Pemain Tunggu Status Persepam
A
A
A
MADURA - Status Persepam Madura United masih menjadi pertimbangan bagi pemain dalam menentukan karirnya musim depan. Upaya yang dilakukan manajemen dalam memprotes keabsahan pemain Perseru Serui membuat status tim ini belum jelas.
Persepam masih yakin ada kesempatan batal degradasi jika PT. Liga Indonesia mengabulkan tuntutan dan memberi sanksi untuk Perseru. Dalam situasi ini, pemain pilih menunggu perkembangan status Persepam sebelum membuat keputusan.
Sudah menjadi konsekuensi logis bahwa tim yang terdegradasi bakal kehilangan pemain-pemain terbaik. Begitu pula dengan status Persepam yang terancam mengalami eksodus pemain jika tetap dinyatakan turun kasta ke Divisi Utama.
"Kami masih menunggu perkembangan. Kalau memang Persepam degradasi, mungkin saya akan mempertimbangkan tawaran dari tim ISL. Tapi kalau bertahan di ISL, pinginnya tetap di sini (Madura)," ucap salah satu pemain inti Persepam.
Masih kata pemain yang menolak dicantumkan namanya ini, meninggalkan Persepam jika terdegradasi wajar bagi seorang pemain. Setiap pemain menurutnya pasti ingin bermain di kompetisi terbaik atau level tertinggi.
"Tapi semuanya belum ada kepastian. Saya sendiri masih menunggu apa langkah manajemen selanjutnya," imbuh dia.
Sejumlah pemain Sape Kerap dikabarkan sudah menjalin kontak dengan tim ISL yang berminat merekrutnya. Pemain-pemain yang menarik perhatian tim ISL, di antaranya Fachrudin Wahyudi, Slamet Nur Cahyo, Rossy Noprihanis, Busari, hingga Silvio Escobar. Mereka adalah kekuatan utama Persepam musim ini, baik ketika dilatih Daniel Roekito maupun Arcan Iurie.
Manajemen sendiri sejauh ini belum membuat langkah agresif terkait kelangsungan kontrak pemain. Rencananya manajemen baru mulai bergerak dan memikirkan komposisi musim depan setelah ada hasil protes ke PT. Liga Indonesia.
"Sekarang kan pemain belum berakhir kontraknya. Selain itu belum ada keputusan dari PT Liga. Kami pasti akan serius memikirkan kekuatan musim depan setelah semuanya jelas. Kalau ada pemain yang sudah ditawar tim lain, itu wajar," kata Manajer Persepam Achsanul Qosasi.
Persepam masih yakin ada kesempatan batal degradasi jika PT. Liga Indonesia mengabulkan tuntutan dan memberi sanksi untuk Perseru. Dalam situasi ini, pemain pilih menunggu perkembangan status Persepam sebelum membuat keputusan.
Sudah menjadi konsekuensi logis bahwa tim yang terdegradasi bakal kehilangan pemain-pemain terbaik. Begitu pula dengan status Persepam yang terancam mengalami eksodus pemain jika tetap dinyatakan turun kasta ke Divisi Utama.
"Kami masih menunggu perkembangan. Kalau memang Persepam degradasi, mungkin saya akan mempertimbangkan tawaran dari tim ISL. Tapi kalau bertahan di ISL, pinginnya tetap di sini (Madura)," ucap salah satu pemain inti Persepam.
Masih kata pemain yang menolak dicantumkan namanya ini, meninggalkan Persepam jika terdegradasi wajar bagi seorang pemain. Setiap pemain menurutnya pasti ingin bermain di kompetisi terbaik atau level tertinggi.
"Tapi semuanya belum ada kepastian. Saya sendiri masih menunggu apa langkah manajemen selanjutnya," imbuh dia.
Sejumlah pemain Sape Kerap dikabarkan sudah menjalin kontak dengan tim ISL yang berminat merekrutnya. Pemain-pemain yang menarik perhatian tim ISL, di antaranya Fachrudin Wahyudi, Slamet Nur Cahyo, Rossy Noprihanis, Busari, hingga Silvio Escobar. Mereka adalah kekuatan utama Persepam musim ini, baik ketika dilatih Daniel Roekito maupun Arcan Iurie.
Manajemen sendiri sejauh ini belum membuat langkah agresif terkait kelangsungan kontrak pemain. Rencananya manajemen baru mulai bergerak dan memikirkan komposisi musim depan setelah ada hasil protes ke PT. Liga Indonesia.
"Sekarang kan pemain belum berakhir kontraknya. Selain itu belum ada keputusan dari PT Liga. Kami pasti akan serius memikirkan kekuatan musim depan setelah semuanya jelas. Kalau ada pemain yang sudah ditawar tim lain, itu wajar," kata Manajer Persepam Achsanul Qosasi.
(aww)