Der Panzer awasi gerakan Salpingidis
A
A
A
Sindonews.com - Jerman diunggulkan ke semifinal saat menghadapi Yunani di perempat final Piala Eropa 2012. Namun, ada satu penggawa Ethniki—julukan Yunani—yang wajib diwaspadai Philipp Lahm dkk di PGE Arena Gdansk, dini hari nanti. Dia adalah Dimitris Salpigidis.
Pada laga perdana Piala Eropa 2012, Salpigidis mungkin belum dikenal. Pasalnya, dia turun ke lapangan hanya menjadi pemain pengganti. Ketika itu, Pelatih Ethniki Fernando Santos menggantikan Sotiris Ninis dengan Salpigidis pada menit ke-46. Hasilnya sangat tidak mengecewakan. Penggawa PAOK itu berhasil menyamakan kedudukan dengan Polandia menjadi 1-1 pada menit ke-51 setelah sebelumnya tuan rumah unggul pada menit ke- 17.
Sejak saat itu Salpigidis selalu menjadi pilihan pertama sang pelatih. Kerja Salpigidis membuat Santos gembira. Dia memang belum menambah koleksi golnya. Namun, kinerjanya di lapangan sangat rapi. Salpingidis mampu menjalankan dua peran dengan sangat baik di lapangan. Santos kadang menurunkannya sebagai striker. Namun, dia juga cerdas bermain sebagai winger. Inilah yang membuat pelatih semakin terkesan.
Dia selalu siap diturunkan di posisi mana pun. Selain itu, penguasaan bola Salpigidis juga patut diacungi jempol. Dia juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika tengah berlari di lapangan, lawan-lawannya akan dibuat kerepotan. Inilah yang harus menjadi perhatian Jerman. Jika tidak, Salpigidis akan memanfaatkan peluang yang ada dan mungkin saja akan menyingkirkan Der Panzer, julukan Jerman.
“Ada beberapa pemain Yunani yang sangat berbahaya. Kami melihat bagaimana kerja mereka pada pertandingan penyisihan grup. Mereka tentu berpotensi besar merusak mimpi kami.Tapi, kami tidak boleh membiarkan itu terjadi. Kami harus mengawasi setiap pergerakan mereka,” sebut Pelatih Jerman Joachim Loew, dilansir Bild.
Loew kemudian mengatakan bahwa timnya tak boleh besar kepala. Meski mereka lebih diunggulkan, bukan berarti mereka bisa mengamankan pertandingan ini dengan mudah. Loew meminta pasukannya untuk tetap menaruh hormat kepada seluruh punggawa Ethniki. “Kami sudah ada di perempat final dan pada pertandingan ini siapa yang kalah, mereka akan tersingkir. Jadi, kami tidak boleh menyepelekan lawan. Jika kalah, akibatnya akan fatal.
Jadi, kami wajib bermain maksimal,” ujar suksesor Juergen Klinsmann itu. Sementara gelandang Yunani Kostas Katsouranis menegaskan timnya sama sekali tidak takut menghadapi Jerman. Mereka akan memberikan semua yang bisa mereka berikan pada perempat final ini. Meski mereka sangat tidak diperhitungkan, itu justru membuat mereka semakin bersemangat. “Bertemu dengan Jerman bukan masalah bagi kami.
Orangorang saja yang menanggapinya secara berlebihan,” sebut pemain Panathinaikos itu, dilansir AFP. “Lalu apa yang Jerman pikirkan? Apa mereka berpikir kami akan kalah? Kami hanya akan berdiri di lapangan dan menonton aksi mereka? Kami tidak seperti itu. Kami akan berjuang mengalahkan mereka walaupun itu akan sangat sulit,” paparnya.
Hal senada diutarakan Salpigidis. Dia sangat setuju dengan ucapan rekannya tersebut. Meski tidak dianggap, mereka tidak akan menyerah begitu saja kepada Der Panzer. Mereka akan memaksimalkan 90 menit yang ada. “Kami tidak mau memikirkan apa pendapat orang tentang kami. Kami sama sekali tidak peduli. Kami harus bermain sebaik mungkin menghadapi Jerman. Kami sudah siap,” sebut Salpigidis.
Pada laga perdana Piala Eropa 2012, Salpigidis mungkin belum dikenal. Pasalnya, dia turun ke lapangan hanya menjadi pemain pengganti. Ketika itu, Pelatih Ethniki Fernando Santos menggantikan Sotiris Ninis dengan Salpigidis pada menit ke-46. Hasilnya sangat tidak mengecewakan. Penggawa PAOK itu berhasil menyamakan kedudukan dengan Polandia menjadi 1-1 pada menit ke-51 setelah sebelumnya tuan rumah unggul pada menit ke- 17.
Sejak saat itu Salpigidis selalu menjadi pilihan pertama sang pelatih. Kerja Salpigidis membuat Santos gembira. Dia memang belum menambah koleksi golnya. Namun, kinerjanya di lapangan sangat rapi. Salpingidis mampu menjalankan dua peran dengan sangat baik di lapangan. Santos kadang menurunkannya sebagai striker. Namun, dia juga cerdas bermain sebagai winger. Inilah yang membuat pelatih semakin terkesan.
Dia selalu siap diturunkan di posisi mana pun. Selain itu, penguasaan bola Salpigidis juga patut diacungi jempol. Dia juga memiliki kekuatan yang luar biasa. Ketika tengah berlari di lapangan, lawan-lawannya akan dibuat kerepotan. Inilah yang harus menjadi perhatian Jerman. Jika tidak, Salpigidis akan memanfaatkan peluang yang ada dan mungkin saja akan menyingkirkan Der Panzer, julukan Jerman.
“Ada beberapa pemain Yunani yang sangat berbahaya. Kami melihat bagaimana kerja mereka pada pertandingan penyisihan grup. Mereka tentu berpotensi besar merusak mimpi kami.Tapi, kami tidak boleh membiarkan itu terjadi. Kami harus mengawasi setiap pergerakan mereka,” sebut Pelatih Jerman Joachim Loew, dilansir Bild.
Loew kemudian mengatakan bahwa timnya tak boleh besar kepala. Meski mereka lebih diunggulkan, bukan berarti mereka bisa mengamankan pertandingan ini dengan mudah. Loew meminta pasukannya untuk tetap menaruh hormat kepada seluruh punggawa Ethniki. “Kami sudah ada di perempat final dan pada pertandingan ini siapa yang kalah, mereka akan tersingkir. Jadi, kami tidak boleh menyepelekan lawan. Jika kalah, akibatnya akan fatal.
Jadi, kami wajib bermain maksimal,” ujar suksesor Juergen Klinsmann itu. Sementara gelandang Yunani Kostas Katsouranis menegaskan timnya sama sekali tidak takut menghadapi Jerman. Mereka akan memberikan semua yang bisa mereka berikan pada perempat final ini. Meski mereka sangat tidak diperhitungkan, itu justru membuat mereka semakin bersemangat. “Bertemu dengan Jerman bukan masalah bagi kami.
Orangorang saja yang menanggapinya secara berlebihan,” sebut pemain Panathinaikos itu, dilansir AFP. “Lalu apa yang Jerman pikirkan? Apa mereka berpikir kami akan kalah? Kami hanya akan berdiri di lapangan dan menonton aksi mereka? Kami tidak seperti itu. Kami akan berjuang mengalahkan mereka walaupun itu akan sangat sulit,” paparnya.
Hal senada diutarakan Salpigidis. Dia sangat setuju dengan ucapan rekannya tersebut. Meski tidak dianggap, mereka tidak akan menyerah begitu saja kepada Der Panzer. Mereka akan memaksimalkan 90 menit yang ada. “Kami tidak mau memikirkan apa pendapat orang tentang kami. Kami sama sekali tidak peduli. Kami harus bermain sebaik mungkin menghadapi Jerman. Kami sudah siap,” sebut Salpigidis.
(aww)