Butuh yang Bisa Mematikan

Minggu, 07 September 2014 - 14:03 WIB
Butuh yang Bisa Mematikan
Butuh yang Bisa Mematikan
A A A
MAKASSAR - Langkah PSM untuk lolos dibabak delapan besar kompetisi Indonesia Super League (ISL) sudah terhenti, setelah takluk dari Mitra Kukar 2-1 di stadion Aji Imbut. Untuk itu, skuad Juku Eja punya waktu banyak untuk melakukan pembenahan menatap kompetisi musim depan.

Pada kompetisi tahun ini, sejumlah hal memang harus menjadi catata penting buat manajemen PSM, sebelum melakukan evaluasi nantinya. Apalagi belanja pemain yang akan dilakukan betul-betul harus dimaksimalkan, agar musim depan tim kebanggaan masayrakat Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mampu bersaing denga tim lain.

Finish diurutan keenam klasemen akhir ISL wilayah timur dengan mengoleksi 25 poin menjadi perhatian tersendiri buat manajemen PSM. Apalagi selama mengarungi kompetisi tertinggi di Indoneisa ini Pasukan Ramang hanya berhasil meraih tujuh kemenangan, seri empat kali dan menelan kekalahan sebanyak sembilan kali. Hasil tersebut didapatkan PSM setelah melakukan tiga kali pergantian tim pelatih Kepala.

Pelatih Kepala PSM Assegaf Razak mengatakan, memang banyak yang harus dibenahi dalam skuad agar musim depan bisa bersaing dengan tim lainnya. "Berdasarkan apa yang sudah saya jalani, semua lini harus dibenahi agar tim ini lebih baik ke depannya," kata Assegaf yang berhasil membawa PSM lolos degradasi musim ini.

Memang untuk saat ini, PSM hanya dihuni oleh 20 pemain saja. Rinciannya, tiga kiper, enam pemain bertahan, eam pemain gelandang dan empat pemain depan. Jumlah pemain ini terus berkurang, setelah diawal musim PSM membeli pemain hingga mencapai 28 orang.

Meski demikian kata Assegaf, untuk nantinya, seharusnya manajemen PSM memaksimalkan pemain lokal yang ada di dalam skuad. Apalagi kata dia saat ini sudah semakin solid karena sepanjang musim terus bersama. "Hanya kita butuh pemain depan yang mematikan dan punya naluri gol," jelasnya.

Kendati demikian, Pelatih asal Makassar ini mengatakan, untuk saat ini belum ada pembicaraan di iternal tim. Apalagi para pemain masih diliburkan pasca tur ke Kalimantan Timur menjalani dua laga kandang, sekaligus mengakhri kompetisi. "Jadi sekarang masih libur saja dulu," tukasnya.

Penasehat Teknik PSM Najib Latandang mengatakan, untuk evaluasi nantinya perombakan tim bisa dilakukan sekitar 30-40 persen. Bahkan kata dia, lebih baik nantinya pemain lokal tetap diberdayakan. "Idealnya berjumlah 25 orang, kemudian tiga tambahan pemain asing, sehingga total 28 orang," kata dia.

Bukan hanya itu, dirinya mengatakan, manajemen PSM juga harus mempertimbangkan beberapa pemain muda PSM yang ada saat ini, termasuk dua pemain timnas U-19 yakni Muchlis Hadi Ning Syaipullah dan Maldini Pali. "Mereka juga harus dimanfaatkan, jika sudah bisa bergabung bersama tim akan lebih bagus lagi," jelasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5967 seconds (0.1#10.140)