Kone Masih Bingung Lepas dari Sriwijaya
A
A
A
PALEMBANG - Setelah mendapat sinyal tidak akan diperpanjang kontraknya bersama Sriwijaya FC musim depan, Lanchine Kone langsung meninggalkan kota Palembang. Kini dia memilih menetap di Jakarta hingga menunggu kontraknya habis November mendatang.
Seolah ingin memperlihatkan jika dirinya masih layak bermain dilevel tertinggi di Indonesia, Kone menyatakan setelah beberapa pekan berada di ibukota, dia telah mendapatkan tawaran dan menjalin komunikasi dengan klub peserta Indonesia Super League (ISL). Bahkan bukan hanya satu, tetapi lima klub.
“Ya, ada tiga klub yang saat ini lolos babak delapan besar, serta dua klub yang tidak masuk. Tapi saya belum bisa memutuskan dan harus menunggu babak delapan besar selesai dulu, baru bisa memastikan,”ungkapnya.
Dilanjutkan pesepakbola asal Pantai Gading kelahiran pemain 16 Juni 1979 tersebut, dia belum bisa mengambil keputusan karena masih menghormati kontraknya dengan SFC. Tapi setelah semua ikatan kerja dengan Laskar Wong Kito usai, dia baru bisa mengambil keputusan.
“Setelah ada pengumunan resmi dari manajemen SFC, baru saya akan tentukan klub mana yang akan dipilih musim depan,”terangnya.
Manajer SFC Robert Heri mengungkapkan, kegagalan tim kebangaaan masyarakat Sumatera Selatan itu melaju kebabak delapan besar ISL musim ini membuat pihaknya bergerak cepat melakukan evaluasi terhadap kinerja tim selama ini.
Hasilnya, pihaknya menilai harus ada perombakan besar dalam tubuh tim baik itu dari jajaran pelatih pelatih maupun pemain guna mengembalikan kejayaan dan nama besar SFC di ISL.
Untuk tahap awal, pihaknya sudah menunjuk Benny Dolly untuk membersut tim menggantikan Subangkit, serta membidik sejumlah pemain anyar dibeberapa posisi untuk didatangkan diawal musim nanti.
Sementara untuk masalah Kone, dia mempersilahkan untuk mencari klub lain meskipun saat ini masih terikat kontrak dengan SFC. Sebab menurut dia, eks pemain Deltras Sidoarjao itu dirasa sudah memasuki usai tidak produktif lagi sebagai seorang pemain sepakbola.Sehingga kekuatan fisiknya sudah sulit bersaing dengan pemain muda.
Padahal untuk ukuran seorang penyerang, kemampuan fisik menjadi salah satu modalnya, bagaimana bisa mencetak gol, apabila dia tidak bisa bersaing dengan gelandang bertahan atau bek lawan yang lebih muda.
”Jadi kalau Kone mau mencari klub lain kita persilahkan dan tidak akan dihalang-halangi,”tegas Robert.
Seolah ingin memperlihatkan jika dirinya masih layak bermain dilevel tertinggi di Indonesia, Kone menyatakan setelah beberapa pekan berada di ibukota, dia telah mendapatkan tawaran dan menjalin komunikasi dengan klub peserta Indonesia Super League (ISL). Bahkan bukan hanya satu, tetapi lima klub.
“Ya, ada tiga klub yang saat ini lolos babak delapan besar, serta dua klub yang tidak masuk. Tapi saya belum bisa memutuskan dan harus menunggu babak delapan besar selesai dulu, baru bisa memastikan,”ungkapnya.
Dilanjutkan pesepakbola asal Pantai Gading kelahiran pemain 16 Juni 1979 tersebut, dia belum bisa mengambil keputusan karena masih menghormati kontraknya dengan SFC. Tapi setelah semua ikatan kerja dengan Laskar Wong Kito usai, dia baru bisa mengambil keputusan.
“Setelah ada pengumunan resmi dari manajemen SFC, baru saya akan tentukan klub mana yang akan dipilih musim depan,”terangnya.
Manajer SFC Robert Heri mengungkapkan, kegagalan tim kebangaaan masyarakat Sumatera Selatan itu melaju kebabak delapan besar ISL musim ini membuat pihaknya bergerak cepat melakukan evaluasi terhadap kinerja tim selama ini.
Hasilnya, pihaknya menilai harus ada perombakan besar dalam tubuh tim baik itu dari jajaran pelatih pelatih maupun pemain guna mengembalikan kejayaan dan nama besar SFC di ISL.
Untuk tahap awal, pihaknya sudah menunjuk Benny Dolly untuk membersut tim menggantikan Subangkit, serta membidik sejumlah pemain anyar dibeberapa posisi untuk didatangkan diawal musim nanti.
Sementara untuk masalah Kone, dia mempersilahkan untuk mencari klub lain meskipun saat ini masih terikat kontrak dengan SFC. Sebab menurut dia, eks pemain Deltras Sidoarjao itu dirasa sudah memasuki usai tidak produktif lagi sebagai seorang pemain sepakbola.Sehingga kekuatan fisiknya sudah sulit bersaing dengan pemain muda.
Padahal untuk ukuran seorang penyerang, kemampuan fisik menjadi salah satu modalnya, bagaimana bisa mencetak gol, apabila dia tidak bisa bersaing dengan gelandang bertahan atau bek lawan yang lebih muda.
”Jadi kalau Kone mau mencari klub lain kita persilahkan dan tidak akan dihalang-halangi,”tegas Robert.
(wbs)