Tak Alergi Dalam Negeri
A
A
A
GRESIK - Lebih dari satu dekade silam, sepak bola Gresik mencapai puncak kejayaan. Petrokimia Putra berhasil menjadi juara Liga Indonesia VIII dan masih menjadi sejarah terbaik sepak bola Kota Pudak. Perjalanan Petrokimia saat itu tak bisa dilepaskan dari pelatih impor.
Dua pelatih yang menonjol adalah Derryl Sinnerine asal Trinidad and Tobago yang dilanjut Sergey Dubrovin asal Moldova. Bahkan Dubrovin mengantarkan Persegres ke tangga juara. Namun situasi ini berubah ketika sepak bola Gresik diwakili Persegres Gresik United.
Dalam setiap musimnya, Persegres tidak pernah terbersit mengawali musim dengan merekrut pelatih impor. Alfredo Vera yang musim ini mengawali tim hingga putaran dua berakhir, sekadar meneruskan kerja Agus Yuwono yang didepak di putaran pertama.
Tiga musim terakhir Laskar Joko Samudro selalu start dengan pelatih lokal. Hasilnya memble, karena produk dalam negeri tak pernah sukses menyelesaikan tugasnya. Catat saja Suharno dan Agus Yuwono yang dalam dua musim terakhir bergiliran angkat koper dari Stadion Petrokimia.
Lantas, apakah Persegres kembali terbersit mendatangkan 'Dubrovin' baru ke Gresik? Tampaknya itu bukan kebijakan yang bakal diambil manajemen. Sejauh ini manajemen Persegres tidak alergi produk dalam negeri dengan alasan mudah dalam berkomunikasi.
Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono belum menyebut nama pelatih yang berpeluang mendapat kepercayaan di Gresik. Tapi dirinya mengindikasikan bahwa manajemen masih sangat gemar memakai pelatih lokal untuk Indonesia Super League (ISL) 2015 nanti.
"Saya rasa banyak nama pelatih lokal yang memiliki kemampuan bagus. Selain itu juga mudah dalam berkomunikasi. Tapi semuanya jelas menunggu perkembangan selanjutnya, karena segala sesuatunya masih dipertimbangkan dengan matang," ujar Bagoes, sang manajer.
Jika mau, Persegres memiliki opsi memperpanjang Alfredo Vera setelah menyelamatkan tim kesayangan Ultras dari degradasi. Namun secara keseluruhan kinerja pelatih Amerika Selatan tersebut tidak istimewa karena Laskar Joko Samudro tetap miskin kemenangan.
Sejumlah pelatih lokal yang sempat dikaitkan dengan Persegres diantaranya adalah Widodo C Putro dan Subangkit. Kebetulan dua pelatih tersebut sedang tidak terikat dengan tim mana pun. Tapi itu masih sebatas rumor dan belum ada kabar lebih rinci.
"Sudah jelas evaluasi paling penting adalah kenapa selalu berganti pelatih setiap musimnya. Saya rasa itu bukan karena disebabkan status pelatih, yakni lokal atau asing. Bisa saja disebabkan karakter pelatih yang memang belum cocok dengan Persegres," tandas Bagoes.
Dua pelatih yang menonjol adalah Derryl Sinnerine asal Trinidad and Tobago yang dilanjut Sergey Dubrovin asal Moldova. Bahkan Dubrovin mengantarkan Persegres ke tangga juara. Namun situasi ini berubah ketika sepak bola Gresik diwakili Persegres Gresik United.
Dalam setiap musimnya, Persegres tidak pernah terbersit mengawali musim dengan merekrut pelatih impor. Alfredo Vera yang musim ini mengawali tim hingga putaran dua berakhir, sekadar meneruskan kerja Agus Yuwono yang didepak di putaran pertama.
Tiga musim terakhir Laskar Joko Samudro selalu start dengan pelatih lokal. Hasilnya memble, karena produk dalam negeri tak pernah sukses menyelesaikan tugasnya. Catat saja Suharno dan Agus Yuwono yang dalam dua musim terakhir bergiliran angkat koper dari Stadion Petrokimia.
Lantas, apakah Persegres kembali terbersit mendatangkan 'Dubrovin' baru ke Gresik? Tampaknya itu bukan kebijakan yang bakal diambil manajemen. Sejauh ini manajemen Persegres tidak alergi produk dalam negeri dengan alasan mudah dalam berkomunikasi.
Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono belum menyebut nama pelatih yang berpeluang mendapat kepercayaan di Gresik. Tapi dirinya mengindikasikan bahwa manajemen masih sangat gemar memakai pelatih lokal untuk Indonesia Super League (ISL) 2015 nanti.
"Saya rasa banyak nama pelatih lokal yang memiliki kemampuan bagus. Selain itu juga mudah dalam berkomunikasi. Tapi semuanya jelas menunggu perkembangan selanjutnya, karena segala sesuatunya masih dipertimbangkan dengan matang," ujar Bagoes, sang manajer.
Jika mau, Persegres memiliki opsi memperpanjang Alfredo Vera setelah menyelamatkan tim kesayangan Ultras dari degradasi. Namun secara keseluruhan kinerja pelatih Amerika Selatan tersebut tidak istimewa karena Laskar Joko Samudro tetap miskin kemenangan.
Sejumlah pelatih lokal yang sempat dikaitkan dengan Persegres diantaranya adalah Widodo C Putro dan Subangkit. Kebetulan dua pelatih tersebut sedang tidak terikat dengan tim mana pun. Tapi itu masih sebatas rumor dan belum ada kabar lebih rinci.
"Sudah jelas evaluasi paling penting adalah kenapa selalu berganti pelatih setiap musimnya. Saya rasa itu bukan karena disebabkan status pelatih, yakni lokal atau asing. Bisa saja disebabkan karakter pelatih yang memang belum cocok dengan Persegres," tandas Bagoes.
(wbs)