'De Ja Vu' Tim Kuning
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United bakal melakoni laga penentuan di Jepara menantang Persijap pada Kamis (28/8). Satu angka sudah cukup untuk menyelamatkan tim kuning dari ancaman degradasi musim ini dan seakan mengalami 'de ja vu' dalam situasi seperti ini.
Memutar kembali Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012, Laskar Joko Samudro melakoni drama yang nyaris sama. Selalu berkubang di zona degradasi, pada akhirnya selamat jelang berakhirnya musim kompetisi.
Saat itu Persegres finish persis di batas zona degradasi hanya terpaut dua poin. Tiga tim di bawahnya yakni PSMS Medan, Deltras Sidoarjo dan PSAP Sigli, dipastikan hanyut ke level dua musim berikutnya. Situasi serupa dihadapi musim ini.
Mengawali kompetisi dengan optimisme tinggi, Persegres terus mengalami penurunan dan terjebak di zona bahaya selama berbulan-bulan. Harapan selamat ditentukan hanya di dua laga, yakni kemenangan lawan Sriwijaya FC dan Persita Tangerang.
Asisten Pelatih Persegres Khusaeri yang pernah mengalami masa sulit di Stadion Petrokimia sebelumnya, optimistis kali ini Otavio Dutra dkk akan kembali bertahan di ISL. Pengalaman musim 2011-2012 akan menjadi inspirasi tim.
"Persegres selalu bisa selamat di saat-saat kritis, contohnya di musim 2011-2012 lalu. Saya percaya musim ini tim juga punya kemampuan yang sama untuk bertahan di ISL," sebut pendamping pelatih Alfredo Vera dan pernah menjabat caretaker tersebut.
Optimisme staf pelatih Persegres bukan tanpa alasan. Berangkat ke Jepara, mereka membawa progres sangat positif di empat laga terkini. Menahan Arema Cronus dan Barito Putra, kemudian mengalahkan Sriwijaya FC dan Persita Tangerang.
Kemenangan beruntun di kandang itu sekaligus menjadi prestasi terbaik sepanjang musim ini. Sekadar catatan, Persegres sebelumnya tidak pernah menang secara beruntun di dua laga, bahkan ketika mereka bermain di kandang sendiri.
"Kami dalam kondisi sangat siap mengambil angka di Jepara. Pemain memiliki semangat luar biasa untuk memastikan posisi aman. Tim akan berupaya memberikan yang terbaik untuk supporter," ucap pelatih Alfredo Vera jelang keberangkatan ke Kota Ukir.
Memutar kembali Indonesia Super League (ISL) musim 2011-2012, Laskar Joko Samudro melakoni drama yang nyaris sama. Selalu berkubang di zona degradasi, pada akhirnya selamat jelang berakhirnya musim kompetisi.
Saat itu Persegres finish persis di batas zona degradasi hanya terpaut dua poin. Tiga tim di bawahnya yakni PSMS Medan, Deltras Sidoarjo dan PSAP Sigli, dipastikan hanyut ke level dua musim berikutnya. Situasi serupa dihadapi musim ini.
Mengawali kompetisi dengan optimisme tinggi, Persegres terus mengalami penurunan dan terjebak di zona bahaya selama berbulan-bulan. Harapan selamat ditentukan hanya di dua laga, yakni kemenangan lawan Sriwijaya FC dan Persita Tangerang.
Asisten Pelatih Persegres Khusaeri yang pernah mengalami masa sulit di Stadion Petrokimia sebelumnya, optimistis kali ini Otavio Dutra dkk akan kembali bertahan di ISL. Pengalaman musim 2011-2012 akan menjadi inspirasi tim.
"Persegres selalu bisa selamat di saat-saat kritis, contohnya di musim 2011-2012 lalu. Saya percaya musim ini tim juga punya kemampuan yang sama untuk bertahan di ISL," sebut pendamping pelatih Alfredo Vera dan pernah menjabat caretaker tersebut.
Optimisme staf pelatih Persegres bukan tanpa alasan. Berangkat ke Jepara, mereka membawa progres sangat positif di empat laga terkini. Menahan Arema Cronus dan Barito Putra, kemudian mengalahkan Sriwijaya FC dan Persita Tangerang.
Kemenangan beruntun di kandang itu sekaligus menjadi prestasi terbaik sepanjang musim ini. Sekadar catatan, Persegres sebelumnya tidak pernah menang secara beruntun di dua laga, bahkan ketika mereka bermain di kandang sendiri.
"Kami dalam kondisi sangat siap mengambil angka di Jepara. Pemain memiliki semangat luar biasa untuk memastikan posisi aman. Tim akan berupaya memberikan yang terbaik untuk supporter," ucap pelatih Alfredo Vera jelang keberangkatan ke Kota Ukir.
(wbs)