Chicharito Menapaki Jejak Hugo Sanchez

MADRID - Javier 'Chicharito' Hernandez tak akan lupa dengan dua gol yang kemasnya saat Real Madrid menang besar 8-2 dalam laga La Liga di kandang Deportivo La Coruna, Sabtu (20/9).

Chicharito menggantikan Gareth Bale pada menit ke-77, dan mencetak gol pada menit ke-88 dan 90+2, melengkapi hat-trick Cristiano Ronaldo (29,41,78), James Rodriguez (36), dan Gareth Bale (66,74).

Sejak hadir di Santiago Bernabeu sebagai pemaain pinjaman dari Manchester United, Chicharito kerap dikaitkan dengan legenda Meksiko Hugo Sanchez. Dia memang tegas menyatakan hijrahnya ke Spanyol untuk membuat sejarah sendiri.

Diakuinya, Sanchez merupakan pemain besar sepanjang masa di Meksiko dan Spanyol. Namun, dia akan menorehkan catatan tersendiri kendati selalu menjad pemain pengganti, dan pelapis Karim Benzema di Madrid. "Jika mereka memberi saya satu menit, saya akan ingin dua, dan kemudian tiga," kata Chicharito dilansir Reuters.

Selasa (23/9), Madrid akan menjamu Elche dalam lanjutan La Liga di Santiago Bernabeu. Chicharito berharap kembali mendapat kepercayaan pelatih Carlo Ancelotti dan dia akan menunjukkan kapabilitasnya di lapangan. "Saya akan membuat sebagian besar waktu saya di lapangan dan menunjukkan bahwa saya ingin lebih."

Chicharito memang unik. Golnya ke gawang Deportivo seolah menapaki jejak Sanchez dan melanjutkan tradisi Hugol -julukan Sanchez. Ya, pada 22 Maret 1992, Sanchez, pemenang lima kali penghargaan pencetak gol terbanyak atau El Pichichi di La Liga, mengemas gol terakhirnya untuk Real Madrid, uniknya, gol itu ke gawang Deportivo.

Sejak itu, tak ada lagi pemain Meksiko dengan kostum Madrid mencetak gol. Hingga akhirnya Chicharito memecah kebuntuan, Sabtu lalu.