Persik Kediri Saatnya Regenerasi
Persik Kediri Saatnya Regenerasi
A
A
A
KEDIRI - Menatap Indonesia Super League (ISL) musim depan, Persik Kediri tak hanya dihadapkan pada pemenuhan finansial. Upaya lain yang tak kalah penting adalah regenerasi tim karena sebagian pemain sudah melewati usia produktif di level tertinggi.
Persik bahkan menjadi salah satu tim dengan pemain senior terbanyak di ISL musim 2014. Sekurangnya 10 pemain berusia di atas 32 tahun dan rata-rata adalah peninggalan tim kala meraih gelar juara pada 2006 silam. Sebaliknya, Macan Putih miskin pemain muda.
Pemain yang sudah 'usia lanjut' di antaranya Harianto (36 tahun), Khusnul Yuli (34), Jefry Dwi Hadi (33), Fatchul Ihya (33), Slamet Sampurno (33), Anwarudin (32), M Fachrudin (32), Suswanto (32), hingga kiper Wahyudi (36) yang musim ini diposisikan merangkap pelatih kiper setelah mundurnya Andi Syukrian.
Pemakaian pemain-pemain senior tersebut bukan tanpa alasan. Cekaknya keuangan Persik yang berimplikasi pada rendahnya daya beli pemain memaksa tim tetap memakai pemain-pemain lawas. Dengan terus bertambahnya usia, tentu mereka tak selalu bisa diandalkan sebagai kekuatan utama.
"Regenerasi tim menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan Persik, karena banyak pemain senior. Memang dari sisi pengalaman masih layak bermain di ISL. Tapi kondisi stamina jelas menurun, apalagi musim depan usia pemain senior juga bertambah," tutur Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Tekanan harus bertahan di ISL tak memberi banyak pilihan untuk pelatih. Pemain senior tetap menjadi pilihan dan jarang pemain muda di lapangan. Pemain di bawah 23 tahun yang relatif sering menjadi pilihan hanyalah kiper Tedi Heri (23) dan full back Saiful Indra Cahya (22).
Namun untuk mengganti semua pemain senior jelas lumayan berat karena Persik harus merombak tim secara besar-besaran. "Kalau memang finansial kurang mendukung, ya harus dilakukan secara bertahap. Terpenting harus ada generasi baru di Persik," tambah Musikan.
Jika melihat skuad yang menempati posisi reguler musim ini, Persik hanya memiliki satu-dua pemain baru dibanding Divisi Utama musim lalu. Di luar pemain asing, rekrutmen musim ini yang kerap terlihat hanyalah Fachrudin, Rendi Irawan, serta kiper Sandy Firmansyah.
Persik bahkan menjadi salah satu tim dengan pemain senior terbanyak di ISL musim 2014. Sekurangnya 10 pemain berusia di atas 32 tahun dan rata-rata adalah peninggalan tim kala meraih gelar juara pada 2006 silam. Sebaliknya, Macan Putih miskin pemain muda.
Pemain yang sudah 'usia lanjut' di antaranya Harianto (36 tahun), Khusnul Yuli (34), Jefry Dwi Hadi (33), Fatchul Ihya (33), Slamet Sampurno (33), Anwarudin (32), M Fachrudin (32), Suswanto (32), hingga kiper Wahyudi (36) yang musim ini diposisikan merangkap pelatih kiper setelah mundurnya Andi Syukrian.
Pemakaian pemain-pemain senior tersebut bukan tanpa alasan. Cekaknya keuangan Persik yang berimplikasi pada rendahnya daya beli pemain memaksa tim tetap memakai pemain-pemain lawas. Dengan terus bertambahnya usia, tentu mereka tak selalu bisa diandalkan sebagai kekuatan utama.
"Regenerasi tim menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan Persik, karena banyak pemain senior. Memang dari sisi pengalaman masih layak bermain di ISL. Tapi kondisi stamina jelas menurun, apalagi musim depan usia pemain senior juga bertambah," tutur Musikan, Asisten Pelatih Persik Kediri.
Tekanan harus bertahan di ISL tak memberi banyak pilihan untuk pelatih. Pemain senior tetap menjadi pilihan dan jarang pemain muda di lapangan. Pemain di bawah 23 tahun yang relatif sering menjadi pilihan hanyalah kiper Tedi Heri (23) dan full back Saiful Indra Cahya (22).
Namun untuk mengganti semua pemain senior jelas lumayan berat karena Persik harus merombak tim secara besar-besaran. "Kalau memang finansial kurang mendukung, ya harus dilakukan secara bertahap. Terpenting harus ada generasi baru di Persik," tambah Musikan.
Jika melihat skuad yang menempati posisi reguler musim ini, Persik hanya memiliki satu-dua pemain baru dibanding Divisi Utama musim lalu. Di luar pemain asing, rekrutmen musim ini yang kerap terlihat hanyalah Fachrudin, Rendi Irawan, serta kiper Sandy Firmansyah.
(wbs)
Explore More