Pasukan PSS Emoh Satu Grup Persis

Pasukan PSS Emoh Satu Grup Persis
A
A
A
SLEMAN - Pasukan PSS Sleman emoh (tidak mau) satu grup Persis Solo di babak 8 Besar Divisi Utama pada 4 Oktober mendatang. Sebab, bentrok antarsuporter akan sangat besar potensinya karena pendukung antar kedua tim mempunyai record yang buruk setiap kali kedua tim bertemu.
Asisten Pelatih PSS Sleman, Edy Broto mengatakan, sangat sulit jika nantinya skuad Elang Jawa satu grup dengan Laskar Sambernyawa tim asal Solo tersebut. Ketika nantinya bertemu, besar kemungkinan pendukung kedua tim bisa saling bentrok.''Sangat riskan kalau kita bertemu satu grup dengan Persis, bahaya nanti,” kata dia, Jumat (26/9).
Namun jika terpaksa bertemu, maka pihaknya pun tak akan bisa berbuat banyak. Pertandingan harus teap dijalani. Tetapi dengan catatan, keinginannya saat laga nanti baik home maupun away digelar di tempat yang netral. ''Harus di tempat yang netral dan tanpa penonton nanti kalau kita bermain melawan Persis. Pemain sih tidak apa-apa, tapi ketakutannya pada suporter,''tuturnya.
Apalagi beredar kabar ada aksi pelemparan terhadap suporter PSS yang pulang dari Banyuwangi saat mendukung tim melawan Persewangi pada Rabu (24/9) lalu. Peristiwa terjadi pada Kamis (25/9) sekitar pukul 19.00 WIB antara Stasiun Purwosari-Gawok Km 113-100.''Kabarnya memang begitu,''ujarnya.
Tiga kereta api, yaitu KA Sri Tanjung, Lodaya Malam, dan KA Prameks mengalami kerusakan karena dilempari batu saat sedang menuju Yogyakarta. Rangkaian kereta tersebut membawa suporter dari PSS yang dalam perjalanan pulang. Meski tak ada korban jiwa, namun 26 kaca gerbong kereta pecah.
Selain peristiwa tersebut, pendukung kedua tim juga pernah saling serang pada September 2013 silam. Saat itu, PSS yang berada satu grup dengan Persis dalam kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), bertandang ke Stadion Manahan. Akibatnya, puluhan suporter dari kedua belah pihak pun mengalami luka-luka.
Asisten Pelatih PSS Sleman, Edy Broto mengatakan, sangat sulit jika nantinya skuad Elang Jawa satu grup dengan Laskar Sambernyawa tim asal Solo tersebut. Ketika nantinya bertemu, besar kemungkinan pendukung kedua tim bisa saling bentrok.''Sangat riskan kalau kita bertemu satu grup dengan Persis, bahaya nanti,” kata dia, Jumat (26/9).
Namun jika terpaksa bertemu, maka pihaknya pun tak akan bisa berbuat banyak. Pertandingan harus teap dijalani. Tetapi dengan catatan, keinginannya saat laga nanti baik home maupun away digelar di tempat yang netral. ''Harus di tempat yang netral dan tanpa penonton nanti kalau kita bermain melawan Persis. Pemain sih tidak apa-apa, tapi ketakutannya pada suporter,''tuturnya.
Apalagi beredar kabar ada aksi pelemparan terhadap suporter PSS yang pulang dari Banyuwangi saat mendukung tim melawan Persewangi pada Rabu (24/9) lalu. Peristiwa terjadi pada Kamis (25/9) sekitar pukul 19.00 WIB antara Stasiun Purwosari-Gawok Km 113-100.''Kabarnya memang begitu,''ujarnya.
Tiga kereta api, yaitu KA Sri Tanjung, Lodaya Malam, dan KA Prameks mengalami kerusakan karena dilempari batu saat sedang menuju Yogyakarta. Rangkaian kereta tersebut membawa suporter dari PSS yang dalam perjalanan pulang. Meski tak ada korban jiwa, namun 26 kaca gerbong kereta pecah.
Selain peristiwa tersebut, pendukung kedua tim juga pernah saling serang pada September 2013 silam. Saat itu, PSS yang berada satu grup dengan Persis dalam kompetisi Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), bertandang ke Stadion Manahan. Akibatnya, puluhan suporter dari kedua belah pihak pun mengalami luka-luka.
(aww)