Kurniawan Ingin Rutin Diturunkan
A
A
A
MAKASSAR - Gelandang serang PSM Kurniawan Karman masih butuh jam terbang lebih tinggi lagi, alias banyak bermain saat membela skuad Juku Eja dikompetisi Indonesia Super League (ISL).
Pemuda usia 23 tahun tersebut, memang kerap dipasang sebagai starter, apalagi diakhir kompetisi. Kurni, selalu menjadi pilihan tim Kepelatihan untuk mengisi penyerang sektor sayap kanan PSM. Pasalnya, tim yang diasuh Assegaf Razak tersebut menggungkan pola 4-3-3 dengan mengandalkan dua striker sayap.
Diawal kompetisi Kurni memang jarang jarang dimainkan, pemain ini kalah saingan dengan beberapa nama, sebut saya Qifly Tamara mantan gelandang serang PSM. Selain itu, pemain kelahiran Kabupaten Gowa ini juga merupakan gelandang tengah, hingga membut tim kepelatihan harus membiasankannya untuk bermain diposisi sayap.
Dari 20 pertandingan, pemain bernomor punggung 13 ini bermain sebanyak 12 kali pertandingan. Bahkan, selama 1015 menit di lapangan dirinya baru mencetak dua gol untuk PSM. Memang saat skuad Juku Eja berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL) Kurni menjadi salah satu pemain kunci. Namun, di ISL persaingan antar lini cukup ketat.
Pelatih Kepala PSM Assegaf Razak mengatakan, memang sejauh ini Kurniawan Karman sudah mulai mendapatkan sentuhannya di posisi sayap kanan. "Tinggal bagaimana pemain ini diberi kesempatan bermain," kata dia.
Kendati demikian, dirinya berharap agar penampilan gelandang masa depan Pasukan Ramang tersebut bisa lebih optimal ke depannya. Apalagi kompetisi ISL akan lebih berat persaingannya. "Intinya harus terus berlatih," tukasnya.
Sementara itu, gelandang PSM Kurniawan Karman mengatakan, dirinya saat ini sudah terbiasa pada posisi gelandang sayap kanan. "Saya sudah terbiasa main di posisi itu, mudah-mudahan bisa maksimal ke depannya," ungkap pemain ini.
Pemuda usia 23 tahun tersebut, memang kerap dipasang sebagai starter, apalagi diakhir kompetisi. Kurni, selalu menjadi pilihan tim Kepelatihan untuk mengisi penyerang sektor sayap kanan PSM. Pasalnya, tim yang diasuh Assegaf Razak tersebut menggungkan pola 4-3-3 dengan mengandalkan dua striker sayap.
Diawal kompetisi Kurni memang jarang jarang dimainkan, pemain ini kalah saingan dengan beberapa nama, sebut saya Qifly Tamara mantan gelandang serang PSM. Selain itu, pemain kelahiran Kabupaten Gowa ini juga merupakan gelandang tengah, hingga membut tim kepelatihan harus membiasankannya untuk bermain diposisi sayap.
Dari 20 pertandingan, pemain bernomor punggung 13 ini bermain sebanyak 12 kali pertandingan. Bahkan, selama 1015 menit di lapangan dirinya baru mencetak dua gol untuk PSM. Memang saat skuad Juku Eja berkompetisi di Indonesia Premier League (IPL) Kurni menjadi salah satu pemain kunci. Namun, di ISL persaingan antar lini cukup ketat.
Pelatih Kepala PSM Assegaf Razak mengatakan, memang sejauh ini Kurniawan Karman sudah mulai mendapatkan sentuhannya di posisi sayap kanan. "Tinggal bagaimana pemain ini diberi kesempatan bermain," kata dia.
Kendati demikian, dirinya berharap agar penampilan gelandang masa depan Pasukan Ramang tersebut bisa lebih optimal ke depannya. Apalagi kompetisi ISL akan lebih berat persaingannya. "Intinya harus terus berlatih," tukasnya.
Sementara itu, gelandang PSM Kurniawan Karman mengatakan, dirinya saat ini sudah terbiasa pada posisi gelandang sayap kanan. "Saya sudah terbiasa main di posisi itu, mudah-mudahan bisa maksimal ke depannya," ungkap pemain ini.
(wbs)