Hapus Kutukan, Torres Disarankan Belajar dari Pemain Spanyol Ini

Hapus Kutukan, Torres Disarankan Belajar dari Pemain Spanyol Ini
A
A
A
MILAN - Tak selalu mudah bagi pemain Spanyol berkarier di Italia. Meski begitu ada segelintir pemain yang sukses begitu terikat kontrak dengan klub Seri A. Pep Guardiola salah satunya. Dia sempat bersinar bersama Brescia.
Nah, demi menghapus mitos pemain Spanyol kesulitan berkembang di Italia, Torrres disarankan belajar dari sejumlah pendahulunya. Siapa mereka? berikut dipaparkan laman resmi uefa.
Luis Suarez
Mantan gelandang kiri Barcelona ini hengkang ke Inter Milan pada tahun 1961, setelah tujuh musim meruput di Camp Nou. Di Inter, Suarez meraih tiga Scudetti, dua Piala (Liga) Champions dan dua Piala Eropa/Amerika Selatan (Piala Dunia Antraklub). Dia mencetak 54 gol dalam 328 laga, sebelum pindah ke Sampdoria. Di Sampdoria dia bermain selama tiga musim sebelum pensiun.
Joaquin Peiro
Bersama Torino, Inter dan AS Roma, Peiro membuktikan bahwa Seri A bisa menjadi rumah yang baik, tidak hanya untuk para gelandang Spanyol, juga untuk striker. Dia meninggalkan Atletico Madrid untuk gabung Torino pada 1962. Setelah dua musim, dia hengkang ke Inter, dan memenangi Piala (Liga) Champions 1964-1965, dua Scudetti dan dua Piala Eropa/Amerika Selatan (Piala Dunia Antarklub), semua bersama-sama Suarez.
Peiro selalu diingat saat mencetak gol pemecah kebuntuan dalam leg kedua semifinal Piala (Liga) Champions melawan Liverpool pada tahun 1965. Inter kalah 1-3 di leg pertama, tapi di Giuseppe Meazza Peiro mencuri bola dari kiper The Reds 'dan mencetak ke gawang yang kosong. Inter akhirnya menang 3-0 dan melaju hingga mengangkat trofi untuk kedua kalinya. Peiro kapten Roma sebelum kembali ke Spanyol pada tahun 1970.
Luis del Sol
Dua tahun setelah kedatangan Suarez ke Italia, Juventus memutuskan merekrut Del Sol untuk memperkuat lini tengah. Del Sol didatangkan dari Real Madrid pada tahun 1962. Meski bukan nama bintang seperti rekan senegaranya, Suarez, Del Sol membantu La Vecchia Signora mengklaim satu gelar liga dan satu Coppa Italia selama delapan musim di Turin. Dia kemudian menghabiskan dua tahun dengan Roma.
Josep Guardiola
Guardiola sudah merasakan zaman keemasan ketika meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan Brescia Calcio pada 2001. Tapi, kedatangannya tak serta merta mendapat tempat di hati fans Brescia. Dalam musim pertamanya di Brescia, Guardiola bermainbersama peraih Ballon d'Or Roberto Baggio di bawah pelatih Carlo Mazzone. Perlahan fans mulai senang dengan kualitasnya. Penampilan impresifnya membuat Guardiola ditarik AS Roma. Tapi di Roma, Guardiola tidak tampil reguler dan kembali ke Brescia sebelum bergabung Al-Ahli SC di Qatar pada 2003.
Fernando Llorente
Saat ini Llorente masih menjadi bagian penting Juventus. Setelah setahun bersama La Vecchia Signora, cukup adil bila Llorente bisa disebut berhasil di Turin. Setelah sempat kesulitan di musim pertamanya, pemain yang didatangkan dari Athletic Bilbao itu mampu membawa Juventus merebut Scudetto dan tampil reguler dengan torehan 18 gol.
Nah, demi menghapus mitos pemain Spanyol kesulitan berkembang di Italia, Torrres disarankan belajar dari sejumlah pendahulunya. Siapa mereka? berikut dipaparkan laman resmi uefa.
Luis Suarez
Mantan gelandang kiri Barcelona ini hengkang ke Inter Milan pada tahun 1961, setelah tujuh musim meruput di Camp Nou. Di Inter, Suarez meraih tiga Scudetti, dua Piala (Liga) Champions dan dua Piala Eropa/Amerika Selatan (Piala Dunia Antraklub). Dia mencetak 54 gol dalam 328 laga, sebelum pindah ke Sampdoria. Di Sampdoria dia bermain selama tiga musim sebelum pensiun.
Joaquin Peiro
Bersama Torino, Inter dan AS Roma, Peiro membuktikan bahwa Seri A bisa menjadi rumah yang baik, tidak hanya untuk para gelandang Spanyol, juga untuk striker. Dia meninggalkan Atletico Madrid untuk gabung Torino pada 1962. Setelah dua musim, dia hengkang ke Inter, dan memenangi Piala (Liga) Champions 1964-1965, dua Scudetti dan dua Piala Eropa/Amerika Selatan (Piala Dunia Antarklub), semua bersama-sama Suarez.
Peiro selalu diingat saat mencetak gol pemecah kebuntuan dalam leg kedua semifinal Piala (Liga) Champions melawan Liverpool pada tahun 1965. Inter kalah 1-3 di leg pertama, tapi di Giuseppe Meazza Peiro mencuri bola dari kiper The Reds 'dan mencetak ke gawang yang kosong. Inter akhirnya menang 3-0 dan melaju hingga mengangkat trofi untuk kedua kalinya. Peiro kapten Roma sebelum kembali ke Spanyol pada tahun 1970.
Luis del Sol
Dua tahun setelah kedatangan Suarez ke Italia, Juventus memutuskan merekrut Del Sol untuk memperkuat lini tengah. Del Sol didatangkan dari Real Madrid pada tahun 1962. Meski bukan nama bintang seperti rekan senegaranya, Suarez, Del Sol membantu La Vecchia Signora mengklaim satu gelar liga dan satu Coppa Italia selama delapan musim di Turin. Dia kemudian menghabiskan dua tahun dengan Roma.
Josep Guardiola
Guardiola sudah merasakan zaman keemasan ketika meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan Brescia Calcio pada 2001. Tapi, kedatangannya tak serta merta mendapat tempat di hati fans Brescia. Dalam musim pertamanya di Brescia, Guardiola bermainbersama peraih Ballon d'Or Roberto Baggio di bawah pelatih Carlo Mazzone. Perlahan fans mulai senang dengan kualitasnya. Penampilan impresifnya membuat Guardiola ditarik AS Roma. Tapi di Roma, Guardiola tidak tampil reguler dan kembali ke Brescia sebelum bergabung Al-Ahli SC di Qatar pada 2003.
Fernando Llorente
Saat ini Llorente masih menjadi bagian penting Juventus. Setelah setahun bersama La Vecchia Signora, cukup adil bila Llorente bisa disebut berhasil di Turin. Setelah sempat kesulitan di musim pertamanya, pemain yang didatangkan dari Athletic Bilbao itu mampu membawa Juventus merebut Scudetto dan tampil reguler dengan torehan 18 gol.
(sha)