Para Jenderal di Delapan Besar

Sabtu, 20 September 2014 - 14:29 WIB
Para Jenderal di Delapan Besar
Para Jenderal di Delapan Besar
A A A
MALANG - Babak delapan besar bakal menjadi panggung bagi jenderal lapangan tengah. Hampir semua tim yang berlaga di fase tersebut memiliki pemain kunci di titik sentral dan menjadi kekuatan vital selama putaran pertama dan kedua silam.

Tampaknya tim-tim Indonesia lebih sreg memakai pemain impor di posisi ini. Buktinya playmaker yang ada di tim-tim level atas adalah pemain asing. Sangat sulit menemukan playmaker lokal di delapan besar, bahkan bisa dikatakan tidak ada sama sekali.

Pemain yang diplot di posisi ini tak hanya berfungsi sebagai pengumpan dan pemberi assist. Tapi tugasnya lebih kompleks, yakni mengatur tempo, menciptakan gol, eksekusi bola mati, bahkan mengemban tugas menyerang dan bertahan sekaligus.

Sejumlah tim selalu kesulitan saat kehilangan sosok playmaker di lapangan tengah. Alasannya jelas, tidak ada figur yang menciptakan kenyamanan dan ketenangan, sekaligus pergerakan dan umpan membahayakan.

Di babak delapan besar, hampir semua kontestan memiliki pemain tengah terbaik di ISL musim ini. Sangat menarik menyimak bagaimana kontribusi mereka di babak penentuan. Siapa saja mereka, di bawah ini ulasannya.

-Gustavo Fabian Lopez (Arema Cronus)
Bergabung ke Arema merupakan langkah tepat bagi Gustavo Lopez. Dia kini lebih dikenal sebagai salah satu playmaker terbaik di ISL. Seorang playmaker berkarakter klasik, memiliki dribble menawan, ketenangan luar biasa, umpan presisi, jago bola mati, serta sangat rajin meminta bola. Gustavo adalah pusat perputaran bola di tim Arema Cronus. Dia juga cukup produktif dengan koleksi tujuh gol musim ini. Tak heran Singo Edan sempat timpang ketika pemain Argentina ini absen.

-Esteban Gabriel Vizcarra (Semen Padang)
Semen Padang dipastikan terus berharap playmaker yang satu ini terus 'on fire'. Sebagai pemain tengah, dia sangat istimewa dan musim ini menjadi pencetak gol terbanyak timnya. Koleksi 10 gol menjadikan dia pemain yang tak tergantikan di Kabau Sirah. Gelandang cerdas, skill mumpuni, visi tajam, serta pengambilan keputusan yang sangat cermat. Soal penetrasi dan eksekusi ke gawang lawan, Esteban masih menjadi yang terbaik di antara playmaker lainnya.

-Robertino Pugliara (Persipura Jayapura)
Publik sempat bertanya-tanya, siapa pemain yang bakal menggantikan Zah Rahan di Persipura? Ternyata pilihan Jacksen cukup sederhana, yakni memboyong Robertino Pugliara yang sudah sangat akrab bagi pecinta sepak bola Indonesia. Pilihan itu tak salah. Pugliara mampu beradaptasi dengan baik di Persipura. Assist serta golnya sangat ditunggu Persipuramania. Memiliki mobilitas tinggi, pekerja keras, dilengkapi skill berkelas, dia sering menjadi penentu performa Mutiara Hitam.

-Konate Makan (Persib Bandung)

Gelandang Persib Bandung ini termasuk tipikal playmaker modern. Memiliki kecepatan, rajin menyerang, serta memiliki daya jelajah sangat tinggi. Tujuh gol untuk Persib musim ini menjadikannya playmaker kelas satu di ISL. Pergerakannya sangat mengacaukan konsentrasi tim lawan. Tendangan akurat dan keras menjadi nilai plus lainnya dari Konate. Dia menjadi alternatif pencetak gol saat lini depan buntu.

-Serdjan Lopicic (Persela Lamongan)

Mungkin pemain Montenegro ini belum begitu menonjol di ISL. Tapi kontribusinya sangat besar bagi Persela Lamongan, baik secara permainan maupun koleksi gol. Walau belum menyamai suksesornya Gustavo Lopez, namun Lopicic bakal menjadi aset vital di babak delapan besar nanti. Layak dicatat bahwa dia adalah pencetak gol terbanyak di Persela dengan enam gol.

-Issac Pupo (Persebaya Surabaya)

Agak terlambat bermain di ISL 2014 bukan berarti tak memancarkan pamor. Pemain asal Liberia ini langsung menjadi pilihan dan mengundang pujian deras dari pelatih Rahmad Darmawan. Kontribusi assist dan tiga gol membuat posisinya nyaman di belakang striker. Kreativitas dan visinya sangat baik walau belum lama mengenal sepak bola Indonesia.

-Eric Weeks Lewis (Mitra Kukar)
Bicara grafik performa, Eric Weeks terlihat tak seimpresif saat di Persiwa Wamena silam. Namun kemampuannya cukup bisa diandalkan Naga Mekes. Lima gol musim ini menjadi bukti awal dia tak bisa diremehkan. Tipikal ngotot, enerjik dan kecepatan tinggi terlihat cocok dengan gaya bermain pelatih Stefan Hansson.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9273 seconds (0.1#10.140)
pixels