Suporter Kejar Wasit, Persepam v Perseru Dihentikan
A
A
A
MADURA - Pertandingan antara Persepam Madura United melawan Perseru Serui di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Senin (1/9), ricuh. Akibatnya, laga tersebut dihentikan oleh pihak keamanan pada menit ke-70.
Para suporter, ofisial, dan pemain Sape Kerap mengejar wasit yang dinilai tidak fair dalam memimpin pertandingan. Bahkan, penonton sempat menarik sang wasit yang bernama Dodi Setia P. Beruntung, petugas bisa mengamankan wasit itu dan langsung diamankan ke dalam ruang ganti.
Petugas lainnya menghalau suporter yang masuk ke lapangan hijau agar duduk kembali ke tribun. Sebelum mengejar sang wasit, para suporter melempar botol air mineral ke tengah lapangan.
Kericuhan sendiri bermula ketika salah satu tangan pemain Perseru Serui menyentuh bola di kotak penalti. Namun, wasit tidak menghadiahkan penalti pada Sape Kerap. Akibatnya, para pemain Sape Kerap, ofisial, pelatih dan manajer memprotes kepemimpinan wasit Dodi.
Aksi tersebut rupanya memancing emosi para suporter. Kemudian mereka melempar botol dan masuk ke lapangan. Lalu mengejar sang wasit.
"Kami tidak bertanggungjawab atas chaos yang terjadi ini, karena kepemimpinan wasit tidak fair. Ia berat sebelah dalam menjadi pengadil di lapangan hijau,"terang Manajer PMU, Achsanul Qosasi.
Para suporter, ofisial, dan pemain Sape Kerap mengejar wasit yang dinilai tidak fair dalam memimpin pertandingan. Bahkan, penonton sempat menarik sang wasit yang bernama Dodi Setia P. Beruntung, petugas bisa mengamankan wasit itu dan langsung diamankan ke dalam ruang ganti.
Petugas lainnya menghalau suporter yang masuk ke lapangan hijau agar duduk kembali ke tribun. Sebelum mengejar sang wasit, para suporter melempar botol air mineral ke tengah lapangan.
Kericuhan sendiri bermula ketika salah satu tangan pemain Perseru Serui menyentuh bola di kotak penalti. Namun, wasit tidak menghadiahkan penalti pada Sape Kerap. Akibatnya, para pemain Sape Kerap, ofisial, pelatih dan manajer memprotes kepemimpinan wasit Dodi.
Aksi tersebut rupanya memancing emosi para suporter. Kemudian mereka melempar botol dan masuk ke lapangan. Lalu mengejar sang wasit.
"Kami tidak bertanggungjawab atas chaos yang terjadi ini, karena kepemimpinan wasit tidak fair. Ia berat sebelah dalam menjadi pengadil di lapangan hijau,"terang Manajer PMU, Achsanul Qosasi.
(aww)