Yuliana Terbangkan Medali Emas ke Tanah Air
A
A
A
JAKARTA - Atlet Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di kancah Internasional lewat olahraga squash.
Dalam kejuaraan Squash Perrier Terbuka di Hong kong Fottball Club Kompetisi, Catur Yuliana sukses menggondol medali emas usai mengalahkan wakil Inggris, Rossie Hamilton dengan skor 3-2, Sabtu (11/10) kemarin.
Walau dari segi postur tubuh Catur Yuliana kalah dari Rossie, namun hal itu tidak bisa dijadikan sebagai sebuah penghalang. Tanpa kenal lelah, atlet berusia 21 tahun itu tampil agresif sepanjang pertandingan.
Keberhasilan ini bisa dijadikan sebagai modal penting sebelum Yulia panggilan akrabnya menuju SEA Games XXVIII Singapura pada 2015 mendatang.
"Menang di final sudah pasti saya sangat senang. Pasalnya set pertama dan kedua saya sempat gugup, apalagi melihat postur tubuh lawan yang lebih tinggi," kata Catur Yuliana seperti dilansir satlak prima, Senin (13/10).
Ditempat yang sama, manajer tim squash nasional Sandy mengatakan, hasil ini tentunya sangat menggembirakan bagi timnas squash Indonesia. Melalui event ini dapat diambil sebagai evaluasi serta mendapat pengalaman berharga. Apalagi Yulia melaju ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya Yessie Gitawati. Sedang Rossie mengalahkan atlet asal Hongkong.
Sukses yang diraih Yuliana belum diikuti pemain putra Ade furqon yang dipaksa menyerah lawan atlet Hongkong, Ho Fai Chiu. Sedang Sandi Arishma mengoleksi medali perunggu dan Yessy Gitawati juga perunggu untuk tunggal putri. Dengan kekuatan delapan atlet, masing-masing empat putra dan empat putri, tim squash Indonesia mengumpulkan Satu Emas Satu, perak dan dua perunggu.
Dalam kejuaraan Squash Perrier Terbuka di Hong kong Fottball Club Kompetisi, Catur Yuliana sukses menggondol medali emas usai mengalahkan wakil Inggris, Rossie Hamilton dengan skor 3-2, Sabtu (11/10) kemarin.
Walau dari segi postur tubuh Catur Yuliana kalah dari Rossie, namun hal itu tidak bisa dijadikan sebagai sebuah penghalang. Tanpa kenal lelah, atlet berusia 21 tahun itu tampil agresif sepanjang pertandingan.
Keberhasilan ini bisa dijadikan sebagai modal penting sebelum Yulia panggilan akrabnya menuju SEA Games XXVIII Singapura pada 2015 mendatang.
"Menang di final sudah pasti saya sangat senang. Pasalnya set pertama dan kedua saya sempat gugup, apalagi melihat postur tubuh lawan yang lebih tinggi," kata Catur Yuliana seperti dilansir satlak prima, Senin (13/10).
Ditempat yang sama, manajer tim squash nasional Sandy mengatakan, hasil ini tentunya sangat menggembirakan bagi timnas squash Indonesia. Melalui event ini dapat diambil sebagai evaluasi serta mendapat pengalaman berharga. Apalagi Yulia melaju ke final setelah mengalahkan rekan senegaranya Yessie Gitawati. Sedang Rossie mengalahkan atlet asal Hongkong.
Sukses yang diraih Yuliana belum diikuti pemain putra Ade furqon yang dipaksa menyerah lawan atlet Hongkong, Ho Fai Chiu. Sedang Sandi Arishma mengoleksi medali perunggu dan Yessy Gitawati juga perunggu untuk tunggal putri. Dengan kekuatan delapan atlet, masing-masing empat putra dan empat putri, tim squash Indonesia mengumpulkan Satu Emas Satu, perak dan dua perunggu.
(wbs)