Persela: Kami Bukan Penggembira

Minggu, 07 September 2014 - 13:13 WIB
Persela: Kami Bukan...
Persela: Kami Bukan Penggembira
A A A
LAMONGAN - Setelah memastikan satu tempat di babak delapan besar Indonesia Super League (ISL), Persela dihadapkan pada proyek besar. Yakni mempersiapkan tim seistimewa mungkin agar bersaing dengan kontestan lain.

Persela bakal berada satu grup dengan Arema Cronus, Semen Padang dan Persipura Jayapura. Berdasar kalkulasi teknis, Laskar Joko Tingkir memang layak ditempatkan di urutan terbawah jika bicara unggulan yang bakal lolos dari grup ini.

Secara statistik maupun penampilan secara keseluruhan di putaran pertama dan kedua, Persela belum sebanding dengan tiga seterunya tersebut. Dengan situasi ini, peluang Persela diprediksi paling berat untuk lolos semifinal.

Tapi tampaknya Persela cukup konfiden menghadapi persaingan di fase ini. Tim biru langit tidak ingin sekadar menjadi penggembira atau numpang lewat, terlepas dari menurunnya performa di putaran kedua lalu hingga nyaris tidak lolos.

"Kami akan melakukan evaluasi dan melakukan pembenahan besar-besaran sebelum babak delapan besar. Semua aspek harus ditangani karena tim sempat menurun drastis di putaran dua kemarin. Persela akan buktikan bukan penggembira," ungkap Pelatih Persela Eduard Tjong.

Aspek yang bakal digarap staf pelatih Persela meliputi teknis dan psikologis tim. Setelah melakoni putaran dua yang sangat berat dan ditutup dengan kekalahan 1-3 lawan Perseru Serui, pelatih meyakini tim membutuhkan 'refreshing'.

Terlalu sering mendapat hasil negatif memang berpengaruh besar pada mental bertanding Roman Golian dkk. Tim masih sangat labil dan secara grafik terpaut jauh dengan tim sekelas Arema Cronus, Persipura Jayapura dan Semen Padang.

Sesangkan dari aspek teknis, defisit gol menjadi catatan tersendiri bagi pelatih. "Persela mengakhiri putaran dua dengan defisit lima gol. Itu menggambarkan tim kurang produktif, terutama penyelesaian akhir. Semua akan kami tangani," lanjut Eduard Tjong.

Dia menambahkan, seluruh elemen tim sudah selayaknya memiliki pandangan berbeda di babak delapan besar. Apa pun formatnya nanti, pelatih bersama Edu tersebut menginginkan tim menjadi kekuatan baru yang lebih hebat dan tangguh.

"Ini babak di mana tim harus tampil habis-habisan. Saya tak peduli dengan prediksi dan bagaimana hasilnya nanti. Yang pasti tim harus menjadikan ini momentum istimewa untuk memberikan performa terbaik musim ini," tandasnya.

Laskar Joko Tingkir menempati urutan terbawah jika seluruh peserta delapan besar diranking berdasar poin akhir di klasemen. Persela finish putaran dua dengan hanya mengoleksi 28 angka. Itu termiskin karena peringkat empat di wilayah barat yang ditempati Pelita Bandung Raya mampu menabung 35 poin.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1150 seconds (0.1#10.140)