura United dan Putra Samarinda.
Persela bisa mengoptimalkan dua laga home terakhir lawan Perseru Serui dan Persipura Jayapura seandainya kembali gagal mendapat angka di kandang PSM. Persepam malah masih menyimpan tiga laga home di akhir putaran dua.
Jika kembali gagal mendapat angka di Surabaya kontra Persebaya, Sape Kerap bisa memanfaatkan laga di Madura menjamu Persisam, Persipura dan Perseru. Sedangkan Persisam masih menyimpan dua laga home lawan PSM dan Persebaya.
Dengan tercecernya Persiram ke posisi delapan, patut dicermati adalah kejutan Persiba Balikpapan yang sementara ini merangsek ke peringkat lima. Walau hanya menyisakan dua laga, Persiba bisa menjadi ancaman jika tim-tim lain tak mendapat angka berarti hingga akhir putaran dua.
Pada awal Agustus lalu, tiga tim memiliki kans mendongkel Persela Lamongan di peringkat empat. Yakni Persepam Madura United, Persisam Putra Samarinda, dan Persiram Raja Ampat. Belakangan semuanya menghadapi pekan sulit di pertengahan Agustus.
Persepam yang terlalu percaya diri, terjungkal di Surabaya kala menantang PSM Makassar awal pekan lalu. Putra Samarinda juga pulang dengan tangan hampa setelah lawatan ke Papua menghadapi Persipura Jayapura dan Perseru Serui.
Persiram Raja Ampat juga menghadapi problem. Dua laga kandang lawan Persebaya dan PSM berakhir dengan kekalahan. Persela yang masih berada di posisi empat pun sedang kesulitan setelah tertahan di kandang melawan Mitra Kukar dan kalah di kandang Persebaya.
Persaingan yang seharusnya berlomba menambah angka sebanyak mungkin, justru mengarah sebaliknya. Tim yang berambisi menuju peringat empat justru harus berlomba menghindari hasil buruk. Itu bisa berlangsung hingga dua laga terakhir putaran dua.
Tekanan harus menang menjadikan tim tidak bisa bermain optimal. Persepam misalnya, datang dengan konfidensi tinggi, nyatanya harus mengakui ketangguhan PSM. "Tekanan harus mendapat poin atau menang membuat tim sulit berkembang,"demikian diakui Pelatih Persepam Arcan Iurie.
Tak berbeda dengan Persela Lamongan. Menuju Surabaya dengan harapan bisa mencuri angka dari Persebaya, ternyata dicekoki tiga gol oleh Emmanuel ''Pacho'' Kenmogne. "Kami tidak bisa tampil lepas sehingga Persebaya lebih leluasa,"kata Pelatih Persela Eduard Tjong.
Dengan kondisi demikian, harapan masing-masing tim ada di pengujung putaran kedua. Ada tiga tim yang bisa mengambil keuntungan di laga-laga terakhir, yakni Persela Lamongan, Persepam Madura United dan Putra Samarinda.
Persela bisa mengoptimalkan dua laga home terakhir lawan Perseru Serui dan Persipura Jayapura seandainya kembali gagal mendapat angka di kandang PSM. Persepam malah masih menyimpan tiga laga home di akhir putaran dua.
Jika kembali gagal mendapat angka di Surabaya kontra Persebaya, Sape Kerap bisa memanfaatkan laga di Madura menjamu Persisam, Persipura dan Perseru. Sedangkan Persisam masih menyimpan dua laga home lawan PSM dan Persebaya.
Dengan tercecernya Persiram ke posisi delapan, patut dicermati adalah kejutan Persiba Balikpapan yang sementara ini merangsek ke peringkat lima. Walau hanya menyisakan dua laga, Persiba bisa menjadi ancaman jika tim-tim lain tak mendapat angka berarti hingga akhir putaran dua.
(aww)