Hegemoni Dominasi Jatim di ISL

Rabu, 03 September 2014 - 11:28 WIB
Hegemoni Dominasi Jatim di ISL
Hegemoni Dominasi Jatim di ISL
A A A
KEDIRI - Terhindarnya Persegres Gresik United dan Persik Kediri dari degradasi menjadi prestasi tersendiri bagi sepak bola Jawa Timur (Jatim). Provinsi paling Timur Pulau Jawa ini yang musim ini memiliki enam tim di Indonesia Super League (ISL) bisa terhindar degradasi dan meneruskan prestasi musim sebelumnya.
Musim lalu atau ISL 2012-2013 tim-tim Jatim juga tak tersentuh degradasi. Tapi musim ini lebih istimewa karena memiliki wakil di ISL lebih banyak. Walau Persegres Gresik United dan Persik Kediri mati-matian di zona bahaya, keduanya akhirnya selamat di pengujung musim.

Tinggal menunggu Persepam Madura United yang posisinya masih belum pasti setelah imbang lawan Perseru Serui di Gelora Bangkalan. Persepam tinggal butuh hasil imbang di laga terakhir atau Perseru kalah di kandang Persela Lamongan untuk selamat dari degradasi.

Sejak format ISL diperkenalkan pada 2008, tiap musimnya selalu ada tim Jatim yang melorot ke Divisi Utama. Degradator pertama saat ISL diberlakukan adalah Deltras Sidoarjo pada musim 2008-2009. Deltras menempati urutan ketiga bawah di klasemen akhir.

Semusim berikutnya, jumlahnya berlipat karena ada Persebaya Surabaya dan Persik Kediri yang tenggelam bersamaan. Situasi serupa tapi tak sama terjadi musim 2010-2011, ketika giliran Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang terlempar dari ISL.

Tapi keduanya degradasi bukan karena memiliki poin terendah di akhir musim. Namun disebabkan tindakan membelot ke Liga Primer Indonesia (LPI) sehingga didiskualifikasi. Ancaman degradasi terus menghantui tim Jatim hingga musim 2011-2012.

Deltras Sidoarjo yang baru saja promosi, kembali harus terhapus dari pentas tertinggi. Deltras sekaligus menjadi tim terakhir Jawa Timur yang merasakan pahitnya turun kelas. Setelah itu, musim 2012-2013 tak ada tim Jatim yang degradasi.

Musim tersebut melibatkan empat tim, yakni Persela Lamongan, Arema Cronus, Persepam Madura United dan Persegres Gresik United. Hegemoni sepak bola Jawa Timur bertahan dan relatif meningkat di musim 2014 ini karena jumlah kontestan bertambah.

Enam tim semuanya bertahan di ISL yakni Persebaya Surabaya, Arema Cronus, Persela Lamongan, Persepam MU, Persegres GU, serta Persik Kediri. Padahal sempat terlihat Jatim akan berkurang tim lagi karena Persegres dan Persik nyaris terdegradasi.

"Persik bisa bertahan di ISL bukan prestasi Persik sendiri, tapi juga sepak bola Jatim. Dengan tidak adanya tim yang terdegradasi membuktikan dominasi sepak bola Jatim masih tetap kuat di sepak bola profesional," ungkap Manajer Persik Anang Kurniawan.

Persik merupakan tim yang paling kurang beruntung karena faktor pendanaan yang tak sebaik tim lain. Bermodal mayoritas pemain sisa dari Divisi Utama musim lalu, Macan Putih cukup mengandalkan kemenangan di laga kandang.

Sebagai provinsi yang memiliki kontestan terbesar di ISL, memang bukan hal mengejutkan jika ada satu-dua tim yang terdegadasi. Faktor pendanaan menjadi penyebab utama sebuah tim gagal berprestasi memadai. Tinggal menunggu apakah tim-tim Jatim lebih baik dari segala aspek musim depan.

Degradasi Tim Jatim Di ISL:
2013-2014: -
2012-2013: -
2011-2012: Deltras Sidoarjo
2010-2011: Persema Malang dan Persibo Bojonegoro
2009-2010: Persik Kediri dan Persebaya Surabaya
2008-2009: Deltras Sidoarjo
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1060 seconds (0.1#10.140)