Arema dan Persebaya Kuasai Jawa Timur
A
A
A
SURABAYA - Pekan ini dua tim Indonesia Super League (ISL) asal Jawa Timur merajai klasemen di masing-masing wilayah. Arema Cronus memastikan diri sebagai raja wilayah barat, sedangkan Persebaya Surabaya nyaman di puncak klasemen wilayah timur. Dominasi dua kutub sepak bola Jawa Timur.
Walau belum menyamai pencapaian rival beratnya sebagai juara grup, peluang Persebaya mengikuti langkah Arema sangat besar. Terutama jika melihat grafik positif tim asuhan Rahmad Darmawan dalam beberapa laga terakhir mereka.
Ini menjadi menjadi momen untuk kedua kalinya dua tim Jawa Timur menguasai klasemen. Sebelumnya, pada putaran pertama silam, Persela Lamongan pernah bertengger di pucuk klasemen wilayah timur dan Arema di barat.
Sayang Persela kemudian limbung dan terus merosot, bahkan kini kehilangan posisi empat besar. Namun masih ada kemungkinan Jawa Timur menyumbang tim ke babak delapan besar karena peluang Persela dan Persepam Madura United belum tertutup.
Keberadaan Arema dan Persebaya yang sudah sama-sama mengunci satu tempat di delapan besar, jelas menjadi sinyal positif bagi sepak bola Jawa Timur. Dua tim ini bakal menjadi penantang serius bagi Persipura Jayapura yang sangat stabil dari musim ke musim.
Akankah keduanya bertemu di final nanti? Kesempatan itu sangat terbuka, walau masih ditentukan drawing serta hasil laga di delapan besar. "Dari materi pemain saja sudah kelihatan Arema dan Persebaya sangat kompetitif," sebut Suyitno, pengamat sepakbola Jawa Timur.
Jika tidak bertemu di babak delapan besar sekaligus semifinal, dirinya yakin keduanya bisa melaju hingga partai puncak. Tapi menurutnya kekuatan lain juga tak bisa dipandang enteng, seperti Persib Bandung, Mitra Kukar dan Persipura Jayapura.
Faktor kematangan pemain, dilanjutkannya, akan sangat menentukan perjalanan tim. Suyitno melihat Arema dan Persebaya memiliki komposisi yang sangat berpengalaman dengan dukungan kualitas individu level atas. "Mental akan sangat krusial di babak delapan besar," tambah dia.
Arema Cronus sendiri sudah menunjukkan keperkasaannya sejak awal ISL lalu. Nyaris tak pernah terpeleset dari posisi puncak, perolehan poin tim arahan Suharno kini tak terkejar kontestan wilayah barat lainnya. Arema ternyata juga sangat ingin ketemu Persebaya di partai puncak nanti.
Bagi Arema, pertemuan dengan Persebaya tak sekadar adu taktik dan skill mengolah bola. Tapi juga bersinggungan dengan gengsi karena kerasnya rival kedua tim. CEO Arema Iwan Budianto sempat mengatakan secara pribadi ingin bertemu Persebaya di fase delapan besar.
Tapi pertemuan di delapan besar tak akan terjadi jika Persebaya tetap menduduki kursi pemimpin klasemen hingga akhir putaran dua nanti. Jika sama-sama menjadi juara grup, kemungkinan bertemu baru terjadi di babak semifinal.
Walau belum menyamai pencapaian rival beratnya sebagai juara grup, peluang Persebaya mengikuti langkah Arema sangat besar. Terutama jika melihat grafik positif tim asuhan Rahmad Darmawan dalam beberapa laga terakhir mereka.
Ini menjadi menjadi momen untuk kedua kalinya dua tim Jawa Timur menguasai klasemen. Sebelumnya, pada putaran pertama silam, Persela Lamongan pernah bertengger di pucuk klasemen wilayah timur dan Arema di barat.
Sayang Persela kemudian limbung dan terus merosot, bahkan kini kehilangan posisi empat besar. Namun masih ada kemungkinan Jawa Timur menyumbang tim ke babak delapan besar karena peluang Persela dan Persepam Madura United belum tertutup.
Keberadaan Arema dan Persebaya yang sudah sama-sama mengunci satu tempat di delapan besar, jelas menjadi sinyal positif bagi sepak bola Jawa Timur. Dua tim ini bakal menjadi penantang serius bagi Persipura Jayapura yang sangat stabil dari musim ke musim.
Akankah keduanya bertemu di final nanti? Kesempatan itu sangat terbuka, walau masih ditentukan drawing serta hasil laga di delapan besar. "Dari materi pemain saja sudah kelihatan Arema dan Persebaya sangat kompetitif," sebut Suyitno, pengamat sepakbola Jawa Timur.
Jika tidak bertemu di babak delapan besar sekaligus semifinal, dirinya yakin keduanya bisa melaju hingga partai puncak. Tapi menurutnya kekuatan lain juga tak bisa dipandang enteng, seperti Persib Bandung, Mitra Kukar dan Persipura Jayapura.
Faktor kematangan pemain, dilanjutkannya, akan sangat menentukan perjalanan tim. Suyitno melihat Arema dan Persebaya memiliki komposisi yang sangat berpengalaman dengan dukungan kualitas individu level atas. "Mental akan sangat krusial di babak delapan besar," tambah dia.
Arema Cronus sendiri sudah menunjukkan keperkasaannya sejak awal ISL lalu. Nyaris tak pernah terpeleset dari posisi puncak, perolehan poin tim arahan Suharno kini tak terkejar kontestan wilayah barat lainnya. Arema ternyata juga sangat ingin ketemu Persebaya di partai puncak nanti.
Bagi Arema, pertemuan dengan Persebaya tak sekadar adu taktik dan skill mengolah bola. Tapi juga bersinggungan dengan gengsi karena kerasnya rival kedua tim. CEO Arema Iwan Budianto sempat mengatakan secara pribadi ingin bertemu Persebaya di fase delapan besar.
Tapi pertemuan di delapan besar tak akan terjadi jika Persebaya tetap menduduki kursi pemimpin klasemen hingga akhir putaran dua nanti. Jika sama-sama menjadi juara grup, kemungkinan bertemu baru terjadi di babak semifinal.
(wbs)