Duel Krusial di Lini Vital

Kamis, 02 Oktober 2014 - 11:45 WIB
Duel Krusial di Lini Vital
Duel Krusial di Lini Vital
A A A
MALANG - Duel krusial di lini vital akan meramaikan pertemuan Arema Cronus versus Semen Padang di babak 8 Besar Indonesia Super League. Singo Edan akan mengandalkan kapten tim, Ahmad Bustomi, yang menggantikan peran playmaker Gustavo Lopez jika absen karena cedera.

Di kubu tim tamu, Kabau Sirah memiliki dua petarung andal, Esteban Vizcarra dan Yu Hyun-Koo. Mereka akan dibantu pemain lokal, Eka Ramdani dan Hendra Bayauw untuk memenangi duel krusial di lini vital.

Pelatih Arema Cronus Suharno pun mulai utak-atik pengganti playmaker Gustavo Lopez jika absen saat menghadapi Semen Padang. Cedera otot betis kanan membuat Gustavo Lopez membutuhkan waktu beberapa hari untuk pulih total. Bahkan bisa bermain sebagai pemain pengganti lawan Semen Padang pun sudah cukup bagus.
Singo Edan terlihat seolah-olah tak ada persoalan dengan kemungkinan absennya Gustavo Lopez. Namun, sangat jelas Pelatih Arema Suharno terlihat kurang nyaman dengan situasi tersebut. Dia pun menginginkan pemain tengahnya dalam top form seandainya tanpa Gustavo Lopez.

Esteban Vizcarra adalah playmaker terproduktif di ISL dengan koleksi 10 gol, sedangkan Hyun-Koo seorang gelandang bertahan petarung. Sudah jelas Arema membutuhkan performa istimewa di sektor tengah untuk meredam dua pemain tersebut.

"Saya rasa kekuatan Arema dan Semen Padang cukup berimbang. Kami harus bermain bagus di semua lini, terutama lini tengah yang menjadi kekuatan vital Semen Padang. Saya yakin pemain bisa memenangkan duel, terlepas siapa yang akan diturunkan,"sebut Suharno.

Seandainya tak bisa memainkan Gustavo Lopez, maka kemungkinan besar Ahmad Bustomi bakal mengemban tugas sebagai playmaker. Sang kapten bisa ditopang Hendro Siswanto, serta satu gelandang bertahan antara Juan Revi atau Gede Sukadana. Itu jika memakai pola 4-3-3.

Arema sempat melakukan eksperimen di lapangan tengah saat menghadapi Semen Padang pada Mei silam di Kanjuruhan. Absennya Gustavo dan Bustomi memaksa Suharno menurunkan formasi 4-4-2 dengan empat gelandang Sunarto, Juan Revi, Hendro Siswanto,dan Dendi Santoso.

Hasilnya sangat mengecewakan dan bahkan Suharno merombak formasi sebelum babak pertama usai. Dari pengalaman itu, lapangan tengah memang tidak bisa sembrono menghadapi kualitas Semen Padang. Suharno kemungkinan tidak akan berani melakukan eksperimen lagi.

"Yang terpenting adalah pemain fokus pada kualitas tim. Jika bisa menunjukkan kualitas terbaik, saya yakin hasilnya akan maksimal. Tidak perlu tertekan karena ini pertandingan kandang dan selayaknya Arema lebih tenang," papar Suharno.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9163 seconds (0.1#10.140)