Suporter Persijap Ingin Dihibur
A
A
A
JEPARA - Elemen suporter pendukung Persijap Jepara meminta agar Laskar Kalinyamat bisa bermain bagus, dalam dua laga terakhirnya di kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2013/2014.
Laskar Kalinyamat akan bentrok dengan Persegres Gresik United pada Kamis (28/8) dan Minggu (31/8) kontra Arema Cronus, di Stadion Gelora Bumi Kartini Kabupaten Jepara Jawa Tengah.
Pertandingan ini merupakan momen bagi tim Kota Ukir untuk memberikan hiburan tontonan menarik kepada publik dan suporter Persijap yang musim ini harus turun kasta.
Terdegradasinya satu-satunya tim ISL dari Jawa Tengah tentu juga menyesakkan publik Jepara, karena tim ini sudah berlaga di ISL sejak 2007. Dalam 18 kali pertandingan, Persijap baru mengoleksi dua kemenangan dan satu seri, selebihnya mengalami kekalahan.
Terakhir, satu-satunya tim ISL asa Jawa Tengah itu dipermak Pelita Bandung Raya 3 - 0 di Stadion Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung. Sebelumnya, juga dilibas Maung Bandung 5 – 0 di stadion yang sama. “Kami ingin supaya Persijap tetap menunjukkan sportivitas yang tinggi, fight dan tidak angin-anginan,” pinta Ketua Umum Barisan Suporter Sejati (Banaspati) H Saadi, kemarin.
Saadi berharap, agar dalam sisa dua laga terakhir suporter di suguhi performa Persijap yang sebenarnya. Pasalnya selama ini seakan tim dengan jersey merah-merah sudah kehilangan auranya.
“Kita ingin dikasih suguhan penampilan Persijap yang sesungguhnya. Sepertinya, pemain kurang bisa menyatu,” jelasnya.
Kapten tim Evaldo Silva mengaku sebenarnya keinginan pemain juga seperti itu, bisa mengambil poin meski sudah terdegradasi tetap meraih kemenangan. Kehadiran suporter di stadion bisa mengangkat motivasi pemain. Tentunya dengan pendukung banyak, para pemain juga akan semangat untuk bertanding.
“Ini sudah alami,di tim Persijap. Kalau penonton banyak, motivasi kami juga tinggi, kalau penonton sedikit, motivasi akan kurang,” ujar pemain yang beberapa musim membela Persijap ini.
Namun demikian, eks patriat asal Brasil ini mengakui, karena sedang mengalami masalah internal, seperti tunggakan gaji pemain, ini yang membuat para pemain juga motivasinya menurun. Publik harus melihat tim ini secara utuh, baik itu di luar maupun di dalam.
“Jujur, ini performa Persijap selama ini bukan seperti biasanya. Hal ini memang wajar, karena persiapan tim hanya satu bulan, padahal untuk tim besar saja, pembentukan tim butuh berbulan-bulan,” paparnya.
Laskar Kalinyamat akan bentrok dengan Persegres Gresik United pada Kamis (28/8) dan Minggu (31/8) kontra Arema Cronus, di Stadion Gelora Bumi Kartini Kabupaten Jepara Jawa Tengah.
Pertandingan ini merupakan momen bagi tim Kota Ukir untuk memberikan hiburan tontonan menarik kepada publik dan suporter Persijap yang musim ini harus turun kasta.
Terdegradasinya satu-satunya tim ISL dari Jawa Tengah tentu juga menyesakkan publik Jepara, karena tim ini sudah berlaga di ISL sejak 2007. Dalam 18 kali pertandingan, Persijap baru mengoleksi dua kemenangan dan satu seri, selebihnya mengalami kekalahan.
Terakhir, satu-satunya tim ISL asa Jawa Tengah itu dipermak Pelita Bandung Raya 3 - 0 di Stadion Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung. Sebelumnya, juga dilibas Maung Bandung 5 – 0 di stadion yang sama. “Kami ingin supaya Persijap tetap menunjukkan sportivitas yang tinggi, fight dan tidak angin-anginan,” pinta Ketua Umum Barisan Suporter Sejati (Banaspati) H Saadi, kemarin.
Saadi berharap, agar dalam sisa dua laga terakhir suporter di suguhi performa Persijap yang sebenarnya. Pasalnya selama ini seakan tim dengan jersey merah-merah sudah kehilangan auranya.
“Kita ingin dikasih suguhan penampilan Persijap yang sesungguhnya. Sepertinya, pemain kurang bisa menyatu,” jelasnya.
Kapten tim Evaldo Silva mengaku sebenarnya keinginan pemain juga seperti itu, bisa mengambil poin meski sudah terdegradasi tetap meraih kemenangan. Kehadiran suporter di stadion bisa mengangkat motivasi pemain. Tentunya dengan pendukung banyak, para pemain juga akan semangat untuk bertanding.
“Ini sudah alami,di tim Persijap. Kalau penonton banyak, motivasi kami juga tinggi, kalau penonton sedikit, motivasi akan kurang,” ujar pemain yang beberapa musim membela Persijap ini.
Namun demikian, eks patriat asal Brasil ini mengakui, karena sedang mengalami masalah internal, seperti tunggakan gaji pemain, ini yang membuat para pemain juga motivasinya menurun. Publik harus melihat tim ini secara utuh, baik itu di luar maupun di dalam.
“Jujur, ini performa Persijap selama ini bukan seperti biasanya. Hal ini memang wajar, karena persiapan tim hanya satu bulan, padahal untuk tim besar saja, pembentukan tim butuh berbulan-bulan,” paparnya.
(wbs)