Dua Lini Ini Prioritas Laskar Wong Kito
A
A
A
PALEMBANG - Penyelesaian akhir yang lemah dan keroposnya lini belakang menjadi masalah utama Sriwijaya FC pada musim kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014. Faktor inilah yang menjadi penyebab tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini sulit bersaing dengan tim papan atas lainnya.
Dari enam pemain bertahan Laskar Wong Kito hanya Abdullaye Yusuf Maiga paling stabil permainannya. Sedangkan sisanya seperti Firdaus Ramadhan, Ahmad Sumardi, M Hamzah, Erol Iba dan Jeki Arisandi masih naik turun. Hasilnya, 29 gol harus bersarang digawang Fauzi Toldo.
Begitupula dengan kinerja penggawa di lini depan. Dari 22 gol yang berhasil disarangkan ke gawang lawan, hanya delapan gol yang berhasil disumbangkan oleh empat penyerangnya. Tujuh gol dari Lancine Kone dan satu gol lainnya berasal dari striker muda, Rizski Dwi Ramadhana.
Sementara dua pemain lainnya yakni Rishadi Fauzi dan Syamsir alam tidak mencetak satu gol pun. Donasi gol lainnya, ditorehkan oleh pemain tengah dan sayap seperti Yonahis Nabar, dua gol. Vendry Mofu, empat gol. Syakir Sulaiman tiga gol. Frank Oliver Ongfiang, satu gol dan Asri Akbar, empat gol.
Dari statistik tersebut, pembenahan lini depan dan belakang menjadi prioritas yang dilakukan manajemen klub untuk menghadapi ketatnya persaingan ISL musim 2015.
Manajer SFC, Robert Heri mengungkapkan, fokus utama perombakan tim yang akan dilakukan pihaknya tertuju pada lini belakang dan depan. Karena kedua sektor inilah yang menjadi bagian terlemah tim.
''Dari hasil laporan dan evaluasi sementara ini, lini belakang dan depan menjadi prioritas utama untuk dibenahi. Sementara kinerja lini tengah sudah cukup baik dan hanya perlu dipoles lagi agar lebih maksimal,''ungkapnya.
Dari enam pemain bertahan Laskar Wong Kito hanya Abdullaye Yusuf Maiga paling stabil permainannya. Sedangkan sisanya seperti Firdaus Ramadhan, Ahmad Sumardi, M Hamzah, Erol Iba dan Jeki Arisandi masih naik turun. Hasilnya, 29 gol harus bersarang digawang Fauzi Toldo.
Begitupula dengan kinerja penggawa di lini depan. Dari 22 gol yang berhasil disarangkan ke gawang lawan, hanya delapan gol yang berhasil disumbangkan oleh empat penyerangnya. Tujuh gol dari Lancine Kone dan satu gol lainnya berasal dari striker muda, Rizski Dwi Ramadhana.
Sementara dua pemain lainnya yakni Rishadi Fauzi dan Syamsir alam tidak mencetak satu gol pun. Donasi gol lainnya, ditorehkan oleh pemain tengah dan sayap seperti Yonahis Nabar, dua gol. Vendry Mofu, empat gol. Syakir Sulaiman tiga gol. Frank Oliver Ongfiang, satu gol dan Asri Akbar, empat gol.
Dari statistik tersebut, pembenahan lini depan dan belakang menjadi prioritas yang dilakukan manajemen klub untuk menghadapi ketatnya persaingan ISL musim 2015.
Manajer SFC, Robert Heri mengungkapkan, fokus utama perombakan tim yang akan dilakukan pihaknya tertuju pada lini belakang dan depan. Karena kedua sektor inilah yang menjadi bagian terlemah tim.
''Dari hasil laporan dan evaluasi sementara ini, lini belakang dan depan menjadi prioritas utama untuk dibenahi. Sementara kinerja lini tengah sudah cukup baik dan hanya perlu dipoles lagi agar lebih maksimal,''ungkapnya.
(aww)