Singo Edan Cari Alasan
![Singo Edan Cari Alasan](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/10/10/58/910174/singo-edan-cari-alasan-V1R-thumb.gif)
Singo Edan Cari Alasan
A
A
A
MALANG - Keputusan menerapkan strategi yang dilakukan Arema Cronus masih menimbulkan tanda tanya. Dalam dua pertandingan di babak delapan besar Indonesia Super League (ISL), Arema dua kali berganti formasi dan hasilnya tak menggembirakan.
Kala mengalahkan Semen Padang di Stadion Kanjuruhan 4 Oktober lalu, Arema yang memulai laga dengan 4-3-3 kemudian mengubah pola menjadi 3-5-2 di babak kedua. Hasilnya, Arema kebobolan satu bola dan lawan nyaris menyamakan kedudukan.
Empat hari kemudian, Arema bahkan langsung turun dengan formasi 3-5-2 di kandang Persela Lamongan. Hasilnya tetap tak sesuai harapan karena Singo Edan sudah kebobolan menit ke-4. Di paruh laga, Suharno mengembalikan formasi ideal 4-3-3.
Akankah kegalauan Arema dalam menurunkan formasi bakal berlanjut saat menyambut Persipura? Tampaknya masih mungkin. Sebab Suharno mengklaim timnya tak ada masalah dengan formasi itu dan dirinya tetap akan menurunkan strategi yang variatif.
"Sebenarnya bukan formasi yang membuat tim kurang maksimal, tapi lebih ke konsentrasi tim. Saat melawan Semen Padang, pemain kurang fokus di menit akhir. Sedangkan lawan Persela, pemain kurang siap menghadapi tekanan di menit awal," sebut Pelatih Arema Cronus Suharno.
Apa pun formasi yang nanti diturunkan, dia meminta tim fokus penuh sejak kick off hingga peluit akhir. Apalagi lawan seperti Persipura diprediksi bakal lebih berani memberikan tekanan ke pertahanan Victor Igbonefo dkk, demi mengganti poin yang hilang di Padang.
Namun Suharno tak bisa menutup mata bahwa daya penetrasi Singo Edan sedikit melemah dengan dua striker. Apalagi mengingat figur seperti Beto Goncalves sudah terlalu lama menjalani tugas sebagai striker sayap. Naluri pemain ini belum pulih seperti ketika menjadi top scorer ISL beberapa musim lalu.
Tidak ada kolaborasi yang mematikan antara Beto dengan Cristian Gonzales saat keduanya diduetkan. Suharno pun mengindikasikan bakal turun dengan tiga striker karena ingin timnya lebih gereget dalam memberikan ancaman ke gawang Mutiara Hitam.
"Kami harus rajin menekan dan tak memberikan kesempatan pada Persipura. Tapi juga tak akan melupakan kemungkinan serangan balik karena lawan punya striker cepat," ujarnya. Misi tersebut tampaknya hanya bisa diwujudkan dengan memasang tiga striker alias formasi 4-3-3.
Kala mengalahkan Semen Padang di Stadion Kanjuruhan 4 Oktober lalu, Arema yang memulai laga dengan 4-3-3 kemudian mengubah pola menjadi 3-5-2 di babak kedua. Hasilnya, Arema kebobolan satu bola dan lawan nyaris menyamakan kedudukan.
Empat hari kemudian, Arema bahkan langsung turun dengan formasi 3-5-2 di kandang Persela Lamongan. Hasilnya tetap tak sesuai harapan karena Singo Edan sudah kebobolan menit ke-4. Di paruh laga, Suharno mengembalikan formasi ideal 4-3-3.
Akankah kegalauan Arema dalam menurunkan formasi bakal berlanjut saat menyambut Persipura? Tampaknya masih mungkin. Sebab Suharno mengklaim timnya tak ada masalah dengan formasi itu dan dirinya tetap akan menurunkan strategi yang variatif.
"Sebenarnya bukan formasi yang membuat tim kurang maksimal, tapi lebih ke konsentrasi tim. Saat melawan Semen Padang, pemain kurang fokus di menit akhir. Sedangkan lawan Persela, pemain kurang siap menghadapi tekanan di menit awal," sebut Pelatih Arema Cronus Suharno.
Apa pun formasi yang nanti diturunkan, dia meminta tim fokus penuh sejak kick off hingga peluit akhir. Apalagi lawan seperti Persipura diprediksi bakal lebih berani memberikan tekanan ke pertahanan Victor Igbonefo dkk, demi mengganti poin yang hilang di Padang.
Namun Suharno tak bisa menutup mata bahwa daya penetrasi Singo Edan sedikit melemah dengan dua striker. Apalagi mengingat figur seperti Beto Goncalves sudah terlalu lama menjalani tugas sebagai striker sayap. Naluri pemain ini belum pulih seperti ketika menjadi top scorer ISL beberapa musim lalu.
Tidak ada kolaborasi yang mematikan antara Beto dengan Cristian Gonzales saat keduanya diduetkan. Suharno pun mengindikasikan bakal turun dengan tiga striker karena ingin timnya lebih gereget dalam memberikan ancaman ke gawang Mutiara Hitam.
"Kami harus rajin menekan dan tak memberikan kesempatan pada Persipura. Tapi juga tak akan melupakan kemungkinan serangan balik karena lawan punya striker cepat," ujarnya. Misi tersebut tampaknya hanya bisa diwujudkan dengan memasang tiga striker alias formasi 4-3-3.
(wbs)