Suporter PSCS Tewas Ditikam
A
A
A
YOGYAKARTA - Sepak Bola Indonesia tampaknya belum juga keluar dari Zaman Jahiliyah. Meski PSSI selaku otoritas tertinggi sepak bola Indonesia telah berusaha untuk mamasuki era industri, namun nyatanya masih saja ada sebagian oknum suporter yang dengan bangga mencoreng wajah sepak bola negeri ini.
Buktinya, salah seorang pendukung klub PSCS Cilacap, Muhammad Ikhwanudin harus meregang nyawa lantaran hujaman benda tajam ke arah uluhatinya, usai memberikan dukungan kepada tim kesayangan-nya yang berkompetisi di Divisi Utama.
Menurut salah seorang saksi yang juga mejadi korban dalam penyerangan tersebut, beberapa orang yang menggunakan topeng dan membawa senjata tajam, merangsek masuk kedalam bis yang ditumpangi para pendukung PSCS Cilacap dan melancarkan serangan secara membabi buta.
''Kita habis nonton PSCS di Solo, sewaktu pulang sampai di Prambanan bis kami sudah dilempari. Ada teman yang melihat beberapa motor dan satu mobil mengikuti dari belakang,'' ujar Yufi Arizan yang juga menjadi korban seperti dilansir Tribun, Senin (13/10).
''Saat sampai disekitar bandara Solo, mobil berwarna silver menghentikan bis kami dan beberapa orang yang masuk membawa senjata tajam dan pentungan. Mereka membabi buta, kita tidak bisa apa-apa,'' tambahnya.
Meski kasus penyerangan ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian, namun belum ada pernyataan resmi mengenai hal ini dari pihak PSSI.
Buktinya, salah seorang pendukung klub PSCS Cilacap, Muhammad Ikhwanudin harus meregang nyawa lantaran hujaman benda tajam ke arah uluhatinya, usai memberikan dukungan kepada tim kesayangan-nya yang berkompetisi di Divisi Utama.
Menurut salah seorang saksi yang juga mejadi korban dalam penyerangan tersebut, beberapa orang yang menggunakan topeng dan membawa senjata tajam, merangsek masuk kedalam bis yang ditumpangi para pendukung PSCS Cilacap dan melancarkan serangan secara membabi buta.
''Kita habis nonton PSCS di Solo, sewaktu pulang sampai di Prambanan bis kami sudah dilempari. Ada teman yang melihat beberapa motor dan satu mobil mengikuti dari belakang,'' ujar Yufi Arizan yang juga menjadi korban seperti dilansir Tribun, Senin (13/10).
''Saat sampai disekitar bandara Solo, mobil berwarna silver menghentikan bis kami dan beberapa orang yang masuk membawa senjata tajam dan pentungan. Mereka membabi buta, kita tidak bisa apa-apa,'' tambahnya.
Meski kasus penyerangan ini tengah diselidiki oleh pihak kepolisian, namun belum ada pernyataan resmi mengenai hal ini dari pihak PSSI.
(wbs)