Reduksi Kesalahan di Wilayah Vital
A
A
A
LAMONGAN - Persela Lamongan berhasrat tampil lebih solid menantang Semen Padang di Stadion Agus Salim, Minggu (12/10). Tim tamu berupaya meminimalisir kesalahan di wilayah vital agar bisa mendapat hasil positif di laga ketiga delapan besar Indonesia Super League (ISL).
Laga menjamu Arema Cronus menjadi target evaluasi bagi Laskar Joko Tingkir. Kesalahan di kotak enambelas membuat Persela terhukum dua tendangan pinalti sehingga gagal memetik kemenangan. Taufik Kasrun melakukan pelanggaran yang tidak perlu di wilayah terlarang.
Addison Alves yang jarang memasuki kotak pinalti Arema, justru handsball di kotak pinalti sendiri saat ikut turun bertahan. Pelatih Persela Lamongan Eduard Tjong memang tidak menyalahkan dua insiden tersebut, tapi mengingatkan pemainnya agar lebih berhati-hati.
"Semen Padang tim yang kuat saat bertanding di kandangnya sendiri. Persela tidak boleh lengah dan melakukan kesalahan sekecil apa pun, terutama di pertahanan. Kami sudah bagus dalam bertahan saat menghadapi Arema, tapi kurang berhati-hati menerima tekanan," sebut Eduard Tjong.
Sang pelatih juga meminta kapten sekaligus kiper Khoirul Huda mengulang performa impresifnya seperti saat lawan Arema. "Khoirul Huda sangat berpengaruh terhadap hasil pertandingan. Tentu saya menginginkan dia bermain konsisten," tuturnya.
Mencatat bahwa timnya mengalami progres positif, eks pelatih Persis Solo ini meyakini ada prospek meraih angka di Padang. Kemenangan mungkin masih terlalu jauh bagi Persela yang kini menjadi juru kunci klasemen Grup K, tapi satu angka disebutnya bukan mustahil.
Walau tak menguak strategi lawan Semen Padang, Eduard Tjong kelihatannya akan tetap memakai strategi agak bertahan. Dua laga sebelumnya, menghadapi Persipura Jayapura dan Arema Cronus, tim biru langit tak pernah bermain terlalu terbuka alias menunggu momentum menyerang balik.
Dua gelandang bertahan dipasang bersamaan dalam formasi 4-5-1. Saat lawan Arema, Jusmadi dan Danu Rosade bertugas menjadi penyaring pertama serangan Arema. Melihat bobot lawan, tampaknya skema ini masih akan dipertahankan dibanding memakai dua striker sekaligus.
Laga menjamu Arema Cronus menjadi target evaluasi bagi Laskar Joko Tingkir. Kesalahan di kotak enambelas membuat Persela terhukum dua tendangan pinalti sehingga gagal memetik kemenangan. Taufik Kasrun melakukan pelanggaran yang tidak perlu di wilayah terlarang.
Addison Alves yang jarang memasuki kotak pinalti Arema, justru handsball di kotak pinalti sendiri saat ikut turun bertahan. Pelatih Persela Lamongan Eduard Tjong memang tidak menyalahkan dua insiden tersebut, tapi mengingatkan pemainnya agar lebih berhati-hati.
"Semen Padang tim yang kuat saat bertanding di kandangnya sendiri. Persela tidak boleh lengah dan melakukan kesalahan sekecil apa pun, terutama di pertahanan. Kami sudah bagus dalam bertahan saat menghadapi Arema, tapi kurang berhati-hati menerima tekanan," sebut Eduard Tjong.
Sang pelatih juga meminta kapten sekaligus kiper Khoirul Huda mengulang performa impresifnya seperti saat lawan Arema. "Khoirul Huda sangat berpengaruh terhadap hasil pertandingan. Tentu saya menginginkan dia bermain konsisten," tuturnya.
Mencatat bahwa timnya mengalami progres positif, eks pelatih Persis Solo ini meyakini ada prospek meraih angka di Padang. Kemenangan mungkin masih terlalu jauh bagi Persela yang kini menjadi juru kunci klasemen Grup K, tapi satu angka disebutnya bukan mustahil.
Walau tak menguak strategi lawan Semen Padang, Eduard Tjong kelihatannya akan tetap memakai strategi agak bertahan. Dua laga sebelumnya, menghadapi Persipura Jayapura dan Arema Cronus, tim biru langit tak pernah bermain terlalu terbuka alias menunggu momentum menyerang balik.
Dua gelandang bertahan dipasang bersamaan dalam formasi 4-5-1. Saat lawan Arema, Jusmadi dan Danu Rosade bertugas menjadi penyaring pertama serangan Arema. Melihat bobot lawan, tampaknya skema ini masih akan dipertahankan dibanding memakai dua striker sekaligus.
(wbs)