Kunci Assegaf di Kursi Pelatih
A
A
A
MAKASSAR - Manajemen PT Pagolona Sulawesi Mandiri yang menaungi PSM, harus tetap mempertahankan Assegaf Razak sebagai Pelatih Kepala pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan.
Capaian suksesor Rudy WIlliam Keltjes ini, terbilang bagus. Pasalnya selama menjadi juru taktik PSM, pelatih asal Makassar ini langsung mengangkat moral para pemain, hingga bisa menang empat kali secara beruntun. karena hal tersebut, tim kebanggaan masayrakat Sulawesi Selatan ini, lolos dari jurang degradasi.
Selain itu, Pasukan Ramang juga berpeluang untuk lolos kebabak delapan besar, karena hingga beberapa pekan tim tertua di Indonesia ini, menduduki posisi keempat klasemen. Padahal diawal musim tim tersebut hanya berkutat diposisi bawah. Meski belum lolos kebabak delapan besar takluk 2-1 dari Mitra Kukar di stadion Aji Imbut Jumat, (5/9) lalu. Tim ini tetap berhak berkompetisi diliga tertinggi di Indonesia musim depan.
Untuk musim ini, manajemen PSM melakukan pergantian tiga kali pelatih termasuk Assegaf. Diawal musim, manajemen PSM merekomendasikan Jorg Peter Steinebrunner sebagai nahkoda PSM, pelatih asal Jerman ini yang membentuk skuad Juku Eja, mulai dari tahap seleksi hingga pramusim. Namun, dilaga resmi pelatih tersebut gagal mempersembahkan kemenangan buat PSM hingga harus didepak dari tim.
Selanjutnya, manajemen PSM mengambil langkah cepat dengan merekrut mantam bintang Niac Mitra yakni Rudy William Keltjes untuk menukangi Pasukan Ramang, di tangan pelatih asal Surabaya ini, prestasi PSM naik turun. Bahkan terakhi, skuad Juku Eja beramasuk dalam zona degradasi, sebelum pelatih beramput putih tersebut meninggalkan PSM akarena dipanggil menjadi pelatih kepala tim nasional U19 B.
Sepeninggal Rudy, tim tersebut diasuh oleh Assegaf, untuk menjalani enam sisa laga terakhir, dan posisi tim yang masih terpuruk yakni berada diposisi kesembilan klasemen sementara, hanya satu tingkat di atas zona degradasi. Hasilnya, empat kali bertanding dengan menggunakan racikannya, PSM berhasil mengemas empat kali kemenangan hingga menjauh dari zona degradasi musim ini.
Sekertaris Red Gank Sadakati Sukma mengatakan, memang melihat kinerja Assegaf Razak selama menukangi Pasukan Ramang cukup memberikan efek, terbukti mampu mengangkat moral pemain hingga bisa lolos dari zona degradasi. "Memang pak Assegaf patutu dipertimbangkan," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Meski demikian, Sadat sapaan akrabnya mengatakan, namun jika ada pelatih yang mampu membawa PSM lebih baik lagi, kenapa tidak. Apalagi musim depan persaingan tim-tim di kompetisi ISL akan sangat ketat. "PSM cocok pelatih seperti Peter Segrt (mantan pelatih tahun 2012), diap pelatih yang dekat dengan pemain. Kalau ini bisa, pak Assegaf bisa jadi penasehat teknik," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Manajer Tim Abriadi Muhar mengatakan, hingga saat ini tim belum ada aktivitas, pihaknya kata dia masih menunggu langkah selanjutnya dari manajemen PSM. "Jadi sekarang belum ada pembahasan apapu, tim sementara diliburkan," pungkasnya.
Capaian suksesor Rudy WIlliam Keltjes ini, terbilang bagus. Pasalnya selama menjadi juru taktik PSM, pelatih asal Makassar ini langsung mengangkat moral para pemain, hingga bisa menang empat kali secara beruntun. karena hal tersebut, tim kebanggaan masayrakat Sulawesi Selatan ini, lolos dari jurang degradasi.
Selain itu, Pasukan Ramang juga berpeluang untuk lolos kebabak delapan besar, karena hingga beberapa pekan tim tertua di Indonesia ini, menduduki posisi keempat klasemen. Padahal diawal musim tim tersebut hanya berkutat diposisi bawah. Meski belum lolos kebabak delapan besar takluk 2-1 dari Mitra Kukar di stadion Aji Imbut Jumat, (5/9) lalu. Tim ini tetap berhak berkompetisi diliga tertinggi di Indonesia musim depan.
Untuk musim ini, manajemen PSM melakukan pergantian tiga kali pelatih termasuk Assegaf. Diawal musim, manajemen PSM merekomendasikan Jorg Peter Steinebrunner sebagai nahkoda PSM, pelatih asal Jerman ini yang membentuk skuad Juku Eja, mulai dari tahap seleksi hingga pramusim. Namun, dilaga resmi pelatih tersebut gagal mempersembahkan kemenangan buat PSM hingga harus didepak dari tim.
Selanjutnya, manajemen PSM mengambil langkah cepat dengan merekrut mantam bintang Niac Mitra yakni Rudy William Keltjes untuk menukangi Pasukan Ramang, di tangan pelatih asal Surabaya ini, prestasi PSM naik turun. Bahkan terakhi, skuad Juku Eja beramasuk dalam zona degradasi, sebelum pelatih beramput putih tersebut meninggalkan PSM akarena dipanggil menjadi pelatih kepala tim nasional U19 B.
Sepeninggal Rudy, tim tersebut diasuh oleh Assegaf, untuk menjalani enam sisa laga terakhir, dan posisi tim yang masih terpuruk yakni berada diposisi kesembilan klasemen sementara, hanya satu tingkat di atas zona degradasi. Hasilnya, empat kali bertanding dengan menggunakan racikannya, PSM berhasil mengemas empat kali kemenangan hingga menjauh dari zona degradasi musim ini.
Sekertaris Red Gank Sadakati Sukma mengatakan, memang melihat kinerja Assegaf Razak selama menukangi Pasukan Ramang cukup memberikan efek, terbukti mampu mengangkat moral pemain hingga bisa lolos dari zona degradasi. "Memang pak Assegaf patutu dipertimbangkan," kata dia saat dikonfirmasi KORAN SINDO.
Meski demikian, Sadat sapaan akrabnya mengatakan, namun jika ada pelatih yang mampu membawa PSM lebih baik lagi, kenapa tidak. Apalagi musim depan persaingan tim-tim di kompetisi ISL akan sangat ketat. "PSM cocok pelatih seperti Peter Segrt (mantan pelatih tahun 2012), diap pelatih yang dekat dengan pemain. Kalau ini bisa, pak Assegaf bisa jadi penasehat teknik," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Manajer Tim Abriadi Muhar mengatakan, hingga saat ini tim belum ada aktivitas, pihaknya kata dia masih menunggu langkah selanjutnya dari manajemen PSM. "Jadi sekarang belum ada pembahasan apapu, tim sementara diliburkan," pungkasnya.
(wbs)