Target Terpenuhi, Nasib Pelatih Tak Pasti
A
A
A
MEDAN - Sukses memenuhi ambisi manajemen tim tak membuat masa depan Legirin dan Abdul Rahman Gurning aman. Keduanya mengaku belum adanya kepastian membesut tim masing-masing musim depan.
Keduanya sedang menikmati masa tenang yang panjang hingga kompetisi Divisi Utama musim depan kembali bergulir. Tak pasti apakah Legirin akan tetap ditunjuk manajemen untuk menukangi PSMS Medan musim depan.
Begitu juga dengan nasib Gurning yang belum adanya pembicaraan apakah dirinya masih dipercayakan sebagai pelatih Bintang Jaya. Pertandingan terakhir yang dilakoni PSMS dan PS Bintang Jaya menjadi momentum keduanya meracik strategi masing-masing tim.
Mengarungi kompetisi Divisi Utama 2014 ini, keduanya memiliki kesamaan nasib. Sama-sama menjadi carataker. Legirin mengantikan pelatih sebelumnya Kustiono. Begitu juga Gurning yang melanjutkan tongkat estafet dari Zulkhairi Lubis. Memang, saat menerima mandat menjadi suksesor, keduanya mengemban tugas meloloskan tim ke babak selajutnya.
Tetap berada di kasta tertinggi kedua sepak bola nasional ini, merupakan target minimal yang ditetapkan manajemen. Target tersebut berhasil diwujudkan Legirin dan Gurning. PSMS menutup kompetisi dengan kemenangan tipis 1-0 atas tamunya Persiraja Banda Aceh. Sedangkan Bintang Jaya berpesta gol 4-1 atas PSPS Riau.
Legirin mengaku, dirinya belum ada pembicaraan dengan manajemen untuk program ke depan. PSMS yang tak lolos ke fase 16 besar, membuat dirinya tak lagi mengkoordinasi para pemain. Dirinya pun masih menunggu pembicaraan dengan manajemen.''Belum ada pembicaraan dengan manajemen lagi. Karena kompetisi sudah usai,''ungkapnya.
Berbeda dengan Legirin, Gurning mengaku membuka lebar bagi tim yang berminat menggunakan jasanya. Dirinya tak ingin beriming-iming untuk menukangi tim berjuluk Kijang Gunung itu musim depan. "Setelah pertandingan selesai, tim dibubarkan. Soal masa depan saya, belum ada pembicaraan dengan manajemen. Saat ini saya bebas,"ungkapnya.
Keduanya sedang menikmati masa tenang yang panjang hingga kompetisi Divisi Utama musim depan kembali bergulir. Tak pasti apakah Legirin akan tetap ditunjuk manajemen untuk menukangi PSMS Medan musim depan.
Begitu juga dengan nasib Gurning yang belum adanya pembicaraan apakah dirinya masih dipercayakan sebagai pelatih Bintang Jaya. Pertandingan terakhir yang dilakoni PSMS dan PS Bintang Jaya menjadi momentum keduanya meracik strategi masing-masing tim.
Mengarungi kompetisi Divisi Utama 2014 ini, keduanya memiliki kesamaan nasib. Sama-sama menjadi carataker. Legirin mengantikan pelatih sebelumnya Kustiono. Begitu juga Gurning yang melanjutkan tongkat estafet dari Zulkhairi Lubis. Memang, saat menerima mandat menjadi suksesor, keduanya mengemban tugas meloloskan tim ke babak selajutnya.
Tetap berada di kasta tertinggi kedua sepak bola nasional ini, merupakan target minimal yang ditetapkan manajemen. Target tersebut berhasil diwujudkan Legirin dan Gurning. PSMS menutup kompetisi dengan kemenangan tipis 1-0 atas tamunya Persiraja Banda Aceh. Sedangkan Bintang Jaya berpesta gol 4-1 atas PSPS Riau.
Legirin mengaku, dirinya belum ada pembicaraan dengan manajemen untuk program ke depan. PSMS yang tak lolos ke fase 16 besar, membuat dirinya tak lagi mengkoordinasi para pemain. Dirinya pun masih menunggu pembicaraan dengan manajemen.''Belum ada pembicaraan dengan manajemen lagi. Karena kompetisi sudah usai,''ungkapnya.
Berbeda dengan Legirin, Gurning mengaku membuka lebar bagi tim yang berminat menggunakan jasanya. Dirinya tak ingin beriming-iming untuk menukangi tim berjuluk Kijang Gunung itu musim depan. "Setelah pertandingan selesai, tim dibubarkan. Soal masa depan saya, belum ada pembicaraan dengan manajemen. Saat ini saya bebas,"ungkapnya.
(aww)