Antiklimaks Si Biru Langit

Minggu, 24 Agustus 2014 - 15:46 WIB
Antiklimaks Si Biru Langit
Antiklimaks Si Biru Langit
A A A
LAMONGAN - Untuk pertama kalinya sejak medio Maret lalu, Persela Lamongan tergelincir dari posisi empat besar klasemen wilayah timur Indonesia Super League (ISL). Ini merupakan fase antiklimaks bagi tim Biru Langit sepanjang musim 2014.

Persela terus mengalami kemerosotan prestasi sekaligus mental selama putaran dua. Kekalahan beruntun dari Persebaya Surabaya dan PSM Makassar dengan sama-sama menelan tiga gol, menunjukkan ada masalah serius di Persela.

Tim kebanggaan LA Mania semakin tidak bertenaga di akhir putaran dua dan harus menyerahkan peringkat empat kepada PSM Makassar. Situasi bisa semakin runyam jika kembali tidak sanggup menuai poin maksimal kala menjamu Persipura Jayapura dan Perseru Serui.

Lantas, apa yang salah di Persela? Pelatih Persela Eduare Tjong menunjuk aspek mental berpengaruh besar pada perjalanan timnya di putaran dua. Rentetan kegagalan meraih kemenangan membuat pemain semakin tertekan dan tak mampu menunjukkan performa terbaik.

"Ada pengaruh mental. Sepertinya pemain semakin terbebani saat tidak mampu memenuhi target. Lama tidak menang otomatis memengaruhi kepercayaan diri pemain, itu terlihat ketika kalah dari PSM," sebut Eduard Tjong.

Dalam situasi ini, impian Laskar Joko Tingkir masuk ke babak delapan besar kian meredup. Apalagi dua pertandingan ke depan juga tak mudah. Bukan hanya soal bobot lawan yang dihadapi, tapi juga merujuk pada penampilan Persela sendiri yang belum meyakinkan.

Edu, sapaan Eduard Tjong, sepakat bahwa timnya butuh motivasi serta semangat tarung luar biasa di dua pertandingan itu. "Semua tergantung kami sendiri. Kalau bisa membalikkan situasi ini, maka masih ada peluang lolos ke delapan besar," tambahnya.

Persela kini berada di peringkat lima wilayah timur, memiliki poin sama yakni 25 dengan PSM Makassar. PSM menyodok ke peringkat empat karena memiliki surplus gol lebih baik dibanding Persela yang kemasukan enam gol di dua laga.

Angka kemasukan yang mencapai 30 gol patut menjadi kekhawatiran Persela Lamongan. Jumlah itu terbanyak kedua di wilayah timur setelah rekor kebobolan tim yang sudah pasti terdegradasi yakni Persiba Bantul. Saat lawan Persebaya dan PSM, masing-masing tiga gol menerobos jala Khoirul Huda.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4105 seconds (0.1#10.140)