Gagal di Piala AFF, Timnas Bakal Main Air
A
A
A
KUALA LUMPUR - Tak ada penyesalan yang perlu di. Mungkin kata tersebut yang pas menggambarkan kondisi Timnas Futsal Indonesia usai tersingkir di ajang Piala AFF Futsal 2014.
Kekalahan atas 0-1 Thailand di babak semifinal, Kamis (25/9), membuat Timnas gagal melaju ke partai pemungkas. Kondisi demikian diakui oleh Direktur Timnas, Zaenal Abidin cukup memengaruhi psikologis para pemain.
Tak ayal, kondisi demikian harus cepat dibenahi jelang pertandingan perebutan tempat ketiga kontra Vietnam. Salah satunya adalah main air atau refreshing di kolam renang untuk melupakan kegagalan di Piala AFF.
"Kondisi mental pastilah sedikit tergoncang, namun hal ini tidak boleh lama, kita akan coba bangun mental mereka dengan memberikan refreshing di kolam renang, memberikan game kecil agar mereka kembali lagi gembira dan lupakan kekalahan (atas Thailand)," ucap Zaenal.
Selain itu, Zaenal juga membeberkan kelemahan Timnas bisa menuai kekalahan atas Negeri Gajah Putih usai kebobolan di akhir laga. Manurutnya, konsentrasi menurun menjadi penyebabnya.
"Konsentrasi di menit akhir menjadi malapetaka bagi tim, di mana sepanjang babak pertama dan kedua, kami tampil sudah cukup baik, hanya 40 detik terakhir kita kecolongan. Ketenangan anak-anak juga kurang dalam penyelesaian akhir," sesalnya.
Kekalahan atas 0-1 Thailand di babak semifinal, Kamis (25/9), membuat Timnas gagal melaju ke partai pemungkas. Kondisi demikian diakui oleh Direktur Timnas, Zaenal Abidin cukup memengaruhi psikologis para pemain.
Tak ayal, kondisi demikian harus cepat dibenahi jelang pertandingan perebutan tempat ketiga kontra Vietnam. Salah satunya adalah main air atau refreshing di kolam renang untuk melupakan kegagalan di Piala AFF.
"Kondisi mental pastilah sedikit tergoncang, namun hal ini tidak boleh lama, kita akan coba bangun mental mereka dengan memberikan refreshing di kolam renang, memberikan game kecil agar mereka kembali lagi gembira dan lupakan kekalahan (atas Thailand)," ucap Zaenal.
Selain itu, Zaenal juga membeberkan kelemahan Timnas bisa menuai kekalahan atas Negeri Gajah Putih usai kebobolan di akhir laga. Manurutnya, konsentrasi menurun menjadi penyebabnya.
"Konsentrasi di menit akhir menjadi malapetaka bagi tim, di mana sepanjang babak pertama dan kedua, kami tampil sudah cukup baik, hanya 40 detik terakhir kita kecolongan. Ketenangan anak-anak juga kurang dalam penyelesaian akhir," sesalnya.
(wbs)