Pasoepati Desak PSSI Tugaskan Wasit Profesional
A
A
A
SOLO - Suporter Persis Solo, Pasoepati, mendesak PSSI agar menugaskan wasit profesional pada babak 8 Besar Divisi Utama Grup P. Berkaca pada babak 16 Besar lalu, Laskar Sambernyawa merasa dirugikan dalam pertandingan-pertandingan tandang yang berimbas pada sulitnya mendapatkan poin maksimal.
Dalam tiga laga tandang, Persis dua kali mengalami kekalahan kontra PSPS Pekanbaru dan PS Bangka dan hanya mampu mencuri satu poin saat dijamu PSGC Ciamis di Stadion Galuh Ciamis.
Terakhir, insiden pemain haram jelang laga pemungkas menentukan saat menjamu PS Bangka, dua pemain yang sudah diganjar kartu merah dikabarkan akan diturunkan kembali.
Sontak hal ini membuat miris Pasoepati karena ada pemain haram yang disebut-sebut bakal dimainkan. ''Kalau tidak kami kawal, dua pemain PS Bangka itu akan dimainkan mesti akhirnya keputusannya tetap diganjar kartu merah, tidak lagi dianulir,''ungkap Wakil Ketua Pasoepati Ginda Ferachtriawan.
Di babak 16 Bsar, Persis layak disebut jago kandang. Tiga laga di Stadion Manahan Solo, semuanya disapu bersih. Tapi dalam laga tandang, hanya bisa meraih satu poin setelah berhasil menahan imbang PSGC Ciamis 1-1, sementara dua pertandingan lainnya pulang dengan tangan hampa.
Ginda menilai, dari segi performa, skuad Persis saat ini sudah cukup bagus. Belum sekalipun meraih kemenangan saat pertandingan tandang, menurutnya, hanya masalah kurangnya konsentrasi bermain Ferry Anto dkk.
''Kalau soal teknis, sudah oke. Tapi soal nonteknis, ini yang seharusnya menjadi pekerjaan rumah PSSI karena yang kami takutkan itu. Jadi, PSSI harus pilih-pilih (wasit) yang benar-benar profesional, jangan sampai berat kepada tuan rumah,” imbuhnya.
Di Grup P, Persis akan bertemu dengan Bornoe FC, Martapura FC dan PSCS Cilacap. Dalam pertandingan terdekat, tim dengan jersey merah-merah ini akan bertandang ke markas Borneo FC pada Sabtu (4/10).
Dalam tiga laga tandang, Persis dua kali mengalami kekalahan kontra PSPS Pekanbaru dan PS Bangka dan hanya mampu mencuri satu poin saat dijamu PSGC Ciamis di Stadion Galuh Ciamis.
Terakhir, insiden pemain haram jelang laga pemungkas menentukan saat menjamu PS Bangka, dua pemain yang sudah diganjar kartu merah dikabarkan akan diturunkan kembali.
Sontak hal ini membuat miris Pasoepati karena ada pemain haram yang disebut-sebut bakal dimainkan. ''Kalau tidak kami kawal, dua pemain PS Bangka itu akan dimainkan mesti akhirnya keputusannya tetap diganjar kartu merah, tidak lagi dianulir,''ungkap Wakil Ketua Pasoepati Ginda Ferachtriawan.
Di babak 16 Bsar, Persis layak disebut jago kandang. Tiga laga di Stadion Manahan Solo, semuanya disapu bersih. Tapi dalam laga tandang, hanya bisa meraih satu poin setelah berhasil menahan imbang PSGC Ciamis 1-1, sementara dua pertandingan lainnya pulang dengan tangan hampa.
Ginda menilai, dari segi performa, skuad Persis saat ini sudah cukup bagus. Belum sekalipun meraih kemenangan saat pertandingan tandang, menurutnya, hanya masalah kurangnya konsentrasi bermain Ferry Anto dkk.
''Kalau soal teknis, sudah oke. Tapi soal nonteknis, ini yang seharusnya menjadi pekerjaan rumah PSSI karena yang kami takutkan itu. Jadi, PSSI harus pilih-pilih (wasit) yang benar-benar profesional, jangan sampai berat kepada tuan rumah,” imbuhnya.
Di Grup P, Persis akan bertemu dengan Bornoe FC, Martapura FC dan PSCS Cilacap. Dalam pertandingan terdekat, tim dengan jersey merah-merah ini akan bertandang ke markas Borneo FC pada Sabtu (4/10).
(aww)