Tak Cukup Bermodal Semangat

Rabu, 08 Oktober 2014 - 00:09 WIB
Tak Cukup Bermodal Semangat
Tak Cukup Bermodal Semangat
A A A
LAMONGAN - Stadion Surajaya bakal menjadi ajang reuni bagi beberapa pemain Arema Cronus. Di laga menantang Persela Lamongan, Rabu (8/10), para pemain Singo Edan harus menjalani reuni panas karena menghadapi tim yang membesarkan namanya.

Gustavo Lopez, Samsul Arif, Hendro Siswanto, Gede Sukadana, serta Jimmy Suparno, adalah deretan mantan bintang di Lamongan. Kini mereka mengemban misi merontokkan tim yang pernah dibelanya dan tidak boleh ada kata ampun.

Pertemuan Persela dan Arema adalah satu-satubya derby Jawa Timur di babak delapan besar. Tuan rumah yang sebelumnya kalah di kandang Persipura Jayapura, kini membawa tekad membalikkan situasi dan meraih angka absolut. Kalah atau imbang bukan tujuan Laskar Joko Tingkir.

Walau dibayangi statistik laga kandang yang masih labil, Persela harus tampil istimewa di laga ini. Fakta bahwa ada banyak eks pemain di kubu tim tamu, tak menyurutkan keyakinan tim biru langit untuk mengalahkan tamunya. Sekali lagi, Persela bakal bermodal semangat tanding tinggi.

Sayangnya semangat saja tak cukup bagi Persela jika ingin menang atas tim sekaliber Singo Edan. Tim arahan Eduard Tjong membutuhkan kualitas spesial di lapangan karena lawan dipastikan bakal bermain dengan teknik tinggi. Eduard Tjong mengakui itu.

"Harus ada keseimbangan antara semangat dengan kualitas tim. Kami harus bekerja keras menyeimbangkan itu, karena tim yang dihadapi memiliki level tinggi. Upaya pertama yang harus dilakukan adalah pegang kendali permainan," beber Pelatih Persela Eduard Tjong.

Soal strategi, dia pilih merahasiakan walau sebenarnya sudah sedikit terbaca. Edu, eks pelatih Persis ini, mempunyai opsi menurunkan skema 4-2-3-1 atau 4-4-2. Formasi 4-2-3-1 terbukti gagal membendung serangan Persipura Jayapura akhir pekan lalu.

Ada kemungkinan dia mengubah formasi ke 4-4-2 ofensif dengan posisi saya lebih naik. Konsekuensi strategi ini lini tengah lebih lowong dan bisa kerepotan mengimbangi tiga gelandang Arema yang digalang Gustavo Lopez dan Ahmad Bustomi.

"Strategi bisa fleksibel, karena yang terpenting adalah bagaimana pemain menjalankan tugasnya masing-masing. Ini pertandingan penting karena bermain di kandang adalah kesempatan terbaik mendapatkan kemenangan," ucap Eduard Tjong yang menyebut semua pemain Arema layak mendapat treatment istimewa.

Sementara, kubu tamu tidak mau memandang hasil laga Persela sebelumnya di Jayapura. Kekalahan di Papua diperkirakan menjadi cambuk bagi tuan rumah untuk melampiaskan di laga ini. "Persela bukan tim yang buruk," kata Suharno, Pelatih Arema Cronus.

"Mereka sudah sampai di level ini (delapan besar) dan itu berarti Persela memiliki potensi. Bermain di kandang akan menjadi motivasi utama. Pemain Arema tidak boleh merasa unggul karena semua bisa diluar dugaan," demikian keyakinan Suharno.

Tidak akan mengubah komposisi, Suharno meminta timnya tak terburu-buru seperti saat lawan Semen Padang. Karakter Arema yang memiliki kecepatan, menurut dia tidak harus membuat semuanya dilakukan dengan cepat pula. "Harus lebih sabar tapi mematikan," pinta dia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0362 seconds (0.1#10.140)