Pasoepati Kritik Divisi Utama, PSSI Benahi ISL
Rabu, 01 Oktober 2014 - 07:44 WIB
Pasoepati Kritik Divisi Utama, PSSI Benahi ISL
A
A
A
JAKARTA - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) jawab kritikan yang ditujukan kepada wasit dalam kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia oleh Pasoepati -suporter Persis Solo. Namun pembenahan wasit yang diminta ada pembenahan ditujukan untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Ketua Komite Wasit PSSI, Robertho Rouw, Selasa (30/9), mengungkapkan rencana sistem karantina yang akan diberikan kepada wasit yang mengawal jalannya pertandingan babak delapan besar ISL. Hal tersebut lepas dari protes Pasoepati yang meminta ada pembenahan wasit Divisi Utama.
“Ini akan menjadi upaya maksimal kita untuk menjaga integritasi pertandingan itu sendiri. Kita sepenuhnya sadar, pihak luar yang memiliki itikad buruk, akan terus mencoba mempengaruhi pihak yang terlibat, dari mulai pemain sampai wasit, dan ini harus kita perangi,” ucap Robertho.
Hal itu menjadi berbeda dengan yang sebelumnya sempat dilayangkan oleh Pasoepati. Pendukung klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu sempat meminta agar wasit lebih jeli melihat hal yang dinilai melanggar.
Hal tersebut terjadi usai Persis Solo menelan hasil negatif saat ditahan imbang PS Bangka. Dalam pertandingan itu, dua pemain dianggap haram alias dilarang bermain sebab sudah mendapat kartu merah.
Ketua Komite Wasit PSSI, Robertho Rouw, Selasa (30/9), mengungkapkan rencana sistem karantina yang akan diberikan kepada wasit yang mengawal jalannya pertandingan babak delapan besar ISL. Hal tersebut lepas dari protes Pasoepati yang meminta ada pembenahan wasit Divisi Utama.
“Ini akan menjadi upaya maksimal kita untuk menjaga integritasi pertandingan itu sendiri. Kita sepenuhnya sadar, pihak luar yang memiliki itikad buruk, akan terus mencoba mempengaruhi pihak yang terlibat, dari mulai pemain sampai wasit, dan ini harus kita perangi,” ucap Robertho.
Hal itu menjadi berbeda dengan yang sebelumnya sempat dilayangkan oleh Pasoepati. Pendukung klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu sempat meminta agar wasit lebih jeli melihat hal yang dinilai melanggar.
Hal tersebut terjadi usai Persis Solo menelan hasil negatif saat ditahan imbang PS Bangka. Dalam pertandingan itu, dua pemain dianggap haram alias dilarang bermain sebab sudah mendapat kartu merah.
(wbs)
